Konflik Palestina vs Israel

3.000 Pengunjuk Rasa Datangi Rumah PM Israel, Berteriak Tuntut Netanyahu Mundur: Anda Firaun

Ia menyebut, Pemerintahan Netanyahu telah gagal mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober dengan segala cara.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/AHMAD GHARABLI
Demonstran anti-pemerintah Israel meneriakkan slogan-slogan selama protes menuntut pembebasan sandera yang ditahan oleh gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober, di Yerusalem pada 31 Maret 2024. 

SERAMBINEWS.COM, YERUSALEM - Keluarga para sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh Hamas pada Selasa (2/4/2024) mengecam Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netantahu sebagai pengkhianat.

Kemarahan mereka terhadap penanganan perang oleh Netanyahu meningkat dalam protes massal malam keempat berturut-turut tersebut.

Ribuan orang berkumpul di depan parlemen Israel, dengan keluarga para sandera dan mantan Perdana Menteri Ehud Barak menyalahkan Netanyahu atas "bencana" 7 Oktober dan menuntut diadakannya pemilu.

"Anda adalah firaun, pembunuh anak sulung saya. Sebanyak 240 orang diculik di bawah pengawasan Anda. Ini adalah kesalahan Anda," kata Einav Zangauker, yang putranya, Matan, menjadi salah satu dari 134 orang yang masih ditahan di Gaza.

Ia menyebut, Pemerintahan Netanyahu telah gagal mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober dengan segala cara.

"Dan sekarang Anda menjadi penghalang bagi kesepakatan pembebasan sandera," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Keluarga para sandera sangat marah kepada Netanyahu, yang menurut mereka tidak benar-benar mendorong pembebasan mereka.

Mereka bersekutu dengan para pengunjuk rasa anti-pemerintah, yang berdemonstrasi selama sembilan bulan pada tahun lalu untuk menggagalkan reformasi yudisialnya yang kontroversial karena kekhawatiran mengancam demokrasi.

Pada demonstrasi hari Selasa di depan parlemen, beberapa keluarga menuduh pemimpin terlama di Israel itu mencoba menggunakan perang untuk memperpanjang kekuasaannya.

Merav Svirsky, yang kehilangan kedua orangtuanya dalam serangan Hamas, dan saudara laki-lakinya kemudian dibunuh di Gaza, mengatakan Netanyahu tidak terburu-buru untuk membebaskan para sandera. 

"Tugas dasar negara adalah memastikan kembalinya mereka yang diculik. Saya naif, saya tidak menyadari bahwa perdana menteri kami tidak tertarik untuk membawa mereka kembali karena pertimbangan politik," katanya.

Baca juga: Joe Biden Marah usai Israel Bunuh 7 Pekerja WCK di Gaza, Inggris Murka, Netanyahu: Tidak Sengaja

3.000 pengunjuk rasa datangi rumah Netanyahu

Mantan perdana menteri Barak mengatakan jika Netanyahu melancarkan serangan darat ke Rafah, para sandera akan kembali dalam peti mati.

Dia menyerukan pemilihan umum yang cepat, dengan mengatakan "orang yang bertanggung jawab" atas bencana ini harus "disingkirkan dari kemudi".

Zangauker mengatakan bahwa Netanyahu telah mencoba untuk menyalahkan keluarga para sandera karena melakukan protes ketika negara sedang berperang. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved