Mihrab

Khutbah Jumat - Islam Mencela Hidup Boros

Orang-orang Islam bersifat boros dalam membelanjakan harta umumnya karena dorongan setan, untuk terus-terusan tidak merasa puas dan cukup.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
FOR SERAMBINEWS.COM
Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh Banda Aceh, Tgk Rusli Daud, SHI, M. Ag 

Agama sangat menginginkan ummatnya menjalani kehidupan yang baik jauh dari kehidupan glamor dan kemewahan, agama melarang membuang buang harta pada tempat yang tidak perlu atau berlebih-lebihan pada belanja.

Dalam Al Qur’an Allah banyak memberi pesan agar dalam memenuhi kebutuhan hidup  dijalankan secara sederhana dan bersahaja, tidak boros dalam pengeluaran rupiah, sedang-sedang saja.

Ia menegaskan, pemborosan pada belanja bisa mengakibatkan ekonomi seseorang terguncang, berpotensi terjadinya kelumpuhan ekonomi, melahirkan banyak pengemis, tindakan kriminal dan penyimpangan, terlantarnya orang-orang yang menjadi tanggungan.

Begitu pula bila sebuah negara melaksanakan kebijakan ini, maka anggarannya akan membengkak, malah akan mengalami kebangkrutan, tidak akan sanggup lagi menjalani program-program prioritas kerakyatan.  Sebuah negara tidak akan mampu bertahan dalam situasi ekonominya sulit.

“Hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt yang berkaitan dengan pengelolaan harta atau uang, selain kegiatan penimbunan harta,”

“Allah Swt  juga melarang adanya pemborosan. Allah Swt tidak menyukai orang-orang yang kikir lagi bakhil dan Allah Swt juga tidak menyukai orang-orang yang melakukan pemborosan,”

“Sikap boros misalnya, disamakan dengan perumpamaan bahwa boros adalah saudaranya setan,” pungkas Waled Rusli. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved