Jurnalisme Warga
Prestasi Pendidikan Aceh Ditilik dari Jalur SNBP
DALAM empat tahun terakhir, siswa Aceh yang lulus di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) terus me
BAIHAKI, Redaktur Thejurnal.id, melaporkan dari Banda Aceh
DALAM empat tahun terakhir, siswa Aceh yang lulus di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) terus meningkat. Pada tahun 2021 persentase siswa yang lulus PTN jalur prestasi mencapai 36,79 persen (pendaftar 15.290, lulus 5.626).
Angka tersebut mengalami peningkatan di tahun 2022 menjadi 39,22 % (pendaftar 14.768, lulus 5.793).
Pada tahun 2023, jumlah kelulusan kembali naik jadi 41,86 % (pendaftar 16.456, lulus 6.888).
Siswa yang lulus PTN jalur prestasi di Aceh kembali naik pada tahun 2024, menjadi 42,12 % (pendaftar 17.095, lulus 7.200).
Fakta ini menempatkan Aceh menduduki peringkat kelima nasional dengan jumlah siswa terbanyak yang lolos masuk PTN melalui jalur SNBP tahun ini. Jumlah siswa yang lolos masuk PTN tanpa tes ini juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, jumlah siswa yang lulus jalur SNBP 6.888 orang, sedangkan tahun ini meningkat jadi 7.200 atau bertambah 312 siswa. Bahkan, secara persentase, pada tahun 2023 dan 2024 Aceh menjadi provinsi yang paling tinggi kelulusan siswanya ke PTN secara nasional melalui jalur SNBP.
Dengan demikian, selama dua tahun berturut-turut (2023 dan 2024), Aceh berhasil mempertahankan predikat tersebut. Atas capaian itu, kita layak mengapresiasi dedikasi para tenaga pendidik yang telah mengantarkan siswanya lulus SNBP, sekaligus memuji semangat belajar dari para siswa di Tanah Rencong ini.
Pencapaian ini tentunya mencerminkan dedikasi dari kalangan tenaga pendidik serta semangat belajar yang tinggi dari peserta seleksi untuk mengejar PTN impian masing-masing. Terima kasih atas kerja keras yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh dan jajarannya serta bapak/ibu guru karena mampu membimbing siswa lulus dalam penerimaan berbasis prestasi ini dan berhasil mempertahankan posisi Aceh di peringkat kelima sebagai provinsi dengan penerimaan PTN terbanyak dua tahun berturut-turut.
Torehan prestasi ini juga tidak terlepas dari peran Disdik Aceh dan jajarannya yang berkomitmen penuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh. Komitmen tersebut terwujud dalam program Aceh Hebat-Aceh Carong yang masuk dalam visi Pemerintah Aceh. Sebab, kita sadar bahwa siswa di Aceh merupakan generasi penerus yang akan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Di samping itu, kita juga patut mengapresiasi kinerja guru bimbingan konseling (BK) yang mampu memetakan keketatan dan peluang pilihan para siswa sehingga bisa mengantarkan para siswa diterima pada PTN favorit.
Terima kasih atas strategi para guru BK sehingga siswa bisa diterima di PTN tujuan dan sekaligus mengantarkan Aceh menjadi provinsi dengan penerimaan terbanyak kelima SNBP di Indonesia.
Saat ini tugas kita adalah mempersiapkan siswa yang belum lulus di jalur SNBP agar berhasil di jalur tes (ujian tulis) nantinya. Tetaplah dampingi siswa baik secara akademik maupun psikis, dan berikan motivasi agar pacuan semangat tetap ada dalam diri para siswa.
Prestasi masa depan
Masa depan prestasi pendidikan Aceh seperti mendapat angin segar lewat beberapa terobosan penting belakangan ini. Desain besar pendidikan Aceh yang diluncurkan tahun ini menjadi wujud komitmen bersama dalam memajukan pendidikan Aceh.
Masyarakat kita tentu menaruh harapan besar terhadap terobosan tersebut. Grand design yang sudah diluncurkan seperti 68 SMK yang di-SK-kan menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD), merekrut, dan melatih 550 guru inti untuk persiapan tes ujian masuk PTN.
Kemudian, terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kurikulum Muatan Lokal Aceh pada SMA/SMK. Selanjutnya, Pergub Nomor 66 Tahun 2019 tentang Kurikulum Berbasis Teknologi dan Kewirausahaan Islami pada SMK.
Kebijakan ini diharapkan mampu menemukan banyak talenta Aceh yang kompetitif di bidang pendidikan.
Memiliki rasa kompetitif ibarat pemantik api yang menumbuhkan gairah untuk terus menjadi siswa yang produktif. Hanya lewat iklim kompetitiflah bakat-bakat hebat bakal muncul.
Ini terbukti lewat raihan prestasi sejumlah ajang di tingkat nasional dan internasional tahun lalu.
Bahkan tahun lalu, Kemendikbudristek memberikan penghargaan tertinggi untuk Pemerintah Aceh sebagai daerah paling transformatif.
Anugerah itu diberikan atas inovasi provinsi paling barat Sumatra ini dalam pembinaan SMK melalui pembentukan BLUD dan penerapan 'teaching factory' dalam metode pembelajaran di sekolah kejuruan.
Untuk pendidikan berbasis islami saat ini, Disdik Aceh juga sedang menjalankan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kurikulum Muatan Lokal. Jadi, kalau dikatakan bahwa pendidikan di Aceh itu tidak islami, sudah terbantahkan.
Di SMK, terdapat 17 jam pelajaran agama Islam, itu melebihi (sekolah-sekolah di bawah pengelolaan) Kementerian Agama. Saat ini, di sekolah umum seperti SMA dan SMK, terdapat tiga jam belajar intrakulikuler, yakni Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditambah dua jam belajar muatan lokal.
Pelajar Aceh juga mendapatkan pendidikan tentang Islam selama delapan jam di bulan Ramadhan.
Kegiatan ini dikemas seperti ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh para siswa. Total pelajaran tentang Islam yang diterima pelajar Aceh saat ini mencapai sebelas jam.
Semua program dan dukungan dari Disdik Aceh ini semata-mata untuk menyiapkan generasi emas yang kelak akan memimpin pembangunan Indonesia. Dari Aceh untuk Indonesia Emas 2045 tentunya sebagai sebuah prestasi, perkembangan pendidikan Aceh cukup membanggakan.
Pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional 2023, siswa terbaik Tanah Rencong mempersembahkan lima medali: tiga emas, dua perak. Perolehan itu membawa Aceh berada di urutan ke-5 nasional dan melampaui propinsi-provinsi di Pulau Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
Menjadi nomor satu di luar Jawa dinilai menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di Aceh. Pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMA dan SMK tingkat nasional tahun 2023, Aceh masuk tujuh besar secara nasional dan menjadi nomor satu untuk wilayah Sumatra.
Ada Nazura Trisyah Putri, siswi SMA Negeri 3 Meulaboh yang berhasil meraih medali perak sekaligus peraih kategori Fair Play di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2023 cabang bulu tangkis. Prestasi berikutnya, ada Alfa, siswa SMA Fatih Bilingual School Banda Aceh meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-53 Tahun 2023 di Tokyo, Jepang.
Alfa adalah pelajar Aceh pertama yang berhasil meraih medali perunggu untuk Indonesia pada ajang IPhO 2023.
Prestasi lainnya, Perpustakaan MAN 1 Aceh Barat Daya meraih juara harapan II lomba perpustakaan jenjang SMA/SMK/MA tingkat nasional 2023, serta masih ada beberapa prestasi lainnya yang saya tidak rincikan.
Meski demikian, capaian ini belum memenuhi semua ekspektasi dan target. Kita harus geber berbagai prestasi agar keunggulan dunia pendidikan lebih komprehensif dan mutunya terus meningkat dari masa ke masa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.