Berita Luar Negeri

Emir Qatar: Israel Sedang Mengalihkan Perhatian Dunia dari Kejahatan di Gaza dengan Serangan Iran

“Rezim Zionis berusaha mengalihkan opini publik dunia dari kejahatannya di Gaza dengan membuat situasi menjadi tegang,” kata al-Thani ke Presiden Iran

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
AFP/KARIM JAAFAR
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani (tengah) 

yang dikatakan telah dimanfaatkan oleh kedua negara dalam beberapa bulan terakhir ketika mereka berusaha mencegah Iran mengubah perang antara Israel dan Hamas di Gaza menjadi perang regional habis-habisan.

Baca juga: Yordania Izinkan Jet Tempur Israel Beroperasi di Atas Wilayah Udaranya untuk Cegat Rudal Iran

Pakar politik UEA, Abdulkhaleq Abdulla, mengatakan bahwa UEA berusaha untuk tidak terlibat dalam konflik langsung apa pun.

Ia menambahkan, bahwa UEA perlu fokus pada kepentingan dan keamanan nasionalnya sendiri, namun akan berusaha menjaga hubungan dengan Israel dan Iran.

“Kami tidak ingin terlibat dalam hal ini,” katanya, menilai bahwa negara-negara Teluk juga merasakan hal yang sama.

 

Indonesia Minta Iran dan Israel Menahan Diri

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan upaya diplomatik perlu terus dilakukan semua pihak, termasuk Indonesia untuk meredam terjadinya eskalasi konflik lebih besar antara Iran dan Israel.

Menurut Retno, meningkatnya konflik Iran-Israel tidak akan membawa manfaat apapun.

 Hal itu disampaikan Retno usai rapat intern dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepreisdenan, Jakarta, Selasa, (16/4/2024).

"Terkait dengan masalah geopolitik, pertama kita khawatir melihat perkembangan situasi di Timur Tengah, dan kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. 

Oleh karena itu, upaya diplomatik perlu dilakukan oleh semua pihak, termasuk oleh Indonesia," kata Retno.

Retno mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri sejumlah negara membahas serangan Iran ke Israel. 

Diantaranya yakni dengan Iran, Arab Saudi, Yordania, Mesir, UAE, Uni Eropa, Jerman, dan Belanda.

"Dan juga dengan wamenlu AS. Tadi pagi Wamenlu AS menelepon saya dan kita melakukan berdiskusi mengenai situasi perkembangan di Timur Tengah," katanya.

Dalam komunikasi tersebut pemerintah Indonesia meminta adanya self restrain dan de-eskalasi Kepada negara negara yang berkonflik.

Pemerintah Indonesia juga meminta negara lain untuk menggunakan pengaruhnya meredam ketegangan tersebut. Upaya Indonesia tersebut kata Menlu telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved