Fakta Suami Bunuh Istri Pertama di Makassar, Dihabisi Tahun 2017 dan Dicor Semen, Istri Kedua Hilang
V merupakan saksi kunci dan melihat Jumiati dianiaya oleh ayahnya, H (43) pada saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
SERAMBINEWS.COM - Mayat seorang ibu rumah tangga bernama Jumiati (35) ditemukan terkubur dan dicor di salah satu rumah di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (14/4/2024).
Kasus tersebut terungkap saat anak pertama Jumiati berinisial V (17) melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar pada Sabtu (13/4/2024).
V merupakan saksi kunci dan melihat Jumiati dianiaya oleh ayahnya, H (43) pada saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Waktu itu saya masih kelas IV SD, sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai, saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," ujar V, dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/4/2024).
V juga melihat ayahnya membawa pasir dan semen ke dalam rumah.
Dia dipaksa untuk mengatakan jika semen yang digunakan untuk mengubur ibunya dipakai membangun kolam ikan.
Berikut ini sejumlah fakta pembunuhan ibu rumah tangga oleh suaminya di Makassar.
1. Korban dibunuh 2017
Sebelumnya korban J disebut meninggal dunia pada 2018 usah dibunuh oleh suaminya sendiri pada 2018.
Namun, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan pembunuhan tersebut ternyata terjadi pada 2017.
"Kita dapatkan lah bahwa kejadian kasus pembunuhan itu terjadi sekitar bulan Agustus tahun 2017," ungkap Ngajib.
Fakta tersebut didapatkan usai sembilan orang diperiksa lebih lanjut terkait dengan kasus ini.
Selain keterangan saksi, kepolisian juga melakukan pemeriksaan dari hasil konfrontasi antara saksi dan pelaku serta hasil digital forensik.
Baca juga: Jumiati Tewas Dibunuh Suami, Sang Anak Ungkap Dipaksa Ayah Tutupi Pembunuhan Ibu Selama 6 Tahun
2. Pelaku membunuh korban karena cemburu
Lebih lanjut, Ngajib menuturkan bahwa H membunuh J karena cemburu istrinya bertemu dengan mantan pacarnya. Pada itu, J diketahui akan mengadakan satu acara.
Lalu kemudian ada informasi yang mengatakan bahwa J bertemu dan berkomunikasi dengan mantan pacarnya.
"Sehingga di situlah mulai terjadi emosional daripada pelaku terhadap korban. Saat menanyakan. Ini tidak jawaban di situlah pelaku melakukan kekerasan," jelas Ngajib.
3. Pelaku aniaya korban tiga kali
Pelaku diduga melakukan penganiayaan sebanyak tiga kali selama tiga hari sampai korban meninggal dunia.
Ngajib menuturkan, pada hari ketiga saat J dianiaya oleh H, korban diketahui sudah tewas, dilansir dari Kompas.com, Senin (16/4/2024).
Pada hari pertama hingga ketiga, pelaku menggunakan balok untuk menganiaya korban.
Kemudian pada hari ketiga, pelaku juga melakukan pemukulan sebelum korban meninggal dunia.
4. Anak jadi saksi mata
V dan adiknya yang saat itu masih berusia lima tahun menjadi saksi mata pembunuhan ibu kandungnya.
V mengungkapkan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi saat ia masih duduk di bangku kelas IV SD.
"Waktu itu saya masih kelas IV SD, sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai, saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak,” kata V.
Sepulang sekolah, tepatnya dua hari setelah penganiayaan pertama, V melihat J masih terbaring di tempat yang sama.
5. Anak dipaksa berbohong tentang kondisi ibunya
Usai menganiaya ibunya, V melihat ayahnya membawa pasir dan semen ke rumah.
Saat itu, ia dipaksa berbohong oleh H.
"Saya melihat bapak saya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya, kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," kata V.
Selain itu, H juga mengatakan, jika ada yang menanyakan kondisi ibunya, ia harus mengatakan bahwa ibunya pergi dari rumah.
Usai mengatakan hal tersebut, H meletakkan mayat J di pekarangan rumah dan dikuburkan dengan cara dicor semen.
6. Pelaku pindah usai bunuh korban
Setelah membunuh korban, pelaku meninggalkan rumah tersebut dan pindah ke rumah orang tuanya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/4/2024).
Enam bulan kemudian, rumah lokasi pembunuhan tersebut sudah dikontrakkan dan disewa oleh pria bernama Yusran yang bekerja sebagai pengusaha bubur jagung.
Yusran menuturkan bahwa dirinya sudah mengontrak di lokasi pembunuhan selama enam tahun dan tidak merasa curiga.
"Iye saya kontrak di sini 6 tahun pak, tidak ada aneh, saya awal masuk di sini bersih, saya tidak curiga," beber Yusran, dilansir dari Kompas.com, Minggu (14/4/2024).
Meskipun demikian, Yusran mengaku bahwa kubangan tempat J dikuburkan sering menjadi sarang tikus.
7. Aniaya istri setelah menenggak miras
Sebelum menewaskan korban, pelaku sebelumnya diketahui sering melakukan kekerasan kepada J.
Ketua RW 04 Bontoala Tua, Andi Tenri Rauf mengatakan, H jarang berinteraksi dengan warga.
"Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin temperamen.
Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam," kata Andi.
Andi juga mengatakan bahwa H sering melakukan penganiayaan kepada istrinya setelah minum minuman keras.
8. 2 istri pisah tanpa cerai
Kuasa hukum korban Jumiati, Ahmad Zulfikar mengatakan H sebelumnya menikah dengan dua orang, yakni istri pertama dan kedua tapi berpisah tanpa bercerai.
Dari pernikahan istri pertamanya pelaku memiliki dua orang anak.
Sementara dari istri keduanya dikaruniai satu orang anak.
Zulfikar mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak keluarga korban bahwa sempat ada keluarga dari mantan istri kedua pelaku mencari keberadaan kerabatnya itu.
Namun jawaban yang disampaikan pelaku juga sama, bahwa istri keduanya itu kabur bersama laki-laki lain.
Sehingga ia menduga istri kedua pelaku juga mengalami hal yang sama dengan kliennya.
"Kami dari kuasa hukum hanya mendapatkan informasi dari salah satu korban yaitu ponakannya dan ada beberapa pihak keluarga korban juga mendapatkan info tersebut," ucapnya kepada awak media di TKP, Selasa (16/4/2024).
Kendati demikian, pihaknya akan memastikan dari mana keluarga korban memperoleh informasi tersebut.
"Kami mau memastikan di mana dia mendapatkan informasi terkait istri kedua pernah juga dicari oleh keluarganya dengan alasan pergi juga dengan laki-laki lain," ujarnya.
9. Istri kedua pernah tinggal di TKP
Selain itu, menurut penyampaian dari tetangga korban, istri kedua pelaku juga pernah tinggal di rumah yang merupakan lokasi pembunuhan itu.
"Kalau terkait alamat istri pertama dan kedua belum diketahui. Ini informasi yang masih kami belum bisa pastikan tapi kami juga baru mendapatkan informasi dari beberapa pihak keluarga korban," jelasnya.
Dia mengatakan pihaknya akan mengkoordinasikan kepada Kapolrestabes Makassar untuk segera mengidentifikasi siapa mantan istrinya yang pertama dan yang kedua pelaku.
"Ini sementara kami koordinasikan dengan pihak Polrestabes Makassar bersama Tim Jatanras untuk segera mengidentifikasi dan mengungkap terkait identitas istri pertama dan kedua termasuk alamat dan keberadaanya agar tidak simpangsiur," tandas dia. Terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib yang dikonfirmasi mengaku akan segera menyelidiki informasi keberadaan istri kedua pelaku.
"Kami masih melakukan pendalaman, terima kasih infonya," singkat Ngajib.
Diketahui, warga digemparkan dengan temuan kerangka manusia di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (14/4/2024) pagi.
Kerangka manusia yang berdasarkan informasi merupakan wanita berinisial JU (35) itu dikubur di halaman belakang sebuah rumah di kawasan padat penduduk selama 6 tahun.
Hasil penyelidikan, JU ternyata korban pembunuhan yang pelakunya sendiri merupakan sang suami berinisial H (43) dan kini sudah diamankan oleh pihak Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar.
Baca juga: Tampang Dua Pelaku Pungli di Rutan KPK yang Minta Maaf dan Akui Perbuatannya
Baca juga: Hasil Piala Asia U23 2024 Grup C: Thailand Bungkam Irak, Rekan Setim Ronaldo Ukir Brace
Baca juga: Pertama di Lingkungan PTKI, UIN Ar-Raniry Miliki Tiga Jurnal Scopus Berkualifikasi Q1
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Pembunuhan Wanita Dicor Semen di Makassar, Dibunuh 2017"
Jangan Salahkan Perempuan: Melihat Fenomena Gugatan Cerai dalam Bingkai Sosial yang Lebih Luas |
![]() |
---|
Amarah Rakyat Membara, Usai Bakar Gedung DPRD Makassar, Giliran Kantor DPRD NTB Dibumi Hanguskan |
![]() |
---|
dr Boyke Ungkap Waktu Terbaik Berhubungan agar Cepat Hamil, Istri Wajib Tahu |
![]() |
---|
Dua Gedung DPRD Dibakar Massa Kurang dari 24 Jam, Satu di Makassar dan Terbaru di NTB |
![]() |
---|
Usai Bumi Hanguskan Gedung DPRD Makassar, Warga Jarah Puing Mobil Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.