Pendeta Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, Buntut Khotbah Singgung soal Shalat dan Zakat

Pendeta Gilbert Lumoindong resmi dilaporkan ke polisi Polda Metro Jaya atas viralnya khotbah yang diduga menyindir soal zakat dan salat

Editor: Faisal Zamzami
Instagram/@pastorgilbertl
Pendeta Gilbert Lumoindong yang kontroversial 

"Ya, semua umat beragama wajib menjaga kehormatan agamanya dan agama orang lain," kata Cholil Nafis, Senin (15/4/2024).

Menurutnya, saling menghargai dan menghormati antar sesama umat itu penting, agar masyarakat tetap rukun dan bersatu.

Saat disinggung apakah MUI mendorong agar hal ini dibawa ke ranah hukum, Cholil tak memberikan penjelasan lebih banyak.

Cholil hanya mempertanyakan maksud dari pernyataan Pendeta Gilbert tersebut.

Menurut Cholil, jika memang Gilbert menyatakan dalam ceramahnya adalah serius maka apa yang disampaikan orang tersebut adalah keliru.

"Mau bercanda atau serius ini? Kalau bercanda tak lucu tapi kalau serius pasti keliru," kata Cholil saat dimintai tanggapannya, Senin (15/4/2024).

Sebagai pemuka agama, kata Cholil, Pendeta Gilbert harus mampu menjaga kerukunan antar umat beragama.

"Intinya membandingkan ajaran agama sambil merendahkan (agama lain) itu tak layak diucapkan."

"Ini bisa bikin gara-gara memecah kerukunan umat," tegas MUI.

Temui JK Minta Maaf

Mendapati kabar videonya viral dan mendapat respons buruk dari publik termasuk MUI, Pendeta Gilbert pun gerak cepat mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan 12 sekaligus Ketua Umum (Ketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK), untuk meminta maaf kepada umat Islam.

Di hadapan JK, Pendeta Gilbert tampak menundukkan kepala sambil menjabat tangan.

"Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Pendeta Gilbert di kediaman JK, Jalan Brawijaya nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024).

Pendeta Gilbert menyebut pernyataannya soal zakat dan salat, sama sekali tidak bermaksud untuk menghina agama Islam.

Apalagi, kata Pendeta Gilbert, dirinya pernah tumbuh besar di lingkungan muslim dan belajar agama Islam sewaktu sekolah dasar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved