Pendeta Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, Buntut Khotbah Singgung soal Shalat dan Zakat
Pendeta Gilbert Lumoindong resmi dilaporkan ke polisi Polda Metro Jaya atas viralnya khotbah yang diduga menyindir soal zakat dan salat
Sehingga, Pendeta Gilbert menegaskan, tidak ada niat sedikit pun dirinya untuk sengaja melecehkan ajaran Islam.
Selain itu, kata dia, ceramah tersebut konteksnya adalah ibadah interen alias tidak berlaku untuk umum.
"Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online, jadi otomatis ada di YouTube kami, tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu."
"Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," ucap Pendeta Gilbert.
Respons JK
Dalam pertemuan dirinya dengan Pendeta Gilbert, JK pun mengingatkan untuk saling menghargai satu sama lainnya.
“Dalam Islam itu ayatnya lakum dinukum waliyadin, agama saya agama saya dan agamamu agamamu."
"Kita saling menghargai tapi tidak saling mengkritik ataupun menghina apalagi,” kata JK.
Mewakili umat Muslim, pihaknya pun telah memaafkan tindakan yang dilakukanPendeta Gilbert tersebut.
“Karena itu lah jangan lah, sebelum meluas kita harus selesaikan, padamkan, tadi minta maaf, Islam itu pemaaf, jangan lagi. Itu alasannya,” ucap JK.
Pihaknya pun bersedia menjembatani Pendeta Gilbert untuk memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang mengundang kritik dari berbagai pihak.
Pendeta Gilbert Minta Maaf
Pendeta Gilbert Lumoindong menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi di media sosial akibat ceramahnya yang menyinggung soal salat dan zakat dalam Islam.
Permohonan maaf itu disampaikan Gilbert usai bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4).
"Dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Gilbert.
Gilbert menjelaskan video ceramahnya yang viral di media sosial dan menimbulkan kegaduhan itu tidak memuat penjelasan yang lengkap karena telah dipotong-potong.
Ia mengaku tak bermaksud untuk mengolok-olok umat Islam melalui ceramahnya tersebut.
"Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati," jelasnya.
"Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai," imbuhnya.
Gilbert mengatakan sebenarnya ceramah yang dirinya sampaikan bukan untuk khalayak umum. Namun, diperuntukkan kepada internal jemaatnya.
"Tetapi karena jemaat kita ada dua; ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," ujar Gilbert.
Baca juga: Begini Komunikasi Ammar Zoni dengan Irish Bella, Diungkap Kuasa Hukum
Baca juga: Usai 7 Hari Babe Cabita Berpulang, Istri Ungkap Pesan Almarhum Semasa Hidup
Baca juga: PAN Usul Mawardi Ali Jadi Cawagub Aceh pada Pilkada 2024
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Buntut Khotbah Kontroversial soal Salat dan Zakat
LAZ PERSIS Raih 2 Penghargaan Bergengsi di 2025, Buktikan Akuntabilitas dan Inovasi Pengelolaan Dana |
![]() |
---|
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Raih BAZNAS Award 2025 |
![]() |
---|
Tingkatkan Pengumpulan Zakat, Gubernur dan Baitul Mal Aceh Raih Tiga Penghargaan pada BAZNAS Award |
![]() |
---|
Detik-detik Imam di Sulteng Ditikam Jamaah saat Salat Subuh, Pelaku Ternyata Dalam Kondisi Ini |
![]() |
---|
Resmi Dibuka Beasiswa Riset Baznas 2025, Cek Syarat, Cara Daftar, Jadwal hingga Fasilitas Beasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.