Pendeta Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, Buntut Khotbah Singgung soal Shalat dan Zakat

Pendeta Gilbert Lumoindong resmi dilaporkan ke polisi Polda Metro Jaya atas viralnya khotbah yang diduga menyindir soal zakat dan salat

Editor: Faisal Zamzami
Instagram/@pastorgilbertl
Pendeta Gilbert Lumoindong yang kontroversial 

Sehingga, Pendeta Gilbert menegaskan, tidak ada niat sedikit pun dirinya untuk sengaja melecehkan ajaran Islam.

Selain itu, kata dia, ceramah tersebut konteksnya adalah ibadah interen alias tidak berlaku untuk umum.

"Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online, jadi otomatis ada di YouTube kami, tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu."

"Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," ucap Pendeta Gilbert.

 

Respons JK

Dalam pertemuan dirinya dengan Pendeta Gilbert, JK pun mengingatkan untuk saling menghargai satu sama lainnya.

“Dalam Islam itu ayatnya lakum dinukum waliyadin, agama saya agama saya dan agamamu agamamu."

"Kita saling menghargai tapi tidak saling mengkritik ataupun menghina apalagi,” kata JK.

Mewakili umat Muslim, pihaknya pun telah memaafkan tindakan yang dilakukanPendeta Gilbert tersebut.

“Karena itu lah jangan lah, sebelum meluas kita harus selesaikan, padamkan, tadi minta maaf, Islam itu pemaaf, jangan lagi. Itu alasannya,” ucap JK.

Pihaknya pun bersedia menjembatani Pendeta Gilbert untuk memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang mengundang kritik dari berbagai pihak.

 

 Pendeta Gilbert Minta Maaf

Pendeta Gilbert Lumoindong menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi di media sosial akibat ceramahnya yang menyinggung soal salat dan zakat dalam Islam.

Permohonan maaf itu disampaikan Gilbert usai bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4).

"Dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Gilbert.

Gilbert menjelaskan video ceramahnya yang viral di media sosial dan menimbulkan kegaduhan itu tidak memuat penjelasan yang lengkap karena telah dipotong-potong.

Ia mengaku tak bermaksud untuk mengolok-olok umat Islam melalui ceramahnya tersebut.


"Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati," jelasnya.

"Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai," imbuhnya.

Gilbert mengatakan sebenarnya ceramah yang dirinya sampaikan bukan untuk khalayak umum. Namun, diperuntukkan kepada internal jemaatnya.

"Tetapi karena jemaat kita ada dua; ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," ujar Gilbert.

 

Baca juga: Begini Komunikasi Ammar Zoni dengan Irish Bella, Diungkap Kuasa Hukum 

Baca juga: Usai 7 Hari Babe Cabita Berpulang, Istri Ungkap Pesan Almarhum Semasa Hidup

Baca juga: PAN Usul Mawardi Ali Jadi Cawagub Aceh pada Pilkada 2024


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Buntut Khotbah Kontroversial soal Salat dan Zakat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved