Berita Kutaraja
Rektor UTU Sebut Aceh Butuh Pemimpin yang Kuat, Prof Ishak: Kita tidak Boleh Jalan di Tempat
"Aceh tidak boleh lagi seperti ini terus. Kita harus memanfaatkan pengembangan pariwisata (tourism). Aceh harus terbuka," ungkap dia.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Prof Ishak Hasan mengatakan, jika melihat kondisi saat ini, Aceh membutuhkan pemimpin yang kuat.
Pembangunan Aceh tidak boleh seperti ini terus atau jalan di tempat.
Pemimpin ke depan harus mampu membawa perubahan bagi Tanoh Rencong.
Demikian disampaikan Prof Ishak terkait arah pembangunan Aceh ke depan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Aceh ini harus punya seorang leader yang kuat. Pemimpinnya harus kuat," kata Prof Ishak menjawab Serambinews.com, Rabu (17/4/2024).
Ishak menyatakan, Aceh harus dibangun dengan semangat kebersamaan.
Sebab, investor luar sulit berinvestasi di Aceh dengan berbagai alasan.
"Aceh tidak boleh lagi seperti ini terus. Kita harus memanfaatkan pengembangan pariwisata (tourism). Aceh harus terbuka," ungkap dia.
Menurutnya, Aceh dianugerahi alam yang indah.
Sepanjang pantai barat selatan dan tengah, banyak ditemukan objek wisata yang layak dijual.
"Seperti di Puncak Geurutee, bisa dibangun jembatan kaca seperti di Cina atau cabel car seperti di Genting atau Langkawi, Malaysia. Itu magnet yang bisa mengungkit ekonomi," sebutnya.
"Kita juga ajarkan masyarakat kita agar siap menjadi masyarakat yang bersih dan tidak lepas kerbau di jalan,” urai dia.
“Jadi, hal itu bisa dikerjakan semua apabila kita punya konsep dan bersatu," tambah Prof Ishak.
Selain itu, Pemerintah Aceh ke depan juga perlu membuat masterplan di sektor agro-marine.
Yaitu suatu konsep pengembangan wilayah berbasis industri yang berfokus kepada pengelolaan sumber daya pertanian, kelautan, dan perikanan dari hulu hingga hilir dengan meminimalisir kerusakan lingkungan.
"Wilayah kita, lahan pertanian masih luas, tapi tidak ada komoditi unggulan yang kita ekspor,” sebut dia.
“Kalau pintu keluar kita (Aceh) sudah bagus, pelabuhan-pelabuhan sudah relatif bagus. Tapi apa yang mau kita alirkan ke pelabuhan, tidak ada komoditas," ujarnya.
Untuk mewujudkan itu, Aceh membutuhkan sosok pemimpin yang visioner dan kuat. Sehingga bisa menciptakan peluang menjadi kesejahteraan bagi rakyat.
"Selama ini pembangunan yang dibangun tidak mengungkit ekonomi. Sekarang dana otsus sudah berkurang sehingga perlu fokus lebih tajam dan bagus," tutupnya.(*)
Tindak Lanjut Instruksi Gubernur, Dishub Imbau Sopir Stop Saat Waktu Shalat |
![]() |
---|
Dipicu Perusakan Kaca Mobil, Massa di Malaysia Keroyok & Cekik Warga Aceh hingga Tewas |
![]() |
---|
Prajurit Kodam IM ‘Sampoh Meunasah’ Gampong Lampaseh Banda Aceh |
![]() |
---|
Gawat! 34 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya Beredar, Sudah Ditarik BPOM |
![]() |
---|
Mantap! Aceh Energy Akan Mulai Eksplorasi Blok Bireuen-Sigli Tahun Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.