Perang Gaza

Bebaskan Sandera, Netanyahu berjanji Tambah Tekanan Militer pada Hamas

Pembantaian berdarah dingin lainnya juga Pasukan Israel telah membunuh 14 orang dalam penggerebekan kamp pengungsi Nur Syams

Editor: Ansari Hasyim
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. --- Tepi Barat berada di ambang ledakan perang baru dengan Israel saat kekerasan meningkat di sana. 

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan militer akan meningkatkan tekanan pada Hamas dalam upaya untuk menjamin pembebasan tawanan di Gaza.

“Dalam beberapa hari mendatang kami akan meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Hamas karena ini adalah satu-satunya cara untuk membebaskan sandera kami,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada malam hari raya Paskah Yahudi.

Dia menambahkan bahwa militer akan “memberikan pukulan” tambahan dan menyakitkan tanpa menentukannya.

Netanyahu menambahkan bahwa dia akan berjuang melawan setiap upaya AS untuk memberikan sanksi kepada batalion Netzah Yehuda, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza.

50 Mayat Ditemukan dalam Kuburan Massal, Ibu Hamil Tewas

Layanan darurat di Gaza mengambil mayat 50 warga Palestina dari kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis dua minggu setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut.

Kuburan massal dengan 50 mayat ditemukan di Khan Younis

Layanan darurat Palestina telah menemukan kuburan massal dengan 50 mayat di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis.

Baca juga: Bom Israel Tewaskan Ibu Hamil, Kuburan Massal Berisi 50 Jenazah Ditemukan di Rumah Sakit di Gaza

Layanan tersebut mengatakan, “Tim kami melanjutkan operasi pencarian dan pengambilan mereka untuk para martir yang tersisa dalam beberapa hari mendatang karena masih ada sejumlah besar dari mereka.”

Penemuan itu terjadi setelah militer Israel menarik pasukannya dari kota selatan pada 7 April.

Sebagian besar kota sekarang hancur setelah berbulan-bulan pemboman Israel tanpa henti dan pertempuran sengit.

Sementara itu seorang wanita hamil dan enam anak termasuk di antara delapan warga Palestina yang tewas dalam gelombang serangan Israel di Rafah, kota paling selatan di Gaza.

Dokter berhasil menyelamatkan anak perempuan yang belum lahir dari rahim ibunya di Rumah Sakit Kuwait di Rafah Kantor sepertu dilansir Anadolu mengutip sumber kesehatan anonim.

Media Palestina, yang juga melaporkan insiden itu, mengatakan ibu itu hamil sembilan bulan ketika dia terbunuh bersama dua orang lainnya pada Sabtu malam.

Kantor berita AFP menerbitkan foto-foto bayi yang menerima oksigen di rumah sakit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved