Ruang Bahasa
Cara Benar Menulis Kata Majemuk
Kata-kata tersebut di KBBI tidak terlalu banyak. Ini dia di antaranya: ahlulbait, ahlulkitab, ahlulkubur, akhirulkalam, Baitulmakmur,
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Ansari Hasyim
Oleh: Yarmen Dinamika, Wartawan Harian Serambi Indonesia
SAHABAT, pencinta bahasa Indonesia sekalian.
Mengawali tulisan ini ayo tebak apakah kata-kata berikut ini benar cara penulisannya: 1. budidaya, 2. batubara, 3. bulutangkis, 4. walikota, 5. kotamadya, 6. orangutan, 7. citarasa, 8. sukacita, 9. dukacita, dan 10. belasungkawa?
Semua benar atau semua salah?
Jika Anda menjawab semuanya benar, itu pertanda jawaban Anda salah! Demikian pula, bila Anda menjawab semuanya salah, jawaban Anda tetap tidak benar alias masih salah.
Dengan demikian, menurut saya, Anda adalah orang yang tepat untuk membaca pokok bahasan tentang kata majemuk ini supaya ke depan tidak keliru lagi saat menulis kata majemuk. Selama ini kesalahan dalam penulisan kata majemuk sering dilakukan oleh pengguna bahasa.
Pembahasan ini memang ditujukan kepada para pengguna bahasa Indonesia yang masih galau atau sering salah karena tak tahu persis cara yang benar menulis kata-kata majemuk.
Untuk menjawab rasa penasaran Anda terhadap sepuluh kata yang saya cantumkan di atas, baiklah kita akan jawab: mana yang benar, mana yang salah.
Jawabannya adalah kata mulai dari nomor 1 hingga 7, semua salah cara penulisannya. Ketujuh kata itu seharusnya ditulis terpisah (pakai spasi), tapi faktanya ditulis serangkai (digabung), makanya salah!
Adapun kata pada nomor 8 hingga 10, semua benar cara penulisannya karena ketiga kata itu memang harus ditulis serangkai. Mengapa?
Simak penjelasan berikut ini.
Sebelum bicara lebih jauh tentang kata majemuk, ada baiknya kita pahami dulu definisi kata majemuk, siapa tahu pembaca sudah lupa karena sudah lama tak ikut kelas bahasa Indonesia.
Di KBBI, definisi kata majemuk saya anggap terlalu canggih (ruwet), sehingga menyulitkan pembaca awam memahaminya. Ini definisinya: kata majemuk adalah gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantis yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan.
Baca juga: Memahami Pelik-Pelik Bahasa Indonesia di KBBI - Bagian 3, Habis
Bingung kan memahaminya?
Nah, untuk lebih mudah memahaminya, mari kita sederhanakan saja pengertian kata majemuk, yakni kata yang terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih yang berpadu dan menghasilkan kata yang memiliki makna baru.
Berikut contohnya:
- kursi malas (kursi yang digunakan untuk bersantai atau bermalas-malasan),
- rumah makan (warung atau restoran tempat makan),
- buku tulis (buku untuk menulis),
- mobil listrik (mobil yang menggunakan tenaga listrik),
- anak laki-laki (anak yang berjenis kelamin laki-laki),
- meja belajar (meja yang digunakan untuk belajar), dan
- sepatu olahraga (sepatu yang digunakan untuk berolahraga), dan masih banyak lagi.
Namun, perlu diketahui pula bahwa ada kata majemuk yang dikecualikan cara penulisannya. Yakni, harus ditulis serangkai.
Adalah fakta bahwa sejumlah kata majemuk telah mengalami proses perpaduan secara sempurna. Kata majemuk yang telah mengalami proses perpaduan seperti ini biasanya ditulis serangkai.
Kata-kata tersebut di KBBI tidak terlalu banyak. Ini dia di antaranya: ahlulbait, ahlulkitab, ahlulkubur, akhirulkalam, Baitulmakmur, Baitulharam, baitulmal, Baitulmaqdis, belasungkawa, bumiputra, cenderawasih, dukacita, hakulyakin, halalbihalal, ibnusabil, Iduladha, Idulfitri, insyaallah, kacamata, katebelece, kongkalikong, Lailatulqadar, lauhulmahfuz, makcomblang, majakane, majakaya, majakeling, maskawin, marcapada, masyaallah, matahari, mayapada, Nuzululqur'an, olahraga, patgulipat, Rabiulawal, Rabiulakhir, radiosuar, saputangan, segitiga, sendratari, Sidratulmuntaha, sukacita, sukaria, dan sukarela.
Baca juga: Mengenal Bentuk Terikat di KBBI dan Mahir Mempraktikkannya - Bagian 5
Selain itu, semua kata yang terlahir dari bentuk terikat, digolongkan juga sebagai kata majemuk dan harus ditulis serangkai.
Kata majemuk yang ditulis serangkai ini dapat dikenali dari salah satu unsurnya. Unsur-unsur seperti anti-, antar-, bio-, dasa-, dwi- ekstra-, infra-, intra-, maha- dan lain-lain, merupakan tanda bahwa paduan kata dengan kata tersebut di atas adalah kata majemuk yang ditulis serangkai.
Misalnya, antitesa, antikorupsi; dasasila, dasawarsa; ekstrakurikuler, ekstravaganza; mahasiswa, mahasantri, mahaberat; mahakuasa, mahakudus; pascasarjana, pascanikah.
Jadi, pembahasan kita selanjutnya adalah kita fokuskan pada kata majemuk yang seharusnya ditulis pisah, tetapi sering kali didapati tertulis serangkai.
TERTULIS SEHARUSNYA
- akilbalig --> akil balig
- alihaksara --> alih aksara
- alihdaya --> alih daya
- alihfungsi --> alih fungsi
- ahlibait --> ahli bait
- ahlikitab --> ahli kitab
- ahliwaris --> ahli waris
- Allahuakbar --> Allahu Akbar
- alismata --> alis mata
- arusutama --> arus utama
- balaikota --> balai kota
- balatentara --> bala tentara
- barangsiapa --> barang siapa
- batubara --> batu bara
- batu-bata --> batu bata
- beladiri --> bela diri
- belahketupat --> belah ketupat
- beritahu --> beri tahu
- berulangkali --> berulang kali
- budibahasa --> budi bahasa
- budidaya --> budi daya
- budipekerti --> budi pekerti
- bulutangkis --> bulu tangkis
- cacat-cela --> cacat cela
- cenderamata --> cendera mata
- citarasa --> cita rasa
- citradiri --> citra diri
- dasadharma --> dasa darma
- gempabumi --> gempa bumi
- gunungapi --> gunung api
- hablunminannas --> hablun minannas
- hablunminallah --> hablun minallah
- Hajaraswad --> hajar Aswad
- hakcipta --> hak cipta
- haksiar --> hak siar
- harubiru --> haru biru
- hastakarya --> hasta karya
- ibukota --> ibu kota
- ibusuri --> ibu suri
- ijabkabul --> ijab kabul
- ikonpop --> ikon pop
- ikutserta --> ikut serta
- jagatbuana --> jagat buana
- jagatmaya --> jagat maya
- jagatraya --> jagat raya
- kacabenggala --> kaca benggala
- kakilangit --> kaki langit
- kakilima --> kaki lima
- katahati --> kata hati
- keretapi --> kereta api
- kerjasama --> kerja sama
- lahanyasan --> lahan yasan
- lambatlaun --> lambat laun
- lepasliar --> lepas liar
- lianglahat --> liang lahad
- Mahaadil --> Maha Adil
- Mahaagung --> Maha Agung
- Mahaawal --> Maha Awal
- Mahabenar --> Maha Benar
- Mahabesar --> Maha Besar
- Mahaesa --> Maha Esa
- Mahagaib --> Maha Gaib
- Mahahidup --> Maha Hidup
- Mahakekal --> Maha Kekal
- Mahamulia --> Maha Mulia
- Mahasuci --> Maha Suci
Mahapemurah --> Maha Pemurah
- Mahapengasih --> Maha Pengasih
- Mahapenyayang --> Maha Penyayang
- Mahatahu --> Maha Tahu
- Mahatinggi --> Maha Tinggi
- matakail --> mata kail
- matahati --> mata hati
- matasapi --> mata sapi
- orangtua --> orang tua
- oranghutan --> orang hutan
- orangutan --> orang utan
- paruhbaya --> paruh baya
- paruhwaktu --> paruh waktu
- pencaksilat --> pencak silat
- perempatfinal --> perempat final
- reksadana --> reksa dana
- rumahsakit --> rumah sakit
- samarata --> sama rata
- samasekali --> sama sekali
- samasiku --> sama siku
- sapujagat --> sapu jagat
- segilima --> segi lima
- senikriya --> seni kriya
- senirupa --> seni rupa
- senisuara --> seni suara
- senitari --> seni tari
- sepakbola --> sepak bola
- sepedamotor --> sepeda motor
- seringkali --> sering kali
- siapsiaga --> siap siaga
- sukacita --> suka cita
- suka-duka --> suka duka
- sukubunga --> suku bunga
- sukucadang --> suku cadang
- sulihsuara --> sulih suara
- suratkabar --> surat kabar
- tandatangan --> tanda tangan
- tandamata --> tanda mata
- tanda-terima --> tanda terima
- tataboga --> tata boga
- tatabuku --> tata buku
- tatakelola --> tata kelola
- tatakota --> tata kota
- tatakrama --> tata krama
- tatalaksana --> tata laksana
- tatapraja --> tata praja
- tatasurya --> tata surya
- tatatertib --> tata tertib
- temukarya --> temu karya
- temulawak --> temu lawak
- temuwicara --> temu wicara
- terimakasih --> terima kasih
- ujicoba --> uji coba
- unjukmuka --> unjuk muka
- unjukrasa --> unjuk rasa
- walikota --> wali kota
- walimurid --> wali murid
Perlu pula diketahui bahwa kata majemuk berbeda dengan frasa. Perbedaannya terletak pada pembentukan makna.
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih, tetapi tidak menghasilkan makna baru.
Dari sisi penulisan, kata majemuk dapat ditulis terpisah atau serangkai, sedangkan frasa ditulis dengan secara terpisah.
Demikian, sekadar pengantar untuk berkenalan lebih intens dengan kata-kata majemuk. Besok akan kita bahas ciri-ciri kata majemuk, klasifikasinya,
disertai contoh.
Bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat. Belajar dengan sungguh, banyak faedah yang didapat.(*)
Mengenali Ciri Kata Majemuk, Jenis dan Contohnya, serta Bedanya dengan Frasa |
![]() |
---|
Memahami Pelik-Pelik Bahasa Indonesia di KBBI - Bagian 3, Habis |
![]() |
---|
Memahami Pelik-Pelik Bahasa Indonesia di KBBI - Bagian 2 |
![]() |
---|
Memahami Pelik-Pelik Bahasa Indonesia di KBBI - Bagian 1 |
![]() |
---|
Mengenal Bentuk Terikat di KBBI dan Mahir Mempraktikkannya - Bagian 6, Habis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.