Ruang Bahasa
Memahami Pelik-Pelik Bahasa Indonesia di KBBI - Bagian 3, Habis
Ada sejumlah kata yang memerlukan ketelitian ekstra untuk dipahami karena selain merupakan kata dasar biasa--bahkan dengan beragam makna--ia juga seka
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Ansari Hasyim
Oleh: Yarmen Dinamika, Wartawan Harian Serambi Indonesia
JIKA dibaca dengan cermat, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Volume VI yang kini kita gunakan secara daring (online), mengandung beberapa kepelikan (keanehan, kerumitan, dan kesukaran) dalam memahaminya.
Ada sejumlah kata yang memerlukan ketelitian ekstra untuk dipahami karena selain merupakan kata dasar biasa--bahkan dengan beragam makna--ia juga sekaligus merupakan bentuk terikat. Jika tak dicermati secara hati-hati bisa jadi kita akan salah dalam penulisan. Kata-kata tersebut sebagiannya sudah kita bahas kemarin, dimulai dari kata antar di urutan pertama hingga mikro di urutan ke-12.
Hari ini lanjutannya.
13. mi.ni
Di KBBI, kata mini berarti kecil; sempit.
Contoh: rok mini; sepeda mini; teater mini; dan manusia mini (kate).
Baca juga: Mengenal Bentuk Terikat di KBBI dan Mahir Mempraktikkannya - Bagian 5
Selain itu, ada mini- sebagai bentuk terikat.
Artinya, berukuran kecil; berdimensi kecil.
Contoh:
miniatur (tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil; sesuatu yang kecil),
minibar (kulkas kecil di kamar hotel, biasanya menyediakan makanan dan minuman ringan berbayar),
minibus (bus yang ukurannya lebih kecil daripada bus biasa sehingga penumpang yang dibawanya lebih sedikit), dan
minikata (sandiwara dengan teks yang sangat pendek).
14. pa.ra
Di KBBI, kata para mengandung banyak arti (sampai delapan makna), antara lain, banyak; ramai; berkelompok; lebih dari satu.
Contoh:
Pertama, para yang berkedudukan sebagai kata penyerta yang mengacu kepada kelompok. Misalnya, para tamu mulai berdatangan.
Kedua, para sebagai nama lain dari pohon karet; getah (perca). Misalnya, selain punya kebun kelapa sawit yang luas, saudagar kaya itu juga punya kebun para yang tak kalah luasnya.
Baca juga: Mengenal Bentuk Terikat di KBBI dan Mahir Mempraktikkanya - Bagian 3
Ketiga, para sebagai kata turunan dari para-para.
Kata ulang yang satu ini memiliki tiga makna:
1. anyaman bambu dan sebagainya tempat menaruh perkakas dapur; pagu;
2. rak untuk menjemur ikan; dan
3. rak atau jala untuk menaruh barang-barang (di kereta api).
Keempat, para yang merupakan kependekan dari kata parasut.
Misalnya, semua penerjun mendarat dengan selamat di titik yang direncanakan, antara lain, karena para yang digunakan berfungsi dengan baik dan mereka sudah sangat terlatih.
Kelima, para yang bermakna prajurit dalam kesatuan angkatan udara.
Misalnya, kesatuan angkatan udara Indonesia disegani lawan karena memiliki banyak para yang mumpuni dan menguasai siasat peperangan.
Keenam, para yang bermakna kesatuan angkatan udara.
Misalnya, kesatuan angkatan udara sering disingkat dengan kata para saja.
Ketujuh, para yang merupakan akronim dari pasukan parasut.
Misalnya, para yang terdiri atas lima personel mendarat mulus di lapangan upacara setelah diterjunkan dari pesawat tempur.
Kedelapan, para yang lazim dipakai dalam bahasa Sunda, yakni ruang antara langit-langit dan atap rumah.
Misalnya, tukang harus bekerja sangat hati-hati saat berada di para supaya tidak terjatuh.
Selain itu, ada lagi para- sebagai bentuk terikat.
Kata ini memiliki empat arti.
Pertama, para- yang artinya berlawanan dengan.
Contoh:
paradoks (pernyataan yang seolah-olah bertentangan atau berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran),
paradoksal (pernyataan yang seolah-olah bertentangan dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran),
paradoksikal (bersifat atau cenderung paradoks), dan
paranoid (ditandai dari atau menyerupai paranoia, yakni
penyakit jiwa yang membuat penderitanya berpikir aneh-aneh yang bersifat khayalan, seperti merasa dirinya orang besar atau terkenal; penyakit khayal).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.