Alasan Nico Bunuh Cewek Open BO Setelah Berhubungan Badan, Emosi Korban Minta Bayaran Lebih

SERAMBINEWS.COM - NYP (28) alias Nico, pembunuh wanita open BO berinisial RN (35) yang jasadnya ditemukan di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu mengaku sakit hati kepada korban.

Bagaimana tidak, kesepakatan harga awal untuk memuaskan nafsu birahinya sebesar Rp300 ribu diingkari oleh korban.

Adapun saat itu pelaku hendak memakai jasa korban melalui aplikasi MiChat untuk berhubungan badan di indekosnya di kawasan Bekasi.

"Melalui akun MiChat atas nama Karin yang mana akun tersebut milik korban. kemudian antara pelaku dan korban sepakat berkencan di kosan pelaku tarif sebesar Rp300 ribu untuk satu kali main," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).

Namun realisasinya, korban selaku cewek open BO meminta uang tambahan kepada korban sebesar Rp100 ribu kepada pelaku.

"Karena pelaku menolak membayar Rp100 ribu, korban memaki dan mengancam pelaku dengan kata kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abangnya korban," ungkapnya.

Atas hal tersebut, kata Wira, Nico akhirnya gelap mata dan menghabiskan nyawa korban di indekos tersebut pada 10 April 2024.

"Pelaku sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia," ucapnya.

Setelahnya, korban dibungkus dengan kardus AC dan dibawa pelaku dengan sepeda motornya untuk dibuang di kali Jembatan Besi, Bekasi, Jawa Barat hingga akhirnya hanyut dan ditemukan di Pulau Pari.

Baca juga: Motif Pria Bunuh Wanita Open BO di Pulau Pari, Emosi Korban Minta Bayaran Lebih Usai Berhubungan

Kronologi Pembunuhan

NYP (28) alias Nico, pembunuh wanita open BO berinisial RN (35) membuang jasad korban ke sebuah kali di kawasan Teluk Pucung, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Hal ini dilakukan setelah tersangka berhasil membunuh korban di indekosnya di Jalan Raya Perjuangan gang kaum nomor 35 Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi pada 10 April 2024.

"Setelah meninggal dunia, pelaku membungkus korban, memasukan jenazah korban ke dalam kardus AC. setelah itu pelaku minta tolong kepada saksi untuk menurunkan kardus yang ada di kosannya," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Kamis (25/4/2024).

Saat itu, kata Wira, tersangka membonceng jasad korban dengan sepeda motor untuk menuju ke Jembatan Besi, Kota Bekasi.

"Sesampainya di jembatan, diturunkan dari motor kardus yang berisi jenazah dan selanjutnya dilemparkan ke dalam sungai jembatan besi," ungkapnya.