Perang Gaza

Pejuang Palestina Ingatkan Pasukan Inggris jadi Target Sah jika Dikerahkan ke Gaza

Rakyat kami tidak akan melupakan kejahatan besar yang dilakukan Inggris terhadap rakyat Palestina, dengan kontribusi besarnya terhadap pembentukan ent

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Militan Palestina bertopeng dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengambil bagian dalam pawai untuk mengecam pembunuhan warga Palestina oleh tentara Israel di Nablus dan untuk mendukung warga Palestina di penjara-penjara Israel, di Kota Gaza pada 22 Februari 2023 

SERAMBINEWS.COM - Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP)memperingatkan Inggris dan negara-negara lain agar tidak mengerahkan pasukan di daratan atau pantai Jalur Gaza.

BBC melaporkan pada hari Sabtu bahwa pasukan Inggris dapat dikerahkan di Gaza untuk membantu pengiriman bantuan melalui dermaga sementara di daerah kantong yang sedang dibangun oleh Amerika Serikat.

Kelompok Marxis-Leninis mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa pasukan Inggris akan diperlakukan sebagai pasukan pendudukan dan akan menjadi target perlawanan yang sah.

“Rakyat kami tidak akan melupakan kejahatan besar yang dilakukan Inggris terhadap rakyat Palestina, dengan kontribusi besarnya terhadap pembentukan entitas Zionis, setelah mengeluarkan Deklarasi Balfour yang naas, dan kelanjutannya hingga saat ini dalam mendukung pendudukan dan penjajahannya. kejahatan,” bunyi pernyataan itu, merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Inggris pada tahun 1917.

Baca juga: VIDEO Brigade Al-Qassam Hujani Markas Besar IDF di Netzarim, Pakai Ranjau Bekas Zionis

Kelompok tersebut mengatakan pembenaran pengerahan pasukan untuk membantu pengiriman bantuan melalui koridor laut baru adalah “kebohongan yang tidak menipu siapa pun”.

“Ini merupakan pembenaran atas kehadiran permanen pasukan militer di lapangan untuk tujuan kolonial yang jahat dan untuk melindungi keamanan entitas Zionis,” kata PFLP.

“Siapapun yang ingin memberikan bantuan kepada rakyat Palestina harus mendesak untuk menghentikan agresi, menghentikan pengepungan, dan mengirimkan bantuan melalui penyeberangan resmi di Jalur Gaza dan di bawah manajemen dan pengawasan Palestina.”

Putaran pertempuran saat ini di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober menyusul serangan di Israel selatan oleh Hamas yang mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang di Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Israel telah membunuh sedikitnya 34.454 orang di wilayah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Israel memperkirakan 129 sandera yang ditangkap pada 7 Oktober masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer tewas.

Sayap militer PFLP, yang didirikan oleh kelompok kiri pada tahun 1967, telah melakukan serangan sporadis sejak 7 Oktober sebagai pembalasan atas serangan Israel di Gaza.

Tokoh-tokoh Israel juga menuduh para pendukung PFLP di Gaza ikut serta dalam serangan 7 Oktober itu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved