Perang Gaza

Drone Israel Dilarang Terbang 10 Jam Sehari Selama Gencatan Senjata Terbaru yang Disetujui Hamas

Pesawat dan drone Israel juga akan berhenti terbang di atas Gaza selama 10 jam setiap hari, dan selama 12 jam pada hari-hari ketika para tawanan dibeb

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/suasnews
Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah mengumumkan bahwa pejuangnya berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak besar Hermes 450 Israel yang melanggar wilayah udara Lebanon di atas kota Iqlim al-Tuffah di Lebanon Selatan, menggunakan rudal permukaan ke udara. 

“Informasi kami menegaskan bahwa Hamas sepenuhnya menyetujui usulan yang diubah tersebut,” kata al-Dali.

Keluarga tawanan Israel memberikan tekanan pada pemerintah Israel

Di sisi lain, media Israel melaporkan masalah ini, mengutip seorang pejabat senior, bahwa pengumuman tersebut tampaknya merupakan tipu muslihat untuk menyebut “Israel” sebagai pihak yang menolak kesepakatan.

Pejabat senior tersebut mengatakan bahwa usulan tersebut mencakup kesimpulan "luas" yang tidak disetujui oleh "Israel", dan menambahkan bahwa tim perunding Israel telah menerima tanggapan Hamas beberapa waktu lalu.

Proposal tersebut sedang dipelajari secara mendalam, dan komentar mengenai hal tersebut akan dikeluarkan kemudian, jelas pejabat tersebut.

Akibat pemberitaan tersebut, keluarga tawanan Israel memblokir jalan Ayalon dan Begin di Tel Aviv dan meminta pemerintah untuk tidak membuang waktu dan menyetujui kesepakatan tersebut.

AS akan menyambut baik perjanjian gencatan senjata apa pun

Koresponden Al Mayadeen di Washington mengatakan bahwa setiap langkah yang mengarah pada gencatan senjata di Gaza akan disambut baik oleh Amerika Serikat.

Ia mengungkapkan, saat ini diskusi dilakukan secara tertutup di Gedung Putih, antara Presiden AS Joe Biden dan Raja Yordania Abdullah II.

Koresponden kami mengatakan bahwa pertemuan tersebut pasti akan membahas perkembangan terkini mengenai kesepakatan yang dimediasi.

Lebih lanjut, koresponden Al Mayadeen menyebutkan penundaan konferensi pers yang dijadwalkan oleh Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri, selama 30 menit.

Keterlambatan ini disebabkan oleh pengumuman Hamas, yang mendorong Departemen untuk merumuskan sikapnya terhadap perkembangan tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved