Pilkada Aceh 2024

Partai Nasional Sibuk Bersolek untuk Menjadi ‘Pengantin’ Mualem di Pilkada Aceh 2024

Prof Humam menilai, beberapa nama dari partai nasional (parnas) itu sebenarnya memiliki figur yang layak untuk maju sebagai bakal calon gubernur Aceh.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM
Sosiolog Universitas Syiah, Prof. Dr. Ir. A. Humam Hamid, saat menjadi narasumber Serambi Spotlight dengan judul 'Calon Gubernur Aceh Kurang Peminat, Ada Apa?' dipandu host Bukhari M Ali, Senin (13/5/2024). 

SERAMBINEWS.COM - Aceh memasuki tahun politik untuk pemilihan kepala daerah, meski Pilkada Aceh 2024 sudah di depan mata, bursa bakal calon gubernur Aceh masih sepi.

Hingga saat ini, baru Partai Aceh (PA) yang baru mendeklarasikan bakal calon gubernur yang juga dari ketua umumnya, yakni Muzakir Manaf alias Mualem.

Sementara sejumlah partai nasional (Parnas), seperti Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru merapat ke Partai Aceh yang merupakan partai lokal.

Guru Besar Sosiolog Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Prof Dr Ir A. Humam Hamid, MA berpendapat, beberapa partai nasional itu sebenarnya memiliki figur yang layak untuk maju sebagai bakal calon gubernur Aceh, namun sayang, mereka justru memilih bersolek diri untuk dipilih menjadi pendamping Mualem.

Beberapa figur yang dinilai layak maju sebagai calon gubernur itu, antara lain, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Aceh Teuku Muhammad Nurlif, Ketua DPD Partai Demokrat Aceh Muslim, dan anggota DPR dari PKS, Nasir Djamil.

Namun, alih-alih melawan kekuatan parpol lokal, beberapa tokoh partai nasional justru sibuk ‘bersolek’ dan berharap dipilih oleh Muzakir sebagai bakal calon wakil gubernur.

Baca juga: Jelang Pilkada 2024, DPW PPP Aceh Buka Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah

“Semua orang yang mendaftar menjadi wakil gubernur, apakah TM Nurlif, dari PKS, Demokrat, PAN, itu semua berbondong-bondong mendaftarakan diri, mereka sibuk bersolek untuk menjadi pengantin Mualem, sibuk bergincu agar berkeinginan untuk menjadi pasangan Muzakir Manaf.

Bayangkan sekelas TM Nurlif pernah menjadi ketua BPK RI, kemudian bertahun-tahun di Senayan, Kok mau bersolek menjadi wakil Mualem? Tentu di samping dengan segala alasannya,” kata Prof Humam saat menjadi narasumber dalam program Podcast Serambi Spotlight di kanal YouTube Serambinews.com, dipandu Host Bukhari M Ali, News Manajer Serambi Indonesia, Senin (13/5/2024).

Menurut Prof Humam, bursa nama tersebut sebenarnya sangat memiliki peluang untuk mencalonkan sebagai Gubernur Aceh, sehingga sangat disayangkan sudah menyerah sebelum bertarung.

 “Kenapa orang-orang sekelas TM Nurlif yang mempunyai jam terbang politiknya lumayan, PKS mempunyai Nasir Djamil juga gak jeleklah, kemudian Muslim dari Demokrat, dia juga dua kali dia di DPR RI, kemudian dari PAN, lantas mereka kok mau-maunya jadi Wakil Gubernur Mualem, yang bener aja ini?” sambung Humam.

Di sisi lain, Humam melihat bahwa Partai Aceh sebenarnya tidak begitu hebat dalam hal ini.

“Apa kehebatan Mualem sebenarnya? Apa karena dia punya visi yang hebat untuk Aceh?  Apa karena dia punya leadership yang amat luar biasa? Apa punya track rocord yang menjadi contoh teladan bagi kita semua? Saya kira kalau kita jurjur ya ada tapi gak sangat luar biasa, biasa-biasa aja lah,” sambung Humam.

Baca juga: Civitas Akademika USK Respon Dinamika Pemilu, Prof Humam Hamid: Sudah Sampai Batas Paling Atas

Lalu mengapa orang-orang ingin dipilih menjadi wakil gubernur oleh Mualem?

Untuk hal ini, prof Humam menilai, ada dua alasan kuat mengapa parpol nasional tidak mau dan takut melawan Partai Aceh dalam Pilkada Aceh 2024.

Pertama, Pemilu Legislatif 2024 di Aceh dimenangi oleh Partai Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved