Berita Abdya

Ini Hasil Visum Kematian Karyawan SPBU di Abdya yang Diduga Bunuh Diri karena Tertekan Tagihan Utang

Satuan Reskrim Polres Abdya telah mendapatkan hasil visum kasus kematian seorang pria yang diduga bunuh diri dalam rumahnya itu pada Rabu (1/5/2024) s

Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi 

Oleh karena itu, Kasat Reskrim Abdya berharap dengan adanya hasil visum tersebut tidak muncul lagi spekulasi atau asumsi di masyarakat yang menyebutkan korban dibunuh. 

Pasalnya dari hasil visum tersebut jelas menunjukan bahwa korban bunuh diri. "Jadi jangan ada lagi asumsi macam - macam terhadap keluarga korban, karena ini murni bunuh diri," pungkasnya. 

Penyebab Karyawan SPBU di Abdya Bunuh Diri Terungkap, Korban Diperkirakan Tertekan Tagihan Utang

Sebelumnya diberitakan kasus karyawan salah satu SPBU di Abdya diduga bunuh diri di rumahnya di salah satu kompleks di Kecamatan Blangpidie, Abdya, mulai terungkap penyebabnya. 

Seperti diketahui, pria berinisial FJ (42) ditemukan meninggal tergantung di rumahnya, Rabu (1/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.  

Baca juga: VIDEO Asyik NGERUMPI, 3 Tentara IDF Tewas MELEDAK Dibazoka Hamas di Lingkungan Al Zaytoun

Kapolres Abdya, AKBP Agus Sulistianto, melalui Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi, yang dikonfirmasi Serambinews.com menceritakan tentang kasus ini. 

"Menurut laporan awal, korban saat itu sedang bekerja di SPBU Desa Keude Paya, Blangpidie. 

Kemudian dipanggil pulang oleh istrinya karena ada orang yang menagih utang di rumah mereka," ungkap AKP Erjan.

NL istri korban langsung menghubungi anak Kepala Dusun (Kadus). 

Anak Kadus yang mendengar kabar tersebut segera memberitahukan kepada ayahnya yang menjabat Kadus. 

Kemudian mereka bersama warga setempat segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.

Baca juga: Sosok Indira Chunda, Putri Syahrul Yasin Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara, Berharta Rp 16,1 M

Tindakan yang telah diambil oleh pihak kepolisian melakukan olah TKP, mendengar keterangan dari saksi-saksi, membawa jenazah untuk visum. 

Kemudian menyerahkan mayat korban kepada keluarga dan mengamankan barang bukti berupa tali nilon dan kain sarung. 

"Barang bukti berupa tali nilon dan kain sarung sudah kita amankan untuk proses hukum lebih lanjut," kata AKP Erjan.

Menurut keterangan sementara, kata Kasat Reskrim, peristiwa ini diduga kuat akibat tekanan hutang yang ditagih oleh pihak koperasi. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved