UKT Perguruan Tinggi Negeri Naik, DPR RI Bentuk Panja hingga Pengamat Sorot Anggaran Pendidikan
Komisi X DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Panja) Biaya Pendidikan untuk memastikan biaya pendidikan di Indonesia tetap terjangkau.
SERAMBINEWS.COM - Komisi X DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Panja) Biaya Pendidikan untuk memastikan biaya pendidikan di Indonesia tetap terjangkau.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, pada Panja Biaya Pendidikan, Komisi X akan memanggil stakeholder pengelola anggaran pendidikan seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kemendikbud Ristek, Bappenas, hingga pemerintah daerah.
Harapannya, bisa diketahui faktor-faktor yang membuat biaya pendidikan di Indonesia semakin mahal.
Panja juga akan mencari tahu apakah semua lembaga yang mengelola anggaran pendidikan sudah sesuai kebutuhan di lapangan atau memang ada perlu perbaikan.
"Baik terkait pola distribusi, pola pengelolaan, hingga penentuan sasaran," kata Syaiful dikutip dari laman resmi DPR RI, Sabtu (18/5/2024).
Politisi PKB ini menegaskan Panja Biaya Pendidikan merupakan salah satu bentuk fungsi pengawasan DPR terhadap pengelolaan anggaran pendidikan oleh pemerintah.
Menurutnya, Panja Biaya Pendidikan akan menghasilkan rekomendasi pengelolaan anggaran pendidikan yang lebih efektif dan efisien.
“Kami berharap hasil atau rekomendasi dari Panja Biaya Pendidikan ini menjadi asumsi dasar pengelolaan anggaran pendidikan dalam RAPBN 2025," ungkapnya.
"Dengan demikian tahun depan kita sudah bisa punya skema pengelolaan biaya pendidikan yang bisa memastikan layanan pendidikan murah dan berkualitas," lanjut Syaiful.
Baca juga: Segini Biaya Kuliah Undip Jalur SNBP dan SNBT 2024, Simak Besaran UKT per Semester
Cari tahu penyebab kenaikan UKT
Selain itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mengatakan, dalam waktu dekat ini Panja akan segera memanggil kementerian untuk juga mengetahui penyebab kenaikan UKT.
Hal itu dikatakan Faqih dalam acara daring Polemik Trijaya dengan Tema "Nanti Kita Cerita Tentang UKT Hari Ini", Sabtu (18/5/2024).
"Ini yang akan dalam waktu dekat kami akan undang kementerian seperti apa karena menurut Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 kan harus berkonsultasi dan bahkan dapat persetujuan. Jadi approval itu dari kemendikbud Ristek jangan-jangan standar yang ditentukan tidak dipenuhi," kata Faqih.
Faqih awalnya ada asumsi kenaikan UKT ini bermula dari status perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH).
Namun, ternyata banyak mahasiswa yang mengadu ke DPR karena UKT-nya naik tidak hanya PTN-BH tapi juga PTN dengan status lainnya.
UIN Ar-Raniry Sambut Mahasiswa Baru Internasional, Perkenalkan Kehidupan di Aceh dan Perkuliahan |
![]() |
---|
500 Ayam Terpanggang, Polisi Usut Kebakaran Tempat Praktik FKH USK Banda Aceh |
![]() |
---|
LDK Al-Kautsar Ajak Mahasiswa Unimal Kokohkan Aqidah |
![]() |
---|
Disdik Aceh Wajibkan Sekolah Gunakan Internet Banking Corporate untuk Dana BOS Mulai 2026 |
![]() |
---|
58 Santri Az Zanjabil Raih Beasiswa Tahfidz dari Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, Total Rp125 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.