Bantuan Sosial
JASA Temukan Bantuan BRA di Aceh Tamiang Fiktif dan tidak Tepat Sasaran
Reki menegaskan pihaknya terus membangun komunikasi dengan tokoh kombatan dan BRA Aceh Tamiang untuk mengumpulkan bukti kekurangan lain.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Jaringan Aneuk Syuhada (Jasa) Wilayah Aceh Tamiang menemukan alokasi bantuan dari Badan Reintegrasi Aceh (BRA) diduga fiktif dan tidak tepat sasaran.
Dugaan ini ditemukan setelah JASA WIlayah Aceh Tamiang melakukan investigasi atas maraknya informasi mengenai penyaluran bantuan sosial individu tahun 2023.
“Investigasi ini kami lakukan dengan mendatangi rumah yang namanya tercantum dalam penerima bantuan BRA,” kata Ketua JASA Aceh Tamiang, Irwansyah melalui Sekretaris, Reki Ilham, Senin (20/5/2024).
Dugaan fiktif ini ditemukan terhadap warga di Kota Kualasimpang yang tercatat sebagai penerima bantuan becak bermotor.
“Setelah kami temui, ternyata becak yang dimaksud tidak pernah diterimanya,” kata Reki.
Baca juga: Ketua BRA Suhendri Diperiksa Kejati 6 Jam, Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Ikan Kakap dan Pakan Rucah
Investigasi lain mengungkap seorang warga di Manyakpayed yang bukan korban konflik justru menerima bantuan becak bermotor.
“Kebetulan dia ini adik dari anggota DPRK terpilih, apakah ini ada kaitannya atau hanya kebtulan,” tanya Reki.
JASA Aceh Tamiang mendata anak korban konflik di Aceh Tamiang sebanyak 244 keluarga. Data ini masih bisa bertambah karena proses pendataan masih terus dilakukan.
Reki hanya memastikan dari jumlah yang sudah terdata ini seluruhnya tidak tersentuh bantuan dari BRA pada tahun 2023.
Reki menegaskan pihaknya terus membangun komunikasi dengan tokoh kombatan dan BRA Aceh Tamiang untuk mengumpulkan bukti kekurangan lain.
Dia memastikan upaya JASA membongkar dugaan kecurangan ini mendapat dukungan penuh.
Salah satu indikasi kecurangan kata dia bisa dilihat dari data penyaluran yang didominasi warga di kawasan kota dan hulu. Sementara 90 persen korban konflik di Aceh Tamiang berada di daerah pesisir.
“Kami sangat kecewa karena dari pemberitaan alokasi bantuan untuk korban konflik, nyatanya tak satupun anak korban konflik yang kami data menerima bantuan. Jadi kemana bantuan itu,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua Satuan Pelaksana (Satpel) Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Aceh Tamiang periode 2021-2023, Agus Salim secara tegas menyatakan tidak pernah dilibatkan dalam penyaluran bantuan sosial individu tahun 2023.
Perantau Aceh di Malaysia Kumpulkan Donasi untuk Keluarga Syahrul yang Tewas Dikeroyok di Malaysia |
![]() |
---|
Bansos Tak Lagi Seumur Hidup? Pemerintah Batasi Maksimal 5 Tahun, Ini Kata Kemensos |
![]() |
---|
Tak Cukup Biaya Berobat di Malaysia, RSUZA Fasilitasi Pasien Asal Bireuen Perawatan Coiling Otak |
![]() |
---|
HUT Bhayangkara Ke 79, Polres Aceh TimurSerahkan Bantuan Rumah Rehab untuk Warga Peudawa |
![]() |
---|
Fraksi PKS Aceh Besar Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran di KBJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.