Berita Pidie

Delapan Pj Hadiri Raker dengan Komisi II DPR RI di Jakarta, Wahyudi Paparkan Sejarah Pidie

Pj Bupati Pidie lebih jauh menguraikan, bahwa ada pernyataan menarik, terkait keberadaan Provinsi Aceh dan Pidie dalam konteks ke-Indonesiaan.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Delapan Pj di Provinsi Aceh mengikuti raker dengan Komisi II DPR RI di ruang kerjanya di Jakarta, Senin (20/5/2024). 

Pj Bupati Pidie lebih jauh menguraikan, bahwa ada pernyataan menarik, terkait keberadaan Provinsi Aceh dan Pidie dalam konteks ke-Indonesiaan.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Delapan Pejabat atau Pj ikut rapat kerja atau raker dengan Komisi II DPR RI di Jakarta, Senin (20/5/2024), di ruang kerja Komisi II DPR RI. 

Raker tersebut membahas penyusunan Rancangan Undang-Undang atau RUU untuk delapan kabupaten/kota di Provinsi Aceh.  

Delapan kabupaten/kota itu adalah Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie dan Aceh Besar.

Berikutnya, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Timur,  Aceh Barat, Aceh Utara dan Aceh Selatan.

Raker tersebut berisi tentang upaya menampung aspirasi dan masukan terhadap RUU di masing-masing daerah yang hadir. 

Di mana setiap kepala daerah menyampaikan paparan terhadap potensi daerah dan profil daerah hingga sejarah daerah.

"Berbicara Aceh, bukan hanya kekayaan alamnya, melainkan kekayaan khasanah sejarahnya, yang memberikan sumbangsih bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia," kata Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi, secara khusus kepada Serambinews.com, Selasa (21/5/2024).

Menurutnya, Aceh memberikan konstribusi besar, khususnya Kabupaten Pidie di dalamnya ikut andil membangun Indonesia.  

Pj Bupati Pidie lebih jauh menguraikan, bahwa ada pernyataan menarik, terkait keberadaan Provinsi Aceh dan Pidie dalam konteks ke-Indonesiaan.

"Pernyataan itu kerapkali kami dengar, di mana untuk mempelajari Indonesia, maka pertama kali harus belajar kepada Aceh. 

Namun, jika akan belajar tentang Aceh terhadap sejarahnya, maka harus belajarlah sejarah Pidie lebih dahulu," kata Wahyudi.

Baca juga: Said Mulyadi-Saiful Anwar Mendaftar Ke Demokrat Pidie Jaya

Ia mengungkapkan, secara detail pentingnya klausul nilai sejarah, bahwa Pidie diperkirakan telah ada sejak abad ke-14, dalam  bentuk kerajaan Pedir. 

Saat itu, Pidie memiliki sumbangan dalam penyebaran agama Islam, setelah menguasai Kerajaan Samudra Pasai.

Kata Pj Bupati Pidie, perlunya poin penting, bahwa terhadap sumbangan karakter masyarakat Islam Aceh dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.

Dikatakan, sejak dirinya menerima mandat sebagai penjabat Bupati Pidie, maka Wahyudi Adisiswanto, telah menggelorakan konsep Salam Pidie Mulia, yang digali dari nilai nilai warisan sejarah panjang dan hebat.

"Aceh dan Pidie telah mewarikan banyak hal, baik tentang sejarah kehebatan masa lalu, termasuk nilai budi pekerti serta akhlak luhur yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia, dalam mewujudkan cita-cita luhur para pendiri. 

Warisan kemuliaan akhlak dan budi pekerti mesti semakin diperkuat," kata mantan Kabinda NTB tersebut.

Ia menambahkan, mengingat pentingnya arti sejarah Pidie, maka Pj Bupati telah membentuk tim.

Di mana tim itu, nantinya bertugas melakukan riset dan diskusi, untuk mendapatkan titik terang terkait Hari Ulang Tahun atau HUT Kabupaten Pidie.

"Tim bentukan Pemkab Pidie itu; tentunya akan mengkaji terkait hari lahir Kabupaten Pidie," pungkasnya. (*)

Baca juga: Kemenag Pidie Bersama Seratusan Siswa Peringati Hari Kebangkitan Nasional 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved