Berita Viral
4 Bule Berpakaian Minim Nyaris Check-in di Ponpes Madura, Penghuni Terkejut, Turis: Kirain Ini Hotel
Kehadiran empat bule nyasar itu, tiga bule wanita dan satu orang bule pria, menjadi perhatian sejumlah santri yang sedang berjaga di pintu masuk.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
4 Bule Berpakaian Minim Nyaris Check-in di Ponpes Madura, Penghuni Terkejut, Turis: Kirain Ini Hotel
SERAMBINEWS.COM, BANGKALAN – Baru-baru ini beredar di media sosial sebuah video yang merekam aksi empat bule berpakaian minim masuk ke pondok pesantren (ponpes).
Persitiwa itu terjadi di Ponpes Syaikhona Kholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan, Pulau Madura, pada Sabtu (18/5/2024) malam.
Di ponpes tersebut terdapat kediaman ulama besar, Syaikhona Kholil atau Mbah Kholil.
Video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan empat bule berpakaian minim sedang berjalan kaki memasuki ponpes.
Kehadiran empat bule nyasar itu, tiga bule wanita dan satu orang bule pria, menjadi perhatian sejumlah santri yang sedang berjaga di pintu masuk tanpa gerbang.
Tak hanya itu, penghuni Ponpes Syaikhona Kholil mengaku terkejut dengan kehadiran para bule yang memasuki kawasan ponpes.
Sebab, para bule ini memasuki kawasan ponpes sekira pukul 23:00 WIB, di mana sejumlah penghuninya sudah terlelap tidur dan suasana telah sunyi.
Melihat kehadiran para bule tersebut, santri yang berjaga langsung menghadang mereka dan bertanya tujuan para bule.
“Benne (bukan) hotel, bukan hotel, mau ke mana? Biar saya antar,” tanya seorang santri, dikutip dari Surya.co.id.
Meski komunikasi para santri dan empat bule itu tidak nyambung, namun para turis itu tampak mengerti apa yang dimaksud para santri.
“The hotel is there (hotelnya di sana)?,” tanya seorang bule perempuan mengenak topi dan rok mini dibalut kaos lengan panjang berwarna putih sambil menunjuk ke arah utara.
Sementara pengasuh Ponpes Syaikhona Kholil, KH Nasih Aschal (Kyai Nasih) mengaku terkejut ketika mendengar keberadaan para turis yang nyasar masuk ponpes menjelang dini hari.
Di mana sebagian besar para santri sedang tidur.
“Saya terkejut juga, itu terjadi justru di saat-saat para santri sedang tidur,”
“Namun karena di pesantren ada yang jaga dan santri sempat mengambil video,”
“Sehingga rekaman videonya kemudian sempat viral, saya tentu melihat ini sebuah fenomena baru,” ungkap Kyai Nasih, Minggu (19/5/2024) malam.
Ia menjelaskan, dalam keseharian keberadaan para turis di Pulau Madura, khususnya di Bangkalan nyaris tidak pernah terlihat.
Apalagi tiba-tiba diketahui hendak memasuki kawasan ponpes.
“Jarang kita melihat ada pelancong, turis dari luar negeri,”
“Lha ini kok malah masuknya ke pesantren, memang yang mereka cari adalah hotel,”
“Mungkin karena melihat bangunan-bangunan tingi di ponpes, mereka anggap hotel,” jelas seorang cicit dari Mbah Kholil itu.
Fenomena sejumlah turis nyasar ke pesantren untuk mencari sebuah hotel bagi Kyai Nasih merupakan hal baru.
Menurutnya, ada sesuatu di Bangkalan yang menjadi perhatian para pelancong.
Menurut Kyai Nasih, mungkin saatnya dunia pesantren tentang kehidupan di dalam pesantren bukan hanya didatangi para santri tetapi bisa dikunjungi masyarakat dari luar.
Sehingga bisa menjadi destinasi religi bagi masyarakat, termasuk para wisatawan dari luar negeri.
“Pesantren itu adalah representasi, miniature kehidupan sosial kemasyarakatan,”
“Kalau ini menjadi semacam destinasi religi, maka saya kira ini akan menarik dengan dikemas dan dikonsep se apik (bagus) mungkin.
Kasihan juga karena turis ketika masuk ke suatu daerah tidak didampingi guide,” pungkas Kyai Nasih.
Kisah Lainnya - 2 Bule Eropa Tersesat di Acara Halal Bihalal Warga di Magelang
Dilansir dari TribunJogja, video dua turis mancanegara tersesat di acara halal bihalal yang digelar warga viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak dua orang turis asing berjalan melintasi di hadapan puluhan warga yang tengah melantunkan bacaan tahlil.
Turis tersebut terlihat mengenakan jas hujan, pakaian jenis outdoor, serta celana pendek.
Mereka berjalan mengikuti langkah seorang warga yang memandu keduanya di bagian paling depan.
Setibanya di pinggir kerumunan, warga yang memandunya kemudian mempersilahkan keduanya untuk duduk dan mengajaknya berbincang.
Kedua turis itu terlihat tersenyum merespons sambutan hangat yang diberikan warga.
Setelah ditelusuri, video tersebut berlokasi di salah satu rumah warga di Dusun Panggungan, Desa Wonolelo, Sawangan, Magelang atau kawasan lereng Merbabu.
Adapun identitas turis itu diketahui bernama Amin Azirar (18) asal Jerman dan Youssef Sabatelli (21) asal Luksenburg.
Mereka adalah mahasiswa RWTH Aachen University di Jerman yang tengah berlibur di Indonesia.
Tribun Jogja sempat berbincang dengan Amin Azirar dan Youssef Sabatelli ketika keduanya menetap di kediaman salah seorang warga Panggungan.
Amin bercerita, pada Senin (23/4/2024) lalu, dia dan rekannya berwisata ke Air Terjun Kedung Kayang yang berada di perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali.
Karena merasa lapar, keduanya memutuskan untuk mencari makan dan masjid untuk beristirahat sekaligus menginap.
Amin memanfaatkan Google Map dan aplikasi tersebut mengarahkan keduanya ke daerah Dusun Panggungan yang berjarak sekitar 1,7 kilometer dari Air Terjun Kedung Kayang.
Setibanya di dekat lokasi, dari kejauhan Amin mendengar musik bernuansa islami yang disetel dengan pengeras suara.
Orang-orang juga tampak berkerumun di sana.
Dia menyimpulkan ada pesta yang digelar oleh warga dan memutuskan untuk menyambanginya berharap ada makanan yang bisa disantap.
"Kami benar-benar lapar. Lalu kami kembali untuk melihat masjid. Mungkin kita menemukan masjid tempat kita bisa makan karena kita tidak punya apa-apa untuk dimakan dan kita tidak punya banyak uang,"
"jadi kita berkendara ke sini (Panggungan). Dan saya bilang ke Youssef, ini tempat apa (ada acara halal bihalal). Kami melihat, ada yang mengadakan pesta." papar Amin.
Meski orang asing, Kedatangan Amir disambut dengan baik oleh warga. Mereka juga disuguhi makanan di pesta tersebut.
"Saya suka suasananya. Orang-orangnya sangat baik," katanya.
Saat ini Amin memang tengah berlibur di Indonesia selama satu bulan.
Dari Jerman, keduanya mendarat di Jakarta pada 17 April 2024 lalu.
Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api ke DI Yogyakarta untuk berkunjung ke pantai di daerah itu serta Candi Prambanan.
Pada Senin 22 April 2024, mereka menyambangi Magelang dengan mengendarai motor sewaan dari Yogya.
Di Magelang, Amin sudah mengunjungi Candi Borobudur, Air Terjun Kedung Kayang kemudian dilanjutkan mendaki Gunung Andong.
"Kami hanya tidak merencanakan keseluruhan perjalanan sama sekali, karena kami hanya ingin pergi ke Indonesia untuk melihat budayanya, tapi kami tidak merencanakannya, sampai akhir," ungkap Amin.
Sementara Youssef mengatakan keduanya memutuskan untuk menetap lebih lama di Magelang, tepatnya di Dusun Panggungan karena terkesima dengan keramahtamahan masyarakatnya.
Sebab sejak pertama kali berkunjung, keduanya disambut dengan hangat oleh warga.
Bahkan, warga juga menyiapkan tempat untuk menginap.
"Ini pengalaman baru. Saya belum pernah bertemu orang-orang seperti ini. Sangat baik, sangat, rendah hati. Perlakuan mereka sangat bagus. Dan cuacanya juga di pagi hari cerah sekali, terik sekali. Dan kemudian hujan mulai turun setiap hari," ucapnya.
Dia ingin berbaur lebih lama dan ikut dalam aktivitas keseharian warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Karena rencananya itu, Amir dan Youssef juga membatalkan rencana untuk berkunjung ke Kawah Ijen dan Gunung Bromo di Jawa Timur.
"Setelah ini sebenarnya kami ingin ke Malang tapi sekarang kami suka di desa ini. Mungkin kita harus tinggal lebih lama lagi agar kita bisa melihat dan merasakan. Kami ingin membantu masyarakat bekerja di kebun," katanya.
"Kami juga mendapat kamar. Sebuah ruangan kecil untuk kami, itu sudah cukup. Kami hanya ingin bersenang-senang mengenal orang-orang dan mengetahui apa yang mereka lakukan,"
"Ya, kami tidak membutuhkan banyak. Kami hanya butuh tempat untuk tidur, sedikit makan, dan tempat berdoa. Karena budget kita juga rendah," sambungnya.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
| BBM Pertalite Bau Menyengat di SPBU, Sejumlah Motor Rusak, Pertamina: Kami Tanggung Semuanya |
|
|---|
| Viral Suami Ceraikan Istri Seusai Lulus PPPK, Haji Uma Koordinasi Dengan Bupati Aceh Singkil |
|
|---|
| Video Syur 19 Detik Anak Pejabat dengan Anak Dosen di Riau, Ditonton Ayah Korban, Polisi Tangkap FAS |
|
|---|
| Didorong Warga Masuk Got saat Bongkar Polisi Tidur Berpaku, Fadli Lurah di Medan Lapor Polisi |
|
|---|
| Tak Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Pencuri Hewan Malah Meninggal di Polres Lumajang, Ini Kata Polisi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.