Berita Pidie

16.020 Petani Pidie tak Dapat Pupuk Bersubsidi

Namun, kata Hasballah, yang terjadi kendala bagi petani adalah mekanismes penebusan pupuk subsidi yang kini menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Hasballah SP MSi (kiri) 

Saya sudah membuat RDKK, tapi nama saya tidak keluar. Sehingga, saya tidak bisa membeli pupuk bersubsidi. ABDUL GANI, Petani Glumpang Baro

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dinas Pertanian dan Pangan atau Distanpang Pidie mencatat sebanyak 16.020 petani di kabupaten setempat tidak memiliki akses untuk membeli pupuk bersubsidi.

Sebagaimana diketahuinya, ramainya petani Pidie tidak dapat pupuk berdasarkan data yang diterbitkan bank. Petani harus membeli pupuk nonsubsidi, guna menyuburkan tanaman padi pada masa tanam musim gadu tahun 2024.

Abdul Gani, seorang petani di Kecamatan Glumpang Baro, kepada Serambi, Kamis (23/5/2024) mengatakan, ia tidak bisa membeli pupuk bersubsidi pemerintah, lantaran nama tidak masuk dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Padahal, dirinya sudah mengisi form RDKK. "Saya sudah membuat RDKK, tapi nama saya tidak keluar. Sehingga, saya tidak bisa membeli pupuk bersubsidi," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie, Hasballah SP kepada Serambi, Kamis (23/5/2024), menyebutkan, pupuk bersubsidi yang dijatahkan Pemerintah Pusat untuk petani di Pidie sudah mencukupi. Sehingga, petani tidak susah lagi membeli pupuk bersubsidi.

Namun, kata Hasballah, yang terjadi kendala bagi petani adalah mekanismes penebusan pupuk subsidi yang kini menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

Menurutnya, mekanisme penebusan pupuk subsidi tahun 2024, yang dilakukan petani lewat aplikasi Retail Management System (RMS) atau Rekan dan iPubers. Untuk penebusan pupuk lewat aplikasi Rekan harus menggunakan kartu tani digital atau KTD.

Sementara sistem penebusan pupuk lewat aplikasi iPubers dilakukan dengan sistem membawa KTP kepada kios pengecer. Sehingga, petugas kios memindahkan NIK dalam aplikasi untuk memudahkan penebusan pupuk.

Menurut Hasballah, sistem penebusan lewat aplikasi menggunakan KTD,  ternyata 16.020 petani Pidie tidak bisa mengakses penembusan pupuk bersubsidi pemerintah. Total petani Pidie yang terdaftar dalam RDKK mencapai 59.931 orang.

"Data petani berjumlah 16.020 tidak bisa melakukan penebusan pupuk bersubsidi diketahui dari BSI Pusat. Sistem penebusan pupuk bersubsidi itu dibawah tanggungjawab Pemerintah Pusat," jelasnya.

Kata Hasballah, ia berharap kepada bank untuk bisa mengurangi jumlah petani yang tidak bisa melakukan penebusan pupuk bersubsidi. Sebab, yang bisa mengurangi adalah bank. Penggunaan pupuk untuk tanaman padi akan meningkat pada Mei hingga Juni 2024.

Menurutnya, jatah pupuk diberikan untuk petani Pidie tahun 2024, untuk pupuk urea 8.369 ton dan NPK-Phonska 8.369 ton. Kuota pupuk diberikan berdasarkan SK pertama yang diterbitkan Menteri Pertanian RI.

Saat ini, realisasi pupuk urea 3.107 ton dan NPK-Phonska 1.957,5 ton. Artinya, sisa pupuk diperkirakan tidak habis digunakan petani pada musim tanam gadu tahun 2024.(naz)

Lakukan Aktifikasi

Deputy IBGR BSI RO1 Aceh, Saiful Musadir kepada Serambi, kemarin, mengatakan, petani gagal diinput data sehingga ada petani tidak masuk dalam RDKK. Saat ini, petani yang tidak masuk RDKK akan terus dilakukan aktifikasi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved