KoBaR-GB Abdya Bantu Guru Kontrak yang Rumahnya di Lhok Gajah Kuala Batee Terbakar

Faridah adalah guru kontrak yang rumahnya di Gampong Lhok Gajah, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, terbakar, Rabu (22/5/2024). 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Koalisi Barisan Guru Bersatu  (KoBaR-GB ) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyalurkan sumbangan kepada Faridah SPd, Jumat (24/5/2024). 

Faridah adalah guru kontrak yang rumahnya di Gampong Lhok Gajah, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, terbakar, Rabu (22/5/2024). 

Ketua KoBaR-GB Abdya, Rusli SPd, mengatakan bantuan yang mereka serahkan itu hasil patungan Anggota KoBaR-GB Aceh Barat Daya untuk meringankan beban korban kebakaran tersebut.

"Ini bentuk perhatian dan kepedulian kami sesama dewan guru untuk keluarga korban kebakaran di Desa Lhok Gajah, Kecamatan Kuala Batee," kata Rusli didampingi Sekretaris Kobar-GB Abdya, Hasmaidi SPd. 

Ia berharap bantuan yang diberikan dalam bentuk uang ini tidak dinilai dari jumlahnya, namun setidaknya bisa meringankan beban keluarga korban yang saat ini sedang kesusahan.

"Mungkin bantuan yang diberikan ini tidak sebanding dengan kerugian yang diderita korban kebakaran, tetapi ini merupakan bentuk perhatian kami terhadap sesama guru," sebutnya.

Baca juga: Sejumlah Nama Kandidat Balon Bupati Aceh Selatan dari PA Sudah ke Provinsi, Ini Kata Irhafa Manaf

Rusli mengatakan kebakaran ini terjadi Rabu (22/05/2024) sekitar pukul 10:00 WIB. 

Ia berharap, korban tetap tabah untuk menghadapi kejadian ini serta mengambil hikmah dari musibah tersebut.

"Kita tidak tahu, kapan musibah menimpa kita. Semoga korban diberi keikhlasan dan ketabahan dalam menghadapinya," katanya. 

Dua Rumah Warga Kuala Batee Abdya Terbakar, Uang Rp 10 Juta Ikut Ludes

Sebelumnya diberitakan kebakaran yang melanda dua rumah semi permanen milik warga di Gampong Lhok Gajah, kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya) menyisakan nestapa bagi korban yang rumahnya habis dilahap sijago merah itu, Rabu (22/5/2024).

Betapa tidak, salah satu korban bernama Zainal Abidin tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.

Baca juga: Instruksi Khusus Pj Bupati Aceh Singkil Tangani Malaria Berjalan Maksimal, Status KLB Segera Dicabut

Harta yang tersisa hanyalah pakaian yang melekat di badan.

Zainal Abidin menceritakan, pada pukul 10 pagi saat kebakaran itu dia sedang tidak berada di rumah.

"Saya sedang membeli paku di kios, sedangkan rumah tidak ada orang.

Ada uang tunai di dalam rumah senilai Rp 10 juta tidak sempat saya selamatkan.

Uang itu sengaja saya simpan, untuk membayar tukang karena rumah sedang dibangun," ungkapnya. 

Dia menduga, api berasal dari hubungan arus pendek.

Bangunan rumahnya dan barang habis terbakar.

Tak hanya harta benda, surat tanah dan SK istrinya juga tidak sempat ia selamatkan.

Sedangkan rumah satu lagi milik Syafruddin dalam keadaan tidak ada orang juga ikut terbakar.

Rumah tersebut hanya terkena bagian dapurnya saja karena api bisa dipadamkan oleh petugas kebakaran dari Kuala Batee.

Pantauan di lapangan atap rumah Zainal Abidin sudah hangus terbakar dan hampir roboh, dinding juga sudah mengalami keretakan serta bau asap masih menyengat.

Sedangkan Rumah Subki hanya terkena dampak dari peristiwa kebakaran.

Keuchik Lhok Gajah, Agustiar SE yang dikutip Serambinews.com terpisah membenarkan bahwa rumah Zainal bagus dilalap sijago merah.

"Benar, yang tersisa cuma baju di badan," kata Agustiar. 

Ia juga menjelaskan bahwa rumah yang ditempati Zainal Abidin tersebut berstatus kontrakan, sedangkan Zainal Abidin sendiri saat ini juga sedang membangun rumah sendiri di desa yang sama.

"Itu rumah kontrakan, kalau rumahnya sedang di bangun tak jauh dari rumah yang terbakar itu," terang Agus. (*)