Berita Lhokseumawe

SKK Migas dan Pakar Unimal Isi Edukasi Jurnalis Isu Transisi Energi  yang Digelar AJI Lhokseumawe

Acara ini digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe di Lido Graha Hotel Lhokseumawe, Sabtu (25/5/2024).

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
AJI Lhokseumawe   
Empat narasumber mengisi edukasi Jurnalis tentang Isu Transisi Energi yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, Sabtu (25/5/2024) di Lido Graha Hotel Lhokseumawe. 

"Karena, meskipun diketahui energi fosil itu masih tetap eksis namun tidak dapat diperbaharui. Dari sisi kuantitasnya juga terus berkurang".

“Ini perlu diantisipasi, dan ada istilah transisi energi juga harus ada energi alternatif. Dalam hal ini energi alternatif adalah energi terbarukan,” ungkap Azhari.

Azhari menyebut Universitas Malikussaleh sedang menginisiasi berdirinya sebuah pusat unggulan inovasi.

“Dan ini memang tidak bisa kalau kampus sendiri yang mengembangkan. Perlu berkolaborasi atau kerja sama dengan industri maupun pemerintah serta mitra-mitra lainnya,” jelasnya.

Koordinator Formalitas dan Komunikasi Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Muhammad Rochaddy, dalam pemaparannya menjelaskan tentang kegiatan industri hulu migas.

"Di mana SKK Migas bertugas melaksanakan pengendalian kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama". 

Menurut Rochaddy, terkait proyeksi energi baru terbarukan kaitannya dengan energi fosil dapat dilihat dalam Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.

 "Di mana sampai dengan tahun 2050 kebutuhan energi dari minyak dan gas bumi masih mengalami peningkatan.

Hal ini sejalan dengan target Pemerintah, produksi Migas di 2030 mencapai 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD gas bumi," ujarnya.

“Sehingga SKK Migas - KKKS melaksanakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi secara masif untuk mencapai target tersebut,” tambah Rochaddy.

HSSE Superintendent PT. Pertamina Hulu Energi NSO, Danie Mustafa, mengatakan PT Pertamina (Persero) berkomitmen mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berkesinambungan Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Pertamina sendiri telah membentuk anak perusahaan sub holdy power & NRE yang fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dan perubahan iklim (climate change),” ujarnya.

Danie menyampaikan kontribusi PT. Pertamina terkait dengan EBT antara lain research dan development pada green gasoline, green diesel dan green aftur, penggunaan geothermal, pembangkit tenaga listrik gas, pembangkit tenaga listrik angin, mengurangi emisi karbon, dan beberapa lainnya.

“PT Pertamina juga terus melakukan inovasi-inovasi dalam pengembangan energi yang ramah lingkungan serta berkesinambungan,” pungkasnya.

Sementara itu Jurnalis Kompas, Zulkarnaini Masry,  menjelaskan isu lingkungan terlebih isu transisi energi belum menjadi isu strategis pada kalangan jurnalis lokal.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved