Perang Gaza

VIDEO - Drone Pembunuh MQ-9 Reaper Amerika Rontoh Dihamtam Rudal Yaman

Rekaman tersebut menunjukkan saat rudal tersebut langsung menghantam pesawat Amerika tanpa awak itu, dan puing-puingnya jatuh ke tanah.

Editor: Ansari Hasyim
AFP
Pesawat tak berawak MQ-9 Reaper Angkatan Udara AS duduk di Pangkalan Udara Amari, Estonia, 1 Juli 2020. 

SERAMBINEWS.COM - Media militer Yaman menerbitkan rekaman video penembakan jatuh pesawat tak berawak MQ-9 Amerika ketika sedang menjalankan misi permusuhan di wilayah udara Marib.

Pertahanan udara Yaman berhasil menembak jatuh MQ-9 Reaper Amerika ketika sedang melakukan aktivitas permusuhan di wilayah udara Marib, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) mengumumkan pada hari Rabu.

Brigadir Jenderal Yahya Saree membenarkan bahwa drone tersebut menjadi sasaran rudal permukaan-ke-udara buatan lokal.

Dia menambahkan, "Jatuhnya pesawat itu terjadi hanya beberapa hari setelah pesawat lain dengan jenis yang sama ditembak jatuh di langit provinsi Al-Bayda ."

Klip video menunjukkan pesawat Amerika terlihat di wilayah udara Marib dan kemudian sebuah rudal permukaan ke udara buatan Yaman diluncurkan ke arahnya.

Rekaman tersebut menunjukkan saat rudal tersebut langsung menghantam pesawat Amerika tanpa awak itu, dan puing-puingnya jatuh ke tanah.

Ini menjadikannya drone ke-6 senilai $30 juta yang ditembak jatuh oleh pasukan Yaman sejak operasi dimulai untuk mendukung Gaza.

Secara bersamaan, seorang pejabat Departemen Pertahanan, seperti dikutip oleh Sputnik, menyatakan bahwa pemerintah AS mengetahui laporan bahwa drone MQ-9 Reaper AS ditembak jatuh oleh apa yang mereka gambarkan sebagai pemberontak Houthi di Yaman pada hari itu tetapi saat ini tidak memiliki informasi tambahan.

“Kami mengetahui laporan tersebut tetapi tidak memiliki apa pun untuk dibagikan saat ini,” pejabat itu menekankan.

Baca juga: VIDEO Drone MQ-9 AS Ditembak Jatuh Houthi, Puing-puing Berserakan di Marib Yaman

Yaman menyerang enam kapal di Laut Merah, Arab, dan Mediterania

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree, hari ini mengumumkan bahwa angkatan laut, pasukan rudal, dan unit drone melakukan enam operasi yang menargetkan kapal-kapal di berbagai wilayah maritim.

Saree merinci, Yaman menyerang tiga kapal di Laut Merah. Kapal LAAX terkena serangan langsung dan mengalami kerusakan parah.

Selain itu, kapal SEALADY dan MOREA juga diserang dengan beberapa rudal balistik serta drone.

Di Laut Arab, juru bicaranya melaporkan bahwa kapal Amerika ALBA dan Maersk HARTFORD juga diserang menggunakan kombinasi rudal dan drone.

Saree juga menyebutkan operasi militer keenam menargetkan kapal MINERVA ANTONIA di Laut Mediterania dengan beberapa rudal jelajah.

Saree menyatakan, serangan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap kapal-kapal yang melanggar larangan mengakses pelabuhan di wilayah pendudukan Palestina.

Dia menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman “tidak akan ragu untuk menargetkan kapal mana pun yang berurusan dengan entitas Israel di wilayah operasional yang dinyatakan, terlepas dari tujuan mereka seperti yang dinyatakan dalam pernyataan sebelumnya.”

Saree kemudian memuji Perlawanan Palestina dan semua pendukungnya di Lebanon dan Irak, dan menegaskan kembali kelanjutan operasi militer sampai agresi berhenti dan blokade terhadap rakyat Palestina di Gaza dicabut.

Gelombang operasi terbaru yang dilakukan oleh Sanaa terjadi pada hari Senin, di mana angkatan bersenjata Yaman mengumumkan bahwa mereka menyerang GURUN LAREGO Amerika dan MSC MECHELA Israel di Samudera Hindia pada hari Senin sebagai kelanjutan dari operasi militer yang dilakukan untuk mendukung Gaza.

Angkatan Bersenjata Yaman, kata juru bicara Brigadir Jenderal Yahya Saree, juga menyerang kapal tanker minyak MINERVA LISA berbendera Liberia di Laut Merah karena melanggar larangan Yaman untuk masuk ke "Israel".

Saree juga mengatakan Angkatan Bersenjata Yaman meluncurkan beberapa rudal balistik ke kapal Israel di Laut Mediterania.

Angkatan Bersenjata Yaman juga melakukan dua operasi terhadap dua kapal perusak AS di Laut Merah, di mana mereka melakukan dua serangan drone terhadap kapal-kapal tersebut, kata Saree.

Operasi tersebut dilakukan tak lama setelah Sanaa mengumumkan dimulainya tahap keempat eskalasi terhadap pendudukan Israel, yang menunjukkan bahwa operasi besar akan dilakukan dan tahapan selanjutnya akan diumumkan sampai perang di Gaza berhenti.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved