Berita Nasional

Buronan Nomor 1 Thailand Ber-KTP Aceh

Mantan Kapolda Aceh ini menyampaikan, buronan paling dicari otoritas Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node, membuat identitas palsu

Editor: mufti
IST
Chaowalit Thongduang menyamar dengan berganti nama menjadi Sulaiman 

Chaowalit Thongduang dijatuhi hukuman 20 tahun 6 bulan penjara pada 25 Desember 2019 bersama empat orang lainnya atas kasus percobaan pembunuhan tersebut. Kemudian Chaowalit dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat pada 7 Agustus 2023 untuk menjalani hukuman.

Selanjutnya pada 20 Oktober 2023, sipir membawa Chaowalit ke rumah sakit di Nakhon Si Thammarat untuk melakukan perawatan gigi. Namun pemeriksaan kesehatannya ditunda. Hingga ia pun jatuh dan dilakukan perawatan di rumah sakit tersebut.

Saat itu, Chaowalit dirawat dengan pengamanan ketat. Kakinya diborgol dan dua sipir mengawasinya. Lalu, pada 22 Oktober 2023 Chaowalit dilaporkan tidak ada di tempat tidurnya.

Menyikapi hal itu, polisi Thailand melakukan perburuan terhadap Chaowalit Thongduang hingga melacaknya ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November 2023. Baku tembak pun terjadi dan Chaowalit Thongduang berhasil melarikan diri ke daerah pegunungan yang melintasi provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun.

Meskipun dilakukan perburuan besar-besaran, narapidana tersebut berhasil menghindari penangkapan. Belakangan dikabarkan, ia diyakini meninggalkan Thailand dengan speedboat dari Satun. Dalam pelariannya, Chaowalit Thongduang sempat merilis video yang mengaku telah diperlakukan tidak adil.

Dia mengklaim dirinya adalah satu-satunya orang yang dihukum karena kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat. Dia juga mengklaim permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan yang tertunda belum ditangani secara adil.

Kementerian Kehakiman Thailand menolak klaim tersebut, mengingat catatan kriminalnya yang panjang. Selain kasus penembakan polisi, ia pun dituntut melakukan pembunuhan dan memiliki senjata api. Tak hanya itu, Chaowalit pun disebut memiliki hubungan dengan geng narkoba.

Belakangan ia diketahui berada di Indonesia, hingga dilakukan penangkapan pada Kamis (30/5/2024) pagi. Chaowalit masuk ke Indonesia menggunakan paspor palsu dan berpindah-pindah tempat untuk menghidari kepolisian. Ia pun berpura-pura bisu untuk menghindari kecurigaan orang karena dia tidak bisa berbicara bahasa lokal. Selama berada di Indonesia Chaowalit lebih banyak tinggal di Medan dan Bali.(tribunnews.com)

Polisi Periksa 8 WNI

DIREKTUR Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigjen Mukti Juharsa mengungkapkan, buron nomor 1 Thailand Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman kabur ke Indonesia karena merasa wajahnya mirip dengan orang Indonesia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Chaowalit Thongduang membandingkan wajahnya dengan orang India dan Indonesia, namun ternyata lebih identik dengan orang Indonesia. Adapun Chaowalit Thongduang sudah berada di Indonesia selama tujuh bulan usai kabur dari penjara di Thailand.

Sebelum kabur ke Indonesia melalui Aceh, Chaowalit Thongduang memang pergi ke India. "Karena mukanya di India hasil keterangan kemarin tidak sama dengan muka dia. Dia lebih identik dengan muka Indonesia. Makanya dia kembali ke Indonesia dengan nama Sulaiman," ujar Mukti saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2024).

Menurut Mukti, setibanya di Indonesia, Chaowalit Thongduang tidak berpikir untuk kabur ke negara lain. Chaowalit Thongduang disebut memiliki tabungan Rp 30 juta untuk bersembunyi di Indonesia. "Cuma tabungan dia juga hanya Rp 30 juta saja," ucapnya.

Periksa 8 WNI

Di sisi lain, Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa delapan warga negara Indonesia (WNI). Delapan WNI ini diduga berkaitan dengan pelarian Chaowalit Thongduang dari Thailand ke Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved