Berita Aceh Barat
Mahasiswa Demo PLN Meulaboh Tutut Kompensasi dan Ganti Rugi
"Kami hari ini menuntut hak ganti rugi sesuai dengan UU ciptaker dan menuntut hak kompensasi dampak dari pemadaman listrik ini sesuai dengan Peratura
Kami hari ini menuntut hak ganti rugi sesuai dengan UU ciptaker dan menuntut hak kompensasi dampak dari pemadaman listrik ini sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) tahun 2019. Deni Setiawan, Koordinator Aksi
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Para mahasiswa yang tergabung dalam gerakan masyarakat umum raya (Gempur) Aceh Barat melakukan aksi demo ke Kantor PLN UP3 Meulaboh, Kamis (6/6/2024), terkait pemadaman listrik berulangkali.
Para mahasiswa yang melakukan aksi di halaman Kantor PLN di jalan Swadaya Meulaboh itu menuntut adanya kompensasi dan ganti rugi terhadap kerusakan alat-alat elektronik. Para mahasiswa membawa alat-alat elektronik ke kantor PLN seperti kipas angin dan blender yang rusak akibat listrik hidup-mati.
"Kita meminta Pemerintah Aceh agar membangun pengaturan energi kelistrikan di Aceh, jangan diatur oleh Sumatera Utara," kata Koordinator Aksi, Deni Setiawan kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).
Aksi tersebut dilakukan imbas dari maraknya pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN dalam beberapa hari terakhir akibat gangguan suplai arus listrik di kawasan Aceh, khususnya Aceh Barat.
"Kami hari ini menuntut hak ganti rugi sesuai dengan UU ciptaker dan menuntut hak kompensasi dampak dari pemadaman listrik ini sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) tahun 2019," ujar Deni Setiawan.
Lebih lanjut dikatakan Deni, ia menuntut pemerintah Aceh untuk segera membangun pusat unit pengaturan energi kelistrikan di Aceh agar Aceh tidak bergantung dan diatur oleh Sumatera Utara terkait pembagi arus listrik. "Pembangkit listriknya ada di Aceh, tapi kita harus membeli listrik ke Sumatera Utara," kata Deni.
Ia juga mengharap Pemerintah Aceh tidak tidur dalam kegelapan rakyatnya dan PLN jangan hanya berkomentar beralasan kerusakan ini dan itu, sedangkan kompensasi dan pertanggungjawaban atas kerusakan alat elektronik akibat pemadaman PLN tidak dilakukan.
"Jika tuntutan kita tidak dipenuhi, kita akan melakukan pemboikotan kantor PLN, dan kita juga mengajak semua masyarakat dan elemen mahasiswa di Aceh untuk melakukan pemboikotan bersama di kantor-kantor PLN yang ada di daerah masing-masing," ungkapnya. Menanggapi aksi tersebut, Manager PLN UP3 Meulaboh, Aditya Setiawan mengatakan, bahwa pihaknya akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pimpinan lebih tinggi dan akan dijawab pada Senin 10 Juni 2024 mendatang.
Karena pihaknya hanya melayani, sementara kebijakan ada pada pimpinan, apalagi menyangkut kompensasi dan ganti rugi seperti yang dimintakan. "Kejadian ini bukan hanya terjadi di Meulaboh saja tapi musibah secara sistem ini terjadi di wilayah Sumatera secara keseluruhannya," jelas Aditya.
PLN tetap menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. "PLN memahami kondisi yang terjadi dan berharap masyarakat dapat menyikapi permasalahan ini dengan saling support satu sama lain," katanya.(sb)
Bupati Aceh Barat Lepas Keberangkatan Kontingen Pramuka Berkebutuhan Khusus ke Nasional di Cibubur |
![]() |
---|
Jauhi Predikat Kotor, Aceh Barat Siap Wujudkan Lingkungan Bersih |
![]() |
---|
SNWI Desak Pemerintah Aceh Segera Usulkan PPPK Paruh Waktu Sebelum 20 Agustus |
![]() |
---|
CFD Aceh Barat Meriah Meski Diguyur Gerimis, Doorprize Umrah Jadi Pemikat |
![]() |
---|
Lem Faisal Lantik PCNU Aceh Barat, Bupati Minta Dukungan Pemberantasan Aliran Sesat dan Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.