Breaking News

Info Haji

Jemaah Haji Asal Bireuen Meninggal Dunia

"Berdasarkan laporan yang kita terima dan sertifikat kematian yang kita terima, almarhum bermanifes 197, mengalami cardiogenic shock," ujar Azhari

Editor: mufti
KANKEMENAG ACEH
FOTO ALMARHUM - Foto Muhdin Ibrahim Ahmad Rahimahullah saat mendapatkan pelayanan dari petugas haji ketika melakukan thawaf dan sa'i di Masjidil Haram, Jumat (31/5/2024). 

SERAMBINEWS, BANDA ACEH - Seorang jemaah haji asal Aceh kembali dilaporkan meninggal dunia saat berada di Tanah Suci Mekah, Arab Saudi. Almarhum bernama Muhdin Ibrahim Ahmad (62) yang tergabung dalam Kloter 2 Aceh, dan berasal dari Dusun Teupin Greb Kapa, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.

Hal itu disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh yang juga Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Drs Azhari MSi, Sabtu (8/6/2024) pagi, saat melayani Kloter 11 asal Banda Aceh yang masuk ke asrama.

"Berdasarkan laporan yang kita terima dan sertifikat kematian yang kita terima, almarhum bermanifes 197, mengalami cardiogenic shock," ujar Azhari sebagaimana dikutip Serambi dari website Kemenag Aceh.

Azhari menyebutkan bahwa almarhum saat ini telah dimakamkan di Sharae Mekkah. Ia juga menambahkan bahwa setiap yang meninggal dunia sebelum puncak haji akan dibadalhajikan.

Perlu diketahui, syok kardiogenik adalah suatu kondisi yang mengancam jiwa di mana jantung tiba-tiba tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.

Hingga saat ini, Azhari menyebutkan, sudah dua calon haji asal Aceh yang meninggal dunia. Sebelumnya, seorang calon haji asal Sabang, Ruhamah yang meninggal dunia beberapa hari usai mendarat di Tanah Suci.

Azhari juga meminta para jamaah untuk selalu menjaga kesehatan di tengah cuaca panas di Arab Saudi. Jamaah juga diimbau untuk lebih banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi. "Jamaah kita minta selalu menjaga kesehatan supaya bisa menjalankan ibadah haji hingga selesai," ujarnya.

Tersisa 2 Kloter Lagi

Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari juga menginformasikan, jamaah haji asal Aceh yang bakal berangkat ke Tanah Suci tersisa dua kloter lagi. Untuk Kloter 11 sendiri sudah masuk Asrama Haji Banda Aceh pada Sabtu (8/6/2024) pagi. “Ya, tersisa dua kloter lagi untuk keberangkatan,” ucapnya.

Menurutnya, jamaah yang tergabung Kloter 11 berasal dari Kota Banda Aceh dengan jumlah 385 jamaah yang terdiri dari 146 laki-laki dan 239 perempuan. Para jamaah ini sedang menjalani pemeriksaan kesehatan, penyerahan pasport, gelang, Baitul Asyi, living cost, dan kamar. Kemudian juga pemantapan manasik, kesehatan, keselamatan penerbangan, dan lainnya.

“Boarding dan take off, sekitar pukul 04.00-06.05 WIB. Sudah 10 kloter berada di Tanah Suci. Kita berharap semua Jemaah bisa fokus beribadah selama di Tanah Suci,” ujar Azhari lagi.

Panas Ekstrem

Otoritas Arab Saudi mewanti-wanti jamaah haji soal potensi cuaca panas ekstrem hingga 44 derajat Celsius saat puncak Ibadah Haji 2024. Ibadah haji di Saudi akan dimulai pada 14 Juni.

Kepala Badan Meteorologi Nasional Saudi, Ayman Ghulam, memprediksi kemungkinan akan ada kenaikan suhu dari situasi normal. "Perkiraan musim haji tahun ini akan menyaksikan kenaikan suhu rata-rata satu setengah hingga dua derajat dari suhu normal di Mekkah dan Madinah," kata Ghulam beberapa hari lalu.

"Perkiraan itu menunjukkan kelembaban relatif 25 persen, tingkat hujan mendekati nol, suhu maksimum rata-rata 44 derajat (Celsius),” tambahnya.

Untuk mengatasi cuaca panas ekstrem itu, Saudi menyediakan air dengan jumlah cukup guna memenuhi kebutuhan para jamaah. Ghulam juga menyebut pihak berwenang Saudi menyediakan tenda yang dilengkapi dengan pendingin udara untuk mengurangi rasa panas.

Musim haji tahun lalu, para jamaah juga mengalami cuaca ekstrem. Menurut data pemerintah Saudi, suhu tahun lalu saat musim haji mencapai 48 derajat Celsius. Imbas gelombang panas ini, sekitar 2.000 orang mengalami heatstroke. Namun, jumlah kasus jamaah yang mengalami heatstroke diduga lebih tinggi. Banyak penderita yang tak dirawat di rumah sakit atau klinik sehingga mereka tak tercatat data resmi.(yos/cnn)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved