Konflik Palestina vs Israel

Kena Jebakan! IDF Umumkan 4 Tentara Israel Tewas dalam Sebuah Gedung di Rafah, Jalur Gaza Palestina

Kena jebakan, sebanyak empat tentara Israel tewas dalam sebuah gedung di Rafah, Jalur Gaza Palestina pada Senin (10/6/2024).

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Dok IDF
Kena jebakan, sebanyak empat tentara Israel tewas dalam sebuah gedung di Rafah, Jalur Gaza Palestina pada Senin (10/6/2024). Searah jarum jam dari kiri atas: Sersan Staf. Eitan Karlsbrun, Mayor Tal Pshebilski Shaulov, Sersan. Yair Levin dan Sersan. Almog Shalom. 

SERAMBINEWS.COM - Kena jebakan, sebanyak empat tentara Israel tewas dalam sebuah gedung di Rafah, Jalur Gaza Palestina pada Senin (10/6/2024).

Hal itu diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagaimana dilansir dari Times of Israel, Selasa siang.

Mereka tewas akibat ledakan di sebuah bangunan jebakan di Rafah, Gaza selatan Senin kemarin.

Para tentara IDF yang tewas yakni Mayor Tal Pshebilski Shaulov (24) dari Gedera, Sersan Staf Eitan Karlsbrun (20) dari Modiin.

Kemudian Sersan Almog Shalom (19) dari Hamadia serta Sersan Yair Levin (19) dari Givat Harel.

Semuanya bertugas di unit pengintaian Brigade Givati.

Baca juga: Israel Bombardir Sekolah PBB di Gaza Tengah, 40 Orang Tewas Termasuk Wanita dan Anak-anak

Baca juga: Terbaru: Pangkalan IDF Dilaporkan Meledak, Ini Jumlah Korban Militer Israel

Diketahui Shalom dan Levin masih dalam masa pelatihan, dan Shaulov adalah komandan kompi mereka.

Sementara Levin adalah cucu mantan anggota Partai Likud MK Moshe Feiglin.

 

 

Menurut penyelidikan awal IDF, pasukan tersebut telah melemparkan bahan peledak ke dalam sebuah rumah yang mencurigakan di lingkungan Shaboura di Rafah.

Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memicu kemungkinan jebakan.

Kemudian keempatnya masuk setelah tidak ada ledakan yang terjadi.

Ketika dua tentara memasuki gedung berlantai tiga, bangunan itu meledak, menyebabkan sebagian dari bangunan itu roboh menimpa beberapa tentara.

Di dalam rumah tersebut, IDF kemudian menemukan sebuah terowongan, yang mengindikasikan bahwa bangunan tersebut kemungkinan besar milik agen Hamas.

Selain empat tentara yang terbunuh, tujuh lainnya terluka, termasuk lima orang dalam kondisi serius, menurut IDF.

Kematian mereka menambah jumlah korban tewas dalam serangan darat IDF terhadap Hamas di Gaza dan di tengah operasi di sepanjang perbatasan menjadi 299 orang.

Baca juga: Simak! Ini Contoh Soal CPNS 2024 dan Pembahasan Lengkapnya, Rencana Buka Juni-Juli  

Pangkalan IDF Meledak, Ini Jumlah Korban Militer Israel

Sementara laporan lainnya, diberitakan sebelumnya pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meledak di Israel bagian selatan pada Rabu (5/6/2024) pagi.

Sebanyak 9 tentara militer Israel menjadi korban dalam insiden tersebut, termasuk dua di antaranya luka parah.

"Pernyataan IDF mengatakan dua tentara terluka parah, dua lainnya luka sedang, dan lima lainnya luka ringan," demikian laporan Times of Israel dikutip Rabu siang.

Mereka yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, meski demikian belum diketahui RS mana tempat para militer Israel ini dirawat.

"IDF sedang menyelidiki ledakan tersebut," sambung laporan tersebut.

IDF Bombardir Sekolah PBB di Gaza, Puluhan Korban Meninggal

Sementara berita lainnya, diberitakan sebelumnya IDF membombardir sekolah milik Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza dengan dalih ada teroris sekitar 20-30 orang.

Akibat serangan tersebut, sebanyak 27 orang meninggal dunia sebagaimana melansir Times of Israel, Kamis (6/6/2024).

Masih berdasarkan media zionis, pihak militer Israel mengklaim ada kelompok teror berada di tiga ruang kelas, terpisah dari tempat perlindungan warga sipil.

"Pihak berwenang Hamas mengklaim sedikitnya 27 orang tewas dalam serangan itu," tulis dalam laporan tersebut.

"Belum jelas berapa banyak dari mereka yang tewas adalah anggota kelompok teror," sambungnya.

Israel telah berulang kali menuduh Hamas menggunakan sekolah dan infrastruktur sipil lainnya di Jalur Gaza.

Termasuk tempat perlindungan warga sipil yang kerap dituding sebagai kegiatan teror tanpa bukti yang jelas.

Amerika DIsebut Pelaku Aktif Perang Israel di Gaza

Sementara berita lainnya, diberitakan sebelumnya kantor berita Iran, IRNA dalam sebuah laporannya menyebutkan kalau Amerika Serikat (AS) dan Inggris merupakan pelaku aktif perang Israel di Gaza.

Menurut laporan IRNA pada Selasa malam, seorang pemegang akun media X independen bernama MenchOsint menyampaikan berita tersebut dalam sebuah unggahan.

"Manuver bersama yang dilakukan pesawat tempur kedua negara yang merupakan pelaku aktif perang Israel di Gaza, dengan keterlibatan mereka dalam berbagai bentuk," tulis IRNA.

Dalam laporan tersebut diberitakan, Pesawat tempur AS dan Inggris terdeteksi terbang di dekat Siprus.

“Menariknya demonstrasi pasukan AS/Inggris sore ini di selatan Siprus, tidak jauh dari pangkalan Rusia di Suriah, tidak jauh dari Lebanon selatan dan di wilayah Iran/Yaman,” tulis MenchOsint.

Lebih lanjut disebutkan, sebanyak 2 pembom strategis berkemampuan nuklir B-52 AS dan Eurofighters RAF Inggris terdeteksi bersamaan.

Inggris mempunyai dua pangkalan di Siprus, yang merupakan kompleks militer dan intelijen yang sangat besar dan sangat rahasia yang digunakan untuk misi pemboman Inggris di kawasan Asia Barat.

Amerika Serikat juga memiliki pangkalan yang digunakannya untuk melakukan operasi di seluruh kawasan, termasuk Suriah, Irak, dan Yaman.

Militer AS dan Inggris belum mengomentari laporan tersebut.

Namun mereka telah melancarkan beberapa serangan udara terhadap Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

Serangan dilakukan dengan dalih mengamankan rute maritim di Laut Merah dan Samudera Hindia setelah tentara Yaman memulai operasi anti-Israel pada tahun 2018 sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza.

Laporan IRNA menyebutkan, agresi Amerika dan Inggris terhadap negara Arab yang miskin ini terus berlanjut.

Meskipun Yaman telah berulang kali mengklarifikasi bahwa semua kapal kecuali yang menuju pelabuhan Israel di wilayah pendudukan diizinkan berlayar dengan aman melalui perairan Yaman.

Angkatan bersenjata Yaman juga baru-baru ini meningkatkan serangan mereka terhadap kapal-kapal Inggris dan Amerika.

Termasuk kapal perang yang menggunakan drone dan rudal sebagai pembalasan atas agresi mematikan kedua negara terhadap negara Arab tersebut.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved