Berita Aceh Tamiang

Patok Lahan Bumi Perkemahan Bergeser

Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang sudah meninjau lokasi bumi perkemahan yang luasnya dilaporkan menyusut di Aras Sembilan, Kecamatan Bandarpusaka.

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Agus Salim saat meninjau lokasi bumi perkemahan, beberapa waktu lalu. Pramuka bersikeras lahan mereka seluas 25 hektare.  

Dari laporan yang kita terima patok pengukuruan bergeser, ini yang menyebabkan lahan berkurang sampai 9 hektare. AGUS SALIM, Ketua Kwarcab Pramuka Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang sudah meninjau lokasi bumi perkemahan yang luasnya dilaporkan menyusut di Aras Sembilan, Kecamatan Bandarpusaka.

Peninjauan lapangan ini dilakukan langsung Ketua Kwarcab, Agus Salim bersama pengurus lainnya pada pekan lalu. Dari kegiatan ini disimpulkan penyebab berkurangnya lahan seluas 9 hektare akibat pergeseran patok.

"Dari laporan yang kita terima patok pengukuruan bergeser, ini yang menyebabkan lahan berkurang sampai 9 hektare," kata Ketua Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang, Agus Salim, Senin (10/6/2024).

Patok yang bergeser ini berada di bagian depan lahan bumi perkemahan yang dipenuhi tanaman kelapa sawit. Agus tidak mau menyimpulkan lebih dalam mengenai pergeseran ini karena riskan menjadi isu liar.

Namun dia menegaskan Kwarcab Pramuka akan tetap mematok luas bumi perkemahan 25 hektare, sesuai yang telah disepakati 2015. "Kami tidak punya kapasitas mengusut kenapa patok bergeser, yang perlu kami tekankan lahan bumi perkemahan 25 hektare. Itu yang kami perjuangkan," tegasnya.

Dijelaskannya, lahan 25 hektare itu sudah diproyeksikan untuk perkemahan putra, perkemahan putri, pusdik pramuka, outbond dan agrowisata masing-masing seluas 5 hektare. Proyeksi ini disusun berdasarkan beberapa kejadian yang bisa mengganggu wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila.

"Aceh Tamiang memiliki rekam jejak tentang penangkapan tersangka teroris oleh Densus beberapa tahun lalu. Yang menakutkan, tersangka ditangkap di lingkungam sekolah, ini butuh perhatian serius dari kita," kata Agus.

Agus pun sangat yakin bumi perkemahan ini akan menjadi tempat wisata (outbond) yang sangat menarik. Lokasinya yang dekat dengan Sumatera Utara juga akan memungkinkan menjadi tempat perkemahan bersama.

Berkurangnya lahan bumi perkemahan ini pertama kali disampaikan dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Aceh Tamiang, Minggu (2/6/2024).

Rapat yang berlangsung di Ruang Sidang Utama DPRK Aceh Tamiang itu awalnya hanya sebagai ajang silaturahmi dan menyusun program kerja. Namun pembahasan melebar hingga menyinggung aset Pramuka. “Yang paling bahaya itu sebenarnya tanah Bumper, ukuran tanah berkurang,” kata Ketua Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang, Agus Salim.

Agus menjabarkan, Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang mengusulkan lokasi bumi perkemahan pada 2014. Lokasi yang diminta merupakan sebagian HGU perkebunan kelapa sawit PT Desa Jaya Alur Jambu. “Atas dasar itu kemudian dikeluarkan 40 hektare dengan rincian 25 untuk bumper dan sisanya 15 untuk hutan kota,” kata Agus. (mad)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved