Perang Gaza

Hamas Desak AS Tekan Israel Setuju Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa mereka telah menerima usulan gencatan senjata pada tanggal 5 Mei satu hari kemudian, namun Israel tidak menang

Editor: Ansari Hasyim
AFP/JAAFAR ASHTIYEH
Pejuang Palestina menembak ke udara selama pemakaman Tamer al-Kilani di Kota Nablus, Tepi Barat, Minggu (23/10/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Faksi Perjuangan Kemerdekaan Palestina, Hamas mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menunjukkan sikap positif dalam upaya mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel dalam konflik Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok Palestina mengatakan pihaknya mendesak AS, sekutu terbesar Israel, untuk menekan Israel agar menerima kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata permanen di wilayah tersebut.

Hamas mengatakan bahwa meskipun para pejabat AS mengatakan Israel telah menerima proposal gencatan senjata yang digariskan oleh Presiden Joe Biden pada tanggal 31 Mei, namun pihaknya belum mendengar satu pun pejabat Israel mengkonfirmasi penerimaan ini.

Baca juga: Hizbullah Hujani Israel dengan Lebih dari 200 Roket, Ngamuk setelah Komandan Seniornya Terbunuh

Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa mereka telah menerima usulan gencatan senjata pada tanggal 5 Mei satu hari kemudian, namun Israel tidak menanggapinya melainkan malah meningkatkan serangannya terhadap wilayah selatan Provinsi Rafah.

Dikatakan bahwa pihaknya juga menyatakan positif terhadap rencana yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden pada tanggal 31 Mei, namun Israel belum memberikan tanggapan penuh.

Blinken mengatakan AS akan mencoba menjembatani kesenjangan Israel-Hamas dalam kesepakatan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu berjanji akan berupaya mencapai perjanjian gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan tidak semua tuntutan Hamas dapat diterima tetapi ia menyuarakan harapan bahwa kesenjangan dapat diatasi.

Berkonsultasi dengan mediator utama Qatar mengenai tanggapan Hamas terhadap rencana yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden, Blinken mengatakan kelompok Palestina bisa saja memberikan jawaban “ya” yang jelas dan sederhana, namun menyuarakan harapan untuk bergerak maju.

“Kami yakin beberapa perubahan yang diminta dapat diterapkan dan ada pula yang tidak,” kata Blinken kepada wartawan di Doha.

"Jadi kita harus segera melihat dalam beberapa hari mendatang apakah kesenjangan tersebut dapat dijembatani."

Namun dia mengatakan tanggung jawab ada pada Hamas, dan menggambarkan seluruh dunia bersatu dalam mengupayakan diakhirinya perang delapan bulan tersebut.

“Kami bertekad untuk mencoba menjembatani kesenjangan tersebut. Dan saya yakin kesenjangan tersebut dapat dijembatani,” kata Blinken.

“Itu tidak berarti mereka akan dijembatani karena, pada akhirnya, Hamas harus mengambil keputusan,” katanya.

“Semakin lama hal ini berlangsung, semakin banyak orang yang menderita, dan sudah waktunya tawar-menawar dihentikan.”

Dia menambahkan: "Saya yakin kita perlu berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. Tapi tidak ada jaminan."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved