Nurlelani Warga Deli Serdang Ceritakan Suaminya Tewas Dibantai Puluhan Orang, Anaknya Diancam Tembak

Istri korban, Nurlelani (60), masih mengingat jelas detik-detik suaminya diserang secara membabi buta hingga tewas.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH
Nurlelani, saat menceritakan kronologis suaminya yang tewas setelah dibantai puluhan orang di rumahnya Jalan Simpang Kariman, Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Kamis (13/6/2024). 


Ia pun mendapati suaminya terluka parah akibat terkena sabetan senjata tajam.

Sementara anaknya bernama Sandra Ramadhan terkena panah yang menembus bahunya.

"Kaki bapak (suaminya) sebelah kanan terluka parah dibacok, di punggung belakangnya juga dibacok."

"Kenapa orang tua sampai digituin, sudah seperti binatang dibuatnya," beber Nurlelani.

Baca juga: Darmawan Juragan Angkot di Karawang Tewas Dibunuh OTK, Ada Luka Tusukan

Setelah kejadian, suami dan anaknya dilarikan ke rumah sakit.

Nahas, sang suami menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan.

Menurut Nurlelani, ia dan keluarganya sudah tinggal di desa tersebut selama 20 tahun dan tak pernah memiliki masalah dengan siapa pun.

Ia pun meminta agar pihak kepolisian mengusut kasus tersebut dan mengadili para pelaku.

"Saya minta tolong ditindak seadil-adilnya para pelaku. Saya nggak terima, hukumlah seberat-beratnya."

"Karena mereka membantai kami nggak memikirkan kemanusiaan. Saya nggak pernah punya masalah bahkan nggak kenal dengan mereka," jelasnya.

 

Anak Korban Diteror

Diketahui, anak korban, Sandra Ramadhan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Tembung.

Namun, sebulan kemudian, dia mengaku mendapat teror yang diduga dilakukan oleh kelompok para pelaku yang menyerang ayahnya hingga tewas.

Sandra mengaku nyaris terkena tembakan yang dilakukan oleh dua orang pelaku.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved