Konflik Palestina vs Israel

1 Perwira dan 3 Tentara Elite IDF Tewas Kena Jebakan Presisi Al Qassam, 7 Personel Lainnya Terluka

Detail dan rincian penyergapan itu diketahui setelah penyelidikan atas terbunuhnya seorang perwira dan tiga tentara dari Brigade elite Givati.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar PT
Seorang tentara Israel (IDF) mengevakuasi seorang temannya di pertempuran dengan cara membobong tubuhnya di belakang. 

Namun, langkah pencegahan ini sepertinya sudah diketahui secara jelas oleh Brigade Al Qassam sehingga mampu secara presisi menyiapkan jebakan tanpa bisa dideteksi oleh standard operational procedure (SOP) IDF dalam memasuki bangunan.

Heller menjelaskan SOP IDF dengan mengatakan:

"Berikut adalah prosedur yang diikuti tentang cara memasuki rumah (bangunan) yang dicurigai, (pertama) alat peledak dilemparkan ke dalam sampai ranjau (jebakan) diledakkan jika ditemukan," katanya.

Rupanya, IDF memang akan melemparkan peledak untuk memicu ledakan bom jebakan -jika ada- yang sebelumnya sudah ditanam.

"Setelah itu, jika tidak ada ledakan susulan, mereka masuk berdasarkan perasaan dan kesadaran bahwa rumah tersebut tidak ada jebakan," paparnya.

Namun, pada kasus operasi penyerbuan Shaboura yang oleh pakar militer disebut 'operasi karatan', hal terjadi setelah pasukan IDF masuk adalah alat peledak dan ranjau meledak.

"(Ledakan membuat) sebagian tembok runtuh dan mengakibatkan banyak tentara yang terluka," tambah laporan tersebut.

Jebakan Presisi Al Qassam

Penyelidikan terhadap penyergapan yang rumit tersebut, menurut channel 13, menunjukkan kalau ada sebuah terowongan di bawah rumah tiga lantai tersebut.

"Anggota Brigade Qassam mengetahui tindakan pencegahan Israel, dan mereka menunggu tentara IDF untuk melemparkan alat peledak di dalam rumah. Dan setelah (bom penyisir) meledak, Qassam segera keluar dari terowongan dalam waktu singkat, dan memasang alat peledak berukuran besar di dalam rumah. Lalu setelah mereka yakin tentara IDF telah masuk, mereka berinisiatif untuk meledakkannya," tulis laporan tersebut.

Jangka waktu antara pelemparan bom penyisir dan penyerbuan rumah adalah beberapa menit atau kurang.

Artinya, dalam penyergapan yang fatal ini, Al Qassam secara presisi mampu bergerak cepat menanam bom setelah aksi pencegahan IDF, kembali ke lokasi persembunyian, lalu meledakkan ranjau yang baru ditanam tersebut.

Dalam pernyataannya Senin kemarin, Brigade Al-Qassam mengumumkan kalau petempurnya  berhasil meledakkan sebuah rumah jebakan milik pasukan Zionis yang bersembunyi di dalamnya di kamp Shaboura di kota Rafah, menyebabkan anggotanya tewas dan terluka.

Ia mengatakan, setibanya pasukan penyelamat IDF di lokasi, para petempur mereka juga menghancurkan area sekitar rumah dengan mengguyur lokasi dengan serangan mortir.

Baca juga: Ada Konser Sheila On 7 di Tennis Indoor Senayan Akhir Juni 2024

Baca juga: VIDEO - Aksi Kocak Tentara Zionis Pakai Ketapel Trebuchet Balas 250 Roket Hizbullah

Baca juga: Sepanjang Akhir Pekan Ini, Bener Meriah Hingga Langsa tak Dilanda Hujan

 

Tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved