Perang Gaza

Israel Siapkan Skenario Kuburan Massal di Utara Menjelang Operasi Militer ke Lebanon

Ketika didesak mengenai apakah mereka mengantisipasi skenario "penguburan massal", dia menegaskan bahwa mereka memperkirakan akan ada lebih banyak kor

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Saluran 12 Israel mengungkapkan bahwa 20.000 tentara pendudukan telah terluka di Gaza sejak 7 Oktober, dengan 8.298 orang diklasifikasikan sebagai penyandang cacat, sehingga data tersebut disebut sebagai angka puncak. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang menteri Israel mengumumkan persiapan rencana "penguburan massal" di Israel utara menjelang kemungkinan serangan terhadap Lebanon.

Berbicara kepada Channel 14,  Menteri Agama Michael Malchieli mengatakan kementeriannya sibuk dengan banyak masalah terkait konflik dengan Gaza, termasuk mempersiapkan pemakaman.

“Kami sibuk dengan banyak hal yang berkaitan dengan perang, sayangnya, sebagai persiapan, juga untuk apa pun – semoga tidak terjadi – di utara,” katanya.

Ketika didesak mengenai apakah mereka mengantisipasi skenario "penguburan massal", dia menegaskan bahwa mereka memperkirakan akan ada lebih banyak korban jiwa akibat konflik dengan Lebanon.

Baca juga: CNN: Kubah Besi Israel tak Efektif Melawan Persenjataan Hizbullah

“Kami di kementerian sedang mengadakan pertemuan dan persiapan untuk hal-hal yang lebih besar di utara ya,” jelasnya.

Pada Selasa malam, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui rencana serangan di Lebanon.

Sebelumnya pada hari itu, Israel melancarkan serangan terhadap regu peluncur drone Hizbullah, menurut tentara Israel.

Pernyataan itu muncul ketika Hizbullah menyiarkan rekaman dari drone pengintai di kota pelabuhan Haifa, Israel utara, sebagai peringatan nyata kepada Israel agar tidak memulai perang.

Video berdurasi sembilan menit tersebut menunjukkan beberapa lokasi, termasuk situs militer dan infrastruktur sipil.

Baca juga: GAZA TERKINI - Tank Israel Bombardir Tenda Pengungsi di Rafah, Ranjau Pejuang Hamas Ledakkan Markava

Utusan AS Amos Hochstein dilaporkan memperingatkan para pejabat Lebanon bahwa Israel sedang bersiap melancarkan serangan terbatas terhadap Hizbullah, kata seorang pejabat senior Arab kepada Middle East Eye.

Hochstein bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri pada hari Selasa.

Kedua pejabat tersebut telah digunakan oleh AS sebagai perantara dengan Hizbullah, yang oleh AS ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Hochstein memperingatkan bahwa setelah pertempuran di Gaza berhenti, para pejabat Israel berencana untuk fokus sepenuhnya pada perbatasan utara, yang bertujuan untuk mengusir Hizbullah dari wilayah tersebut sehingga sekitar 60.000 hingga 96.000 pengungsi Israel dapat kembali ke rumah mereka sebelum mulai bersekolah pada musim gugur.

Israel dan Hizbullah hampir setiap hari saling baku tembak sejak 8 Oktober, namun konflik meningkat pekan lalu setelah Israel membunuh Taleb Sami Abdullah, salah satu anggota paling senior Hizbullah.

Sebagai tanggapan, Hizbullah meluncurkan ratusan drone dan roket ke Israel.

Permusuhan telah membuat puluhan ribu warga Lebanon dan Israel mengungsi yang tinggal di daerah perbatasan.(*) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved