Konflik Palestina vs Israel
Perang Lawan Hizbullah, ‘PLN’ Israel: Israel Tidak akan Bisa Dihuni Setelah 72 Jam Tanpa Listrik
Perang lawan Hizbullah, 'PLN' Israel mengatakan Israel tidak akan bisa dihuni setelah 72 jam tanpa listrik.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Pernyataan Goldstein menuai kecaman dari pejabat pemerintah serta para pemimpin sektor energi lainnya.
CEO Perusahaan Listrik Israel, Meir Shpilger yang melaksanakan rencana NOGA menyebut kata-kata Goldstein “tidak bertanggung jawab [dan] terlepas dari kenyataan,”
Dia menuduh pernyataan tersebut menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
“Negara Israel tidak akan dibiarkan dalam kegelapan. Kemungkinan pemadaman listrik yang berlangsung berhari-hari sangat rendah,” tulis Menteri Energi Eli Cohen di Twitter sebagai tanggapannya.
“Kami mempersiapkan semua skenario,” tambah Cohen.
Israel menurutnya mempunyai kemampuan menghasilkan listrik dari berbagai sumber.
Menteri Energi itu mengklaim, Israel punya anjungan gas, cadangan bahan bakar diesel, cadangan batu bara yang besar dan menghasilkan listrik dari energi terbarukan.
“Cadangan sumber energi kami tersebar di lokasi-lokasi rahasia dan dilindungi. Masih banyak tindakan lain yang telah kami lakukan untuk menjamin pasokan energi secara teratur, yang tidak dapat dijelaskan secara rinci,” ujar Cohen.
“Jika terjadi pemadaman listrik selama berjam-jam di Israel, maka akan terjadi pemadaman listrik selama berbulan-bulan di Lebanon,” tambah memperingatkan.
Bahkan NOGA mengeluarkan pernyataan yang menjauhkan diri dari CEO-nya sendiri, dengan mengatakan penilaian Goldstein tidak mewakili perusahaan.
Diketahui sejak tanggal 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah hampir setiap hari menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan.
Kelompok pejuang Islam berbasis di Lebanon tersebut mengatakan, mereka melakukan hal tersebut untuk mendukung Gaza di tengah perang di sana.
Sejauh ini, bentrokan di perbatasan telah mengakibatkan 10 kematian warga sipil di pihak Israel, serta tewasnya 15 tentara dan cadangan IDF.
Ada juga beberapa serangan dari Suriah, meski demikian tanpa menimbulkan korban jiwa.
Hizbullah telah menyebutkan, sebanyak 349 anggotanya yang dibunuh oleh Israel selama pertempuran yang sedang berlangsung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.