Konflik Palestina vs Israel

Perang Lawan Hizbullah, ‘PLN’ Israel: Israel Tidak akan Bisa Dihuni Setelah 72 Jam Tanpa Listrik

Perang lawan Hizbullah, 'PLN' Israel mengatakan Israel tidak akan bisa dihuni setelah 72 jam tanpa listrik.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
Kebakaran besar kembali terjadi di utara Kiryat Shmona Israel, mendorong tim pemadam kebakaran untuk mengevakuasi penduduk yang tersisa. Perang lawan Hizbullah, 'PLN' Israel mengatakan Israel tidak akan bisa dihuni setelah 72 jam tanpa listrik. 

Sebagian besar di Lebanon tetapi beberapa juga di Suriah.

Di Lebanon, 63 anggota kelompok pejuang Islam lainnya, seorang tentara Lebanon, dan puluhan warga sipil telah terbunuh.

Dalam beberapa minggu terakhir, baku tembak di perbatasan dengan Lebanon meningkat.

Hizbullah menembakkan ratusan roket ke Israel, dan militer Israel membunuh agen Hizbullah, termasuk baru-baru ini seorang komandan senior.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam pidatonya memperingati komandannya yang terbunuh, mengancam Israel pada Rabu kemarin untuk perang total.

Dia menambahkan bahwa kelompok Syiah tersebut tidak berupaya melakukan eskalasi total dengan Israel, namun akan terus bertindak untuk mendukung Hamas.

Nasrallah memperingatkan, tidak ada tempat di Israel yang akan luput dari senjata kelompok ini jika terjadi perang besar-besaran.

Pihaknya mengancam akan berperang tanpa aturan dan tanpa batasan.

“Musuh tahu betul bahwa kita punya mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Dan tidak ada tempat yang luput dari serangan roket kita,” kata Nasrallah.

Komentarnya muncul satu hari setelah IDF mengumumkan bahwa para jenderal telah menyetujui rencana pertempuran untuk melakukan serangan di Lebanon.

Jenderal Israel Setujui Pertempuran di Lebanon

Sementara berita lainnya, diberitakan sebelumnya sejumlah jenderal penting Israel menyetujui rencana pertempuran ofensif melawan kelompok pejuang Islam pro-Palestina, Hizbullah di Lebanon.

"Kepala Komando Utara IDF Mayjen Ori Gordin dan kepala Direktorat Operasi Mayjen Oded Basiuk menyetujui rencana pertempuran Lebanon hari ini," demikian pengumuman militer Israel dikutip dari Times of Israel, Selasa (18/6/2024).

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan para jenderal mengadakan penilaian terkait rencana operasional untuk serangan di negara tetangga Palestina itu disetujui.

Para komandan tertinggi juga membuat keputusan mengenai “mempercepat kesiapan pasukan di lapangan,” tambah militer.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved