Breaking News

Perang Gaza

Menerka Gudang Senjata Hizbullah yang Belum Banyak Diketahui Israel, Drone hingga Rudal Antipesawat

Bentrokan lintas batas yang terjadi antara Israel dan Hizbullah telah memberikan kesempatan bagi masing-masing pihak untuk mendefinisikan kembali atur

|
Editor: Ansari Hasyim
i24
Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas. 

SERAMBINEWS.COM - Selama delapan bulan terakhir perang, Hizbullah telah meningkatkan pencegahannya terhadap invasi darat Israel di Lebanon selatan, terutama melalui pengungkapan persenjataan modern yang tak terduga.

Sebelumnya, perbatasan Israel-Lebanon tetap tenang, diselingi dengan sesekali terjadinya baku tembak roket ke wilayah kosong.

Ingatan akan perang pada bulan Juli 2006 antara Israel dan Hizbullah mengajarkan kepada Hizbullah bahwa mereka tidak dapat menduduki Lebanon bagian selatan, dan kepada Hizbullah bahwa Israel dapat menimbulkan kehancuran besar dalam waktu singkat.

Tak ingin berhadapan langsung dengan Hizbullah, upaya Israel kemudian dikonsentrasikan untuk memastikan kemampuan kelompok Lebanon tidak berkembang.

Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 3 Juni 2019 saat tur dengan tentara Israel menunjukkan bagian dalam terowongan di sisi perbatasan Israel dengan Lebanon di Israel utara.
Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 3 Juni 2019 saat tur dengan tentara Israel menunjukkan bagian dalam terowongan di sisi perbatasan Israel dengan Lebanon di Israel utara. (SERAMBINEWS.COM/albawaba)

Ketika milisi Iran berkembang biak di Suriah dan militer negara itu hancur setelah pemberontakan tahun 2011, Israel membuka teater melawan Hizbullah di negara tetangganya, Suriah.

Baca juga: Tel Aviv & Haifa jadi Target Utama Hizbullah untuk Dibumihanguskan jika Perang Meletus dengan Israel

Israel melancarkan ratusan serangan udara, dengan tujuan utama mengganggu koridor darat dari Iran hingga Lebanon, tempat Iran memasok persenjataan kepada Hizbullah. Kadang-kadang, serangan ini juga akan membunuh pejuang Hizbullah Lebanon.

Hal ini tetap menjadi status quo, dengan Israel berupaya melakukan serangan sesekali untuk menghambat pertumbuhan Hizbullah, hingga serangan mendadak pada 7 Oktober 2023 yang dipimpin oleh Hamas.

Perlawanan Islam semakin banyak mengerahkan drone bunuh diri dan pengintaiannya dalam serangan terhadap posisi militer Israel, menggunakan versi yang mirip dengan drone Shahed-101 dan Ababil-T untuk melakukan serangannya.
Perlawanan Islam semakin banyak mengerahkan drone bunuh diri dan pengintaiannya dalam serangan terhadap posisi militer Israel, menggunakan versi yang mirip dengan drone Shahed-101 dan Ababil-T untuk melakukan serangannya. (SERAMBINEWS/Hizbullah Military)

Bentrokan lintas batas yang terjadi antara Israel dan Hizbullah telah memberikan kesempatan bagi masing-masing pihak untuk mendefinisikan kembali aturan keterlibatan dan bagaimana kapasitas tempur mereka saling bertentangan.

Luasnya kapasitas teknologi Hizbullah telah mengejutkan para pengamat, menunjukkan tentara yang disiplin dengan persenjataan yang luas, jauh berbeda dari kelompok perlawanan yang masih baru yang menjadi asal muasalnya. Hizbullah diperkirakan memiliki lebih banyak persenjataan yang belum diungkapkan jika konflik akan semakin meningkat.

Anti-pesawat, pesawat canggih

Pada tanggal 7 Juni, Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, mereka telah memaksa jet Israel mundur melintasi perbatasan dengan menembakkan rudal anti-pesawat ke arah mereka. Beberapa hari kemudian, sebuah video direkam, yang konon menunjukkan kelompok tersebut sekali lagi menembakkan rudal anti-pesawat ke sebuah jet yang memecahkan penghalang suara.

Pengungkapan bahwa Hizbullah memiliki rudal anti-pesawat, meskipun spesifikasi rudal tersebut tidak dirilis, mengubah penilaian terhadap kapasitas militer kelompok Lebanon. Menurut sebuah laporan, 22.111 wilayah udara militer Israel melanggar wilayah udara Lebanon antara tahun 2007 dan 2022.

Baterai Iron Dome Israel rusak dihantam droen Hizbullah
Baterai Iron Dome Israel rusak dihantam droen Hizbullah (SERAMBINEWS/telegram)

Sebelum munculnya rudal anti-pesawat baru, prestasi pertahanan udara Hizbullah yang paling canggih adalah menembak jatuh sebuah helikopter Israel pada perang tahun 2006 – sesuatu yang tidak memerlukan persenjataan canggih.

Kepemilikan teknologi anti-pesawat yang lebih canggih oleh Hizbullah berarti Israel tidak dapat melakukan serangan udara di negara itu begitu saja seperti yang dilakukan sebelumnya.

Kelompok ini juga telah membuktikan diri mereka mahir dalam menjatuhkan drone Israel, menghancurkan beberapa drone dengan apa yang dilaporkan media Israel sebagai rudal Saqr Iran. Rudal Saqr adalah amunisi berkeliaran yang menunggu di langit sampai suatu target terlihat, kabarnya juga telah digunakan oleh Houthi di Yaman untuk menjatuhkan drone Amerika.

media Israel melaporkan bahwa Hizbullah untuk pertama kalinya menggunakan drone yang dipersenjatai dengan roket S5 untuk menyerang Metula.
media Israel melaporkan bahwa Hizbullah untuk pertama kalinya menggunakan drone yang dipersenjatai dengan roket S5 untuk menyerang Metula. (SERAMBINEWS.COM/almayedeen)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved