Konflik Palestina vs Israel

Para Ahli Israel Beri Peringatan: Hizbullah Bisa Bikin Israel Tidak Dapat Dihuni Dalam Waktu 72 Jam

Hizbullah dapat membuat Israel ‘tidak dapat dihuni dalam waktu 72 jam’, para ahli memperingatkan.

Editor: Faisal Zamzami
i24
Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas. 

Amos Hochstein kelahiran Israel, penasihat Presiden AS Joe Biden, melakukan perjalanan ke Israel dan Lebanon minggu ini di tengah meningkatnya ketegangan.

Di Israel, Hochstein bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Presiden Isaac Herzog, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, pemimpin oposisi Knesset Yair Lapid, dan mantan anggota kabinet perang Benny Gantz.

Haaretz menulis bahwa Hochstein memperingatkan kemungkinan bahwa perang dengan Hizbullah dapat menyebabkan serangan besar-besaran Iran terhadap Israel, yang akan sulit dihalau oleh sistem pertahanan Israel jika terjadi serangan besar-besaran oleh Hizbullah dari Lebanon.

Para pemimpin Israel selama berbulan-bulan mengancam akan “meniru” kehancuran Gaza ke Lebanon jika Hizbullah tidak menghentikan serangannya dari utara, yang memaksa sekitar 200.000 pemukim dievakuasi.

Pada hari Rabu, tentara Israel mengumumkan Komando Utara telah menyetujui rencana operasional perang dengan Lebanon.

Anggota parlemen Lebanon yang berafiliasi dengan Hizbullah dan juru bicaranya Ibrahim Moussawi menyatakan awal pekan ini bahwa jika Israel menginginkan perang skala penuh, maka perlawanan Islam sudah siap.

“Kalau mereka mau datang ke Lebanon, dipersilakan. Kami sedang menunggu mereka. Ahlan wa Sahlan, begitulah kata mereka dalam bahasa Arab,” ujarnya.

Moussawi mencatat bahwa Israel mengalami kesulitan dalam mengelola perang di Gaza dan bertanya di mana Israel akan mendapatkan pasukan untuk melancarkan invasi yang jauh lebih sulit ke Lebanon.

“Mereka tidak bisa mengatur diri mereka sendiri di Gaza, dan mereka ingin datang ke sini? Di Gaza, mereka tidak berperang. Mereka hanya membombardir dan mengirim drone. Namun jika mereka benar-benar datang, kami menantikannya dengan cemas. Kami telah melakukan persiapan yang tidak pernah mereka bayangkan,” tambahnya.

 

Baca juga: VIDEO - Ratusan Warga Bireuen Ikut Sepeda Santai Polres Bireuen

Baca juga: VIDEO Militer Houthi Uji Coba Drone Toofan 1, Kapal Induk Amerika Langsung Ditarik Mundur

Baca juga: VIDEO - Keindahan Pulau Weh dari Taman Sabang Merauke 

 

Sudah tayang di Tribunnews.com: 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved