Perang Gaza

Ribuan Tentara Islam Siap Bergabung dengan Hizbullah Melawan Israel

Selama dekade terakhir, para pejuang yang didukung Iran dari Lebanon, Irak, Afghanistan dan Pakistan bertempur bersama dalam konflik yang telah berlan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
Ribuan pejuang Islam dari kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah siap datang ke Lebanon untuk bergabung dengan kelompok militan Hizbullah dalam pertempurannya dengan Israel jika konflik yang memanas meningkat menjadi perang besar-besaran, kata para pejabat dari faksi dan analis yang didukung Iran. 

SERAMBINEWS.COM - Ribuan pejuang Islam dari kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah siap datang ke Lebanon untuk bergabung dengan kelompok militan Hizbullah dalam pertempurannya dengan Israel jika konflik yang memanas meningkat menjadi perang besar-besaran, kata para pejabat dari faksi dan analis yang didukung Iran.

Baku tembak hampir setiap hari terjadi di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel utara sejak pejuang dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas melancarkan serangan berdarah di Israel selatan pada awal Oktober yang memicu perang di Gaza .

Situasi di utara memburuk bulan ini setelah serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior militer Hizbullah di Lebanon selatan.

Hizbullah membalas dengan menembakkan ratusan roket dan drone peledak ke Israel utara.

Baca juga: VIDEO Hizbullah Bisa Buat Israel Tak Layak Huni dalam 72 Jam, Listrik Zionis Jadi Sasaran

Para pejabat Israel mengancam akan melakukan serangan militer di Lebanon jika tidak ada negosiasi akhir yang bisa dilakukan untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan.

Selama dekade terakhir, para pejuang yang didukung Iran dari Lebanon, Irak, Afghanistan dan Pakistan bertempur bersama dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun di Suriah, membantu menyeimbangkan kepentingan Presiden Suriah Bashar Assad.

Para pejabat dari kelompok yang didukung Iran mengatakan mereka juga bisa bersatu kembali melawan Israel.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya hari Rabu bahwa para pemimpin militan dari Iran, Irak, Suriah, Yaman dan negara-negara lain sebelumnya telah menawarkan untuk mengirim puluhan ribu pejuang untuk membantu Hizbullah, namun ia mengatakan kelompok tersebut sudah memiliki lebih dari 100.000 pejuang.

Baca juga: Para Ahli Israel Beri Peringatan: Hizbullah Bisa Bikin Israel Tidak Dapat Dihuni Dalam Waktu 72 Jam

“Kami mengucapkan terima kasih kepada mereka, namun kami kewalahan dengan jumlah yang kami miliki,” kata Nasrallah.

Nasrallah mengatakan pertempuran dalam bentuknya saat ini hanya menggunakan sebagian dari tenaga kerja Hizbullah, yang jelas merujuk pada pejuang khusus yang menembakkan rudal dan drone.

Namun hal itu bisa berubah jika terjadi perang habis-habisan. Nasrallah mengisyaratkan kemungkinan itu dalam pidatonya pada tahun 2017 di mana ia mengatakan para pejuang dari Iran, Irak, Yaman, Afghanistan dan Pakistan “akan menjadi mitra” dalam perang semacam itu.

Para pejabat dari kelompok Lebanon dan Irak yang didukung oleh Iran mengatakan para pejuang yang didukung Iran dari seluruh kawasan akan bergabung jika perang meletus di perbatasan Lebanon-Israel.

Ribuan pejuang tersebut telah dikerahkan di Suriah dan dapat dengan mudah menyelinap melalui perbatasan yang tidak memiliki tanda dan keropos.

Beberapa kelompok tersebut telah melancarkan serangan terhadap Israel dan sekutunya sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Kelompok-kelompok yang disebut sebagai “poros perlawanan” mengatakan bahwa mereka menggunakan “strategi kesatuan arena” dan mereka akan melakukan hal yang sama, hanya berhenti berperang ketika Israel mengakhiri serangannya di Gaza terhadap sekutu mereka, Hamas.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved