5 Fakta Syafrin Pedagang Perabot di Duren Sawit Dibunuh Putri Kandung, Sakit Hati Dikatai Anak Haram

Syafrin tewas di tangan anak kandungnya sendiri, KS (17), dengan cara ditusuk menggunakan pisau.

|
Editor: Faisal Zamzami
Tribun Network
nak Bunuh Ayah Penjual Perabot di Duren Sawit, Ternyata Sering Maling Uang Bapaknya 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Nasib tragis menimpa seorang pedagang perabot di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, bernama Syafrin (55).

Korban, Syafrin (55) ditemukan tewas dalam keadaan bersimbah darah dengan dua luka tusuk.

Ternyata, korban dibunuh oleh putri kandungnya sendiri.

 Syafrin tewas di tangan anak kandungnya sendiri, KS (17), dengan cara ditusuk menggunakan pisau.

“Kami telah menetapkan satu tersangka dalam kasus ini, yakni perempuan berinisial KS. KS diduga melakukan pembunuhan terhadap ayahnya, Syafrin,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (24/6/2024).

Berikut sejumlah fakta Syafrin ayah di Duren Sawit tewas di tangan putri kandungnya KS (17).

1. Kronologi Kejadian

Ade mengatakan, Syafrin dibunuh oleh sang anak saat tengah terlelap di dalam tokonya pada Jumat (21/6/2024).

“Betul, (dibunuh) ketika sedang tertidur,” kata Ade. Bocah 13 Tahun di Padang Meninggal, Diduga akibat Disiksa Polisi Artikel Kompas.id Melihat sang ayah terlelap, KS menusuk Syafrin menggunakan pisau dapur ke bagian dada. “Pakai pisau dapur. Ambil pisau itu dari dapurnya,” tutur Ade Ary.

Ade Ary menerangkan,  Syafrin sempat menghindar saat hendak ditusuk lalu melakukan perlawan dengan cara mencakar pelaku.

Namun, upaya perlawanan korban sia-sia.

Syafrin tewas setelah ditusuk dua kali oleh KS di bagian dada.

“Sempat terjadi perlawanan dengan melakukan pencakaran, mencakar pelaku di bagian tangannya. Namun, ketika pelaku menusuk korban untuk kedua kalinya, korban langsung tak berdaya,” tutur Ade Ary.

Usai membuat sang ayah tak lagi bernyawa, KS berupaya menghilangkan jejak pembunuhan.

Pelaku sempat mencuci pisau yang digunakan untuk menusuk sang ayah.

Kendati demikian, polisi telah menemukan pisau yang digunakan oleh KS untuk membunuh korban.

Penyidik pun telah membawa terduga barang bukti ke laboratorium forensik Mabes Polri untuk diperiksa secara ilmiah.

“Telah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti pisau. Hasilnya adalah benar pisau digunakan oleh pelaku,” ucap Ade Ary.

Baca juga: Bos Perabotan di Duren Sawit Tewas Dibunuh Putri Kandungnya, Pelaku Gadis Berusia 17 Tahun

2. Pelaku ambil motor dan ponsel korban

Selepas melakukan aksi kejinya, KS mengambil barang berharga milik ayahnya lalu melarikan diri.

"Saat meninggalkan lokasi kejadian. Tersangka mengambil barang berharga korban, salah satunya ponsel,” ujar Ade Ary.

Selain ponsel, KS turut membawa kabur motor milik sang ayah.

Motor tersebut dipakai KS untuk melarikan diri.

Namun, sampai saat ini polisi belum menyita ponsel milik Syafrin yang dibawa kabur pelaku karena masih berada di bagasi motor milik korban.

“Belum diamankan (ponselnya). Alasannya ponselnya ada di dalam motor,” imbuh Ade Ary.

3. Jasad korban ditemukan karyawan toko

Ade Ary menerangkan, mayat Syafrin akhirnya ditemukan oleh karyawannya, I.

“Mayat korban pertama kali ditemukan oleh saudara I yang merupakan karyawan toko,” kata Ade Ary.

I mendatangi toko perabot milik Syafrin pada Jumat malam.

Ketika itu, I merasakan ada hal janggal.

Sebab, toko perabot tempatnya bekerja itu sudah tutup, padahal belum waktunya.

I kemudian mengajak salah seorang rekannya mengecek ke dalam toko guna memastikan apa yang terjadi.

“Pas saksi datang, toko dalam keadaan terkunci dan rolling door tertutup. Merasa ada yang aneh, saksi I mengajak temannya yang juga karyawan toko untuk mengecek ke dalam,” kata Ade Ary.

Setelah rolling door toko dibuka, I bersama rekannya menelusuri area dalam toko. Keduanya terkejut menemukan Syafrin dalam keadaan terluka dan tak bernyawa.

“Ketika menggeledah isi toko, I dan rekannya tak sengaja menyenggol kaki korban. Saat dicek, korban sudah tak bernyawa dengan luka tusuk di dada,” ungkap Ade Ary.

I lalu melaporkan apa yang ia lihat ke polisi.

Peristiwa ini pun langsung diselidiki Polres Jakarta Timur dan Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Baca juga: 2 Anak Bunuh Ayah Kandung, Pelaku Tak Terima Dimarahi Saat Ketahuan Maling Uang

4. KS sempat kembali usai dikabari ayahnya meninggal

Ade menyebutkan, KS sempat kembali ke toko usai tahu jasad sang ayah ditemukan tak bernyawa oleh I.

“Sempat kembali ke toko setelah kabur,” ujar Ade Ary.

Namun, KS tak serta-merta mengakui bahwa yang membunuh sang ayah adalah dirinya.

Saat tiba, KS berpura-pura tak tahu perihal peristiwa yang terjadi dan baru tahu ayahnya meninggal dunia setelah dikabari temannya.

“Dia berpura-pura tidak tahu. Dia bersalah baru tahu dari temannya jika ayahnya sudah tiada,” tutur Ade Ary.

Kendati demikian, polisi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) tak langsung memercayai perkataan KS begitu saja.

Penyidik langsung meminta keterangan KS selaki anak korban.

Setelah dimintai keterangan dan didalami, timbul dugaan bahwa KS adalah pelaku yang membunuh ayahnya sendiri.

Kemudian, KS ditangkap dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk diinterogasi lebih lanjut.

“Penyidik mengamankan pelaku di sebelah toko perabot. Langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya kemudian,” ucap Ade Ary.

5. Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Usai ditangkap, KS mengaku nekat membunuh ayah kandungnya sendiri karena merasa sakit hati dengan korban.

“Berdasarkan pemeriksaan sementara, yang bersangkutan melakukan hal tersebut (pembunuhan) karena sakit hati,” kata Ade Ary.

KS mengaku sakit hati karena pernah dituduh mengambil barang milik sang ayah.

Kepada polisi, pelaku juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah dipukul hingga dikatai "anak haram" oleh korban.

“Alasan KS melakukan penusukan terhadap ayah kandung karena sakit hati sering dimarahi, kadang dipukul, dan dituduh mengambil barang milik korban.

KS mengaku pernah dikatakan anak haram oleh korban, ini berdasarkan keterangan yang bersangkutan,” tutur Ade Ary.

Kendati demikian, Ade Ary menyebut, pihaknya masih terus mendalami kasus ini.

Penyidik akan memeriksa keterangan dari beberapa saksi serta alat bukti.

“Tentu kasus ini masih terus didalami. Keterangan dari tersangka (KS) akan dikaitkan dengan keterangan saksi hingga alat bukti,” imbuh dia.

Baca juga: Dirumorkan Segera Menikah, Bastian Steel dan Putri Marino Berbeda Pandangan

Baca juga: Tersentuh dengan Sikap Almarhum Olga Syahputra, Prilly Latuconsina tak Pernak Tolak Foto Bareng Fans

Baca juga: Turun, Berikut Harga Emas di Langsa Hari Ini, Selasa 25 Juni 2024

Kompas.com dengan judul "Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved