Breaking News

Sosok Janda 6 Anak Bunuh Kekasihnya di Nunukan, Pernah Menikah 3 Kali, 3 Tahun Pacaran dengan Korban

Yohanes ditemukan bersimbah darah di rumahnya di kawasan Jalan Tanjung, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Korban bernama Yohanes Sutoyo (44), pegawai honor Pemkab Nunukan tewas dibunuh kekasihnya B (38). 

SERAMBINEWS.COM - Sosok janda EM (38), seorang ibu tunggal dengan enam anak nekat membunuh kekasihnya, Yohanes Sutoyo atau YS (44).

EM nekat membunuh kekasihnya pegawai honorer Pemkab Nunukan lantaran kesal selama tiga tahun hidup serumah tetapi tak kunjung dinikahi.

Akibat perbuatannya, janda cantik itu kini terancam hukuman penjara seumur hidup.

Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah korban di Jalan Tanjung, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (25/6/2024).

Yohanes ditemukan bersimbah darah di rumahnya di kawasan Jalan Tanjung, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan.

Janda 6 anak itu menikam leher dan dada kekasihnya itu setelah sebelumnya terlibat pertetengkaran antar keduanya.

Bahkan EM juga sudah membuat cerita bohong ke polisi bahwa Yohanes Sutoyo dibunuh oleh Unding mantan adik iparnya yang hendak memperkosanya.

 Namun polisi akhirnya bisa mengungkap kasus pembunuhan tersebut dan menangkap Pelaku.

Pelaku yang berstatus janda dengan enam orang anak telah menjalin hubungan asmara selama tiga tahun dengan korban.

Sebelumnya, pelaku pernah menikah sebanyak tiga kali.

Melansir Kompas.com, sepengetahuan tetangga dan teman korban, EM dan YS telah menikah secara siri.

Pelaku pun merasa kesal karena korban tak kunjung memberi kepastian akan menikahinya.

"Motif tersangka membunuh kekasihnya akibat sakit hati dan malu karena tak kunjung dinikahi," ujar Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit kepada TribunKaltara.com, Jumat (28/6/2024).

Lusgi menuturkan, korban dan pelaku sering terlibat cekcok dan diketahui anak-anak korban.

Puncaknya terjadi pada Selasa (25/6/2024), yang mengakibatkan YS kehilangan nyawanya.

Saat itu, pelaku tega melukai leher dan dada korban hingga kehabisan darah.

"Jadi setelah tengkar mulut, korban tinggal tidur (oleh) tersangka. Posisi tidurnya menyamping."

"Tersangka diam-diam mengambil pisau dapur dan menikam leher korban."

"Sempat ada perlawanan tapi dengan cepat tersangka menikam dada korban," ungkap Lusgi.


Setelah menghabisi nyawa kekasihnya, pelaku merekayasa cerita ia akan dirudapaksa.

EM pun mendatangi Polsek Nunukan dan membuat laporan palsu.

Pelaku mengaku saat tidur bersama korban tiba-tiba datang pelaku bernama Unding yang berniat merudapaksanya.

Unding yang disebut pelaku adalah mantan adik iparnya yang sering dimintai bantuan oleh pelaku.

Bahkan, untuk memperkuat ceritanya, pelaku membawa celana jeans dan sandal selop hitam yang disebut pelaku milik Unding yang ditemukan di depan rumah.

Polisi kemudian meminta keterangan delapan saksi mata termasuk anak pelaku.

Namun, dari hasil penyelidikan, tak ditemukan keterlibatan Unding.

Bahkan, celana yang disebut pelaku ternyata tak muat di badan Unding.

Diduga pelaku menyebut nama Unding karena panik setelah melakukan aksinya sehingga mencari kambing hitam.

"Dari para saksi, saat kejadian Unding ada (di) kebun. Dia menginap di rumah kebun, jadi tidak ada keterlibatan dia."

"Namanya disebut spontan saja, karena pelaku panik dan mencari kambing hitam," tandasnya.

Terungkap celana yang dibawa adalah celana milik pelaku sendiri.

 

Baca juga: Janda 6 Anak Bunuh Pegawai Honorer di Nunukan Karena Tak Kunjung Dinikahi, Buat Skenario Diperkosa

Sosok Yohanes Sutoyo

Sosok Yohanes Sutoyo (43), warga Jalan Tanjung, RT 012 Nunukan Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, tewas dengan luka di bagian leher akibat senjata tajam, Selasa (25/6/2024) pagi.

Kematian korban yang merupakan tenaga honorer di Pemda Nunukan ini menghebohkan warga.

"Mendiang merupakan orang yang pendiam dan sangat baik hati. Dia rajin sekali saat membantu para pegawai di urusan administrasi dan berkas berkas kerja sama Pemda," ujar Kabag Protokol dan Koordinasi Pimpinan (Prokopim) Setkab Nunukan, Joned, saat dihubungi, Selasa.

Joned mengatakan, mendiang Yohanes Sutoyo, telah bekerja sebagai honorer bagian administrasi Pemkab Nunukan sekitar 10 tahunan.

Kepribadiannya, memang sedikit pendiam dan jarang berinteraksi.

Namun, untuk urusan pekerjaan, mendiang sangat cekatan dan bertanggung jawab.

"Kita terus terang terkejut sekali saat mendengar kabar kematian beliau siang ini. Karena kemarin masih sehat-sehat saja di kantor," imbuh Joned.

Pemkab Nunukan, kemudian membuat ucapan bela sungkawa sebagai rasa empati dan dukacita.

Ucapan yang diunggah di Medsos tersebut, mengundang banyak komentar netizen, yang semuanya berisi duka.

Sebagian mengatakan bahwa Yohanes Sutoyo tewas karena pembunuhan.

"Atas nama Pemkab Nunukan, kami mengucapkan duka cita mendalam.

Semoga keluarga mendiang diberi ketabahan.

Untuk urusan pidananya, kita yakin, polisi akan mengusut tuntas kasusnya. Kita doakan semoga kebenarannya segera terungkap," kata Joned lagi.

Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, Yohanes Sutoyo sempat menemui istrinya di kamar dalam kondisi sudah terluka parah di leher, sekitar pukul 03.00 Wita.

Sambil memegang lehernya yang terluka, mendiang sempat mengatakan bahwa ada orang masuk rumah.

Istrinya yang terkejut berteriak histeris dan mengagetkan seisi rumah.

Korban dilarikan ke RSUD Nunukan, namun nyawanya tidak tertolong karena banyaknya darah yang keluar.

Kapolsek Nunukan Kota Iptu Barasa membenarkan kalau Yohanes Sutoyo adalah korban pembunuhan.

"Anggota masih di lapangan, mencari pelaku. Kronologis kejadian nanti kita jelaskan setelah ada titik terang," jawab dia.

 

Baca juga: Pesta Narkoba di Cafe Banda Aceh, Anggota Dewan: Kalau Perlu Cabut Izin Usahanya

Baca juga: KIP Aceh Timur Tetapkan Lokasi Perhitungan Ulang Surat Suara di Halaman Pendopo Peureulak

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di KM 38 Jalur Tol Sibanceh, Satu Orang Meninggal dan 5 Luka-luka

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved