Konflik Palestina vs Israel
Penjajah, PM Israel Netanyahu Terang-terangan Ingin Dirikan Pemerintah Sipil di Gaza Pasca-Perang
Penjajah, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu secara terang-terangan menyampaikan ingin mendirikan pemerintah sipil di Gaza pasca-perang.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Angkatan Udara Charles Q Brown mengatakan, Iran akan lebih cenderung mendukung Hizbullah dibandingkan kelompok Hamas di Gaza.
“Terutama jika mereka merasa bahwa Hizbullah secara signifikan dirugikan atau terancam," kata Brown.
Hal itu disampaikannya kepada awak media saat melakukan perjalanan ke Botswana untuk pertemuan para menteri pertahanan Afrika.
Para pejabat Israel telah mengancam akan melakukan serangan militer di Lebanon jika tidak ada langkah negosiasi untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan.
Tindakan ini diambil setelah lebih dari delapan bulan serangan semakin intens terhadap kota-kota dan pos-pos militer di Israel utara.
Beberapa hari yang lalu, militer Israel mengatakan pihaknya telah menyetujui dan memvalidasi rencana serangan di Lebanon.
Langkah ini diambil bahkan ketika AS berupaya mencegah pertempuran tersebut berkembang menjadi perang besar-besaran.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berharap, solusi diplomatik dapat dicapai. Tetapi akan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang berbeda jika diperlukan.
″Kami bisa bertarung di beberapa bidang dan kami siap melakukan itu,” ucapnya Minggu kemarin.
Masalah tersebut diperkirakan akan muncul pekan ini ketika Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengunjungi Washington untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan pejabat senior AS lainnya.
Penasihat senior Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein, bertemu dengan para pejabat di Lebanon dan Israel pekan lalu dalam upaya untuk meredakan ketegangan.
Hochstein mengatakan kepada wartawan di Beirut pada Selasa lalu bahwa ini adalah situasi yang sangat serius, diperlukan solusi diplomatik untuk mencegah perang yang lebih besar.
Sementara Pejabat Pentagon mengatakan, pihaknya juga menyampaikan kekhawatirannya tentang konflik yang lebih luas ketika dia berbicara dengan Gallant melalui panggilan telepon baru-baru ini.
"Mengingat banyaknya serangan roket yang kami lihat terjadi dari kedua sisi perbatasan, kami tentu saja prihatin dengan situasi tersebut," kata Mayjen Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon pada pekan lalu.
"Secara publik maupun pribadi telah mendesak semua pihak untuk memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan tersebut, dan sekali lagi, untuk mencari solusi diplomatik," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.