Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Lagi! Israel Bombardir Sekolah PBB di Gaza, Keluarga Palestina Dipaksa Mengungsi

Sejumlah orang terluka akibat serangan Israel yang menyasar sekolah di kamp pengungsi Nuseirat di bagian tengah Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
AP Photo/Saher Alghorra
Warga Palestina mengecek kerusakan yang ditimbulkan serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah PBB yang menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nusseirat, Jalur Gaza, Sabtu (6/7/2024). 

Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu telah membunuh setidaknya 38.193 jiwa di Jalur Gaza, lebih dari 15.000 adalah anak-anak. Sementara sedikitnya 87.903 orang dilaporkan terluka akibat serangan Israel.

Baca juga: Akal-akalan Israel, Kini Serang Sekolah di Gaza Palestina dengan Dalih Ada Hamas

 

Ribuan Warga Palestina Mengungsi di Stadion Sepak Bola Gaza, Begini Kondisi Mereka

Ribuan warga Palestina yang mengungsi di Gaza utara kini berlindung di salah satu stadion sepak bola terbesar di wilayah itu.

Para keluarga tersebut harus berjuang untuk bertahan hidup dengan sedikit makanan atau air di tengah serangan terbaru Israel.

Banyak dari mereka telah berpindah-pindah tempat, terakhir dari operasi Israel melawan Hamas di lingkungan Shijaiyah, Gaza City. 

 
Mereka kini tinggal di Yarmouk Sports Stadium, sekitar 3 kilometer barat laut dari Shujaiyah yang dibombardir berat. 

Di stadion ini, tenda-tenda darurat berjejer di bawah tempat duduk, sementara pakaian tergantung di bawah terik matahari Juli. Aktivitas sehari-hari, seperti mandi, dilakukan dengan peralatan seadanya.

"Kami terbangun dan menemukan tank di depan pintu," kata Um Bashar, seorang ibu yang tengah memandikan anaknya di sebuah bak plastik di bawah bangku pemain, dikutip dari Associated Press, Sabtu (6/7/2024).

"Kami tidak membawa apa pun, tidak ada kasur, bantal, pakaian, atau makanan."

 
Hazem Abu Thoraya, salah satu pengungsi, menambahkan bahwa rumah-rumah mereka telah hancur dan terbakar akibat serangan. 

"Kami meninggalkan rumah kami, dan semua rumah kami dibom dan dibakar, begitu juga rumah-rumah di sekitar kami," ujarnya.

Meskipun bantuan ke Gaza utara telah meningkat, kondisi keamanan dan kekurangan kebutuhan dasar tetap menjadi masalah utama. Namun, para penduduk mengatakan bahwa kekurangan dan ketidakamanan semakin parah.

PBB menyatakan mampu memenuhi kebutuhan dasar penduduk, sementara Israel menyalahkan PBB atas lambatnya distribusi bantuan. 

"Tidak ada tempat yang aman. Keselamatan hanya ada pada Tuhan," kata pengungsi lain, Um Ahmad.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved