Konflik Palestina vs Israel

Akal-akalan Israel, Kini Serang Sekolah di Gaza Palestina dengan Dalih Ada Hamas

Akal-akalan, kini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali menyerang sekolah di Nuseirat, Gaza tengah pada Selasa (9/7/2024) dini hari tadi.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Bashar TALEB / AFP
Warga Palestina memeriksa sekolah PBB yang menampung pengungsi terkena serangan Israel yang menurut IDF menargetkan anggota Hamas di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, pada 6 Juni 2024. Akal-akalan, kini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali menyerang sekolah di Nuseirat, Gaza tengah pada Selasa (9/7/2024) dini hari tadi. 

SERAMBINEWS.COM - Akal-akalan, kini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali menyerang sekolah di Nuseirat, Gaza tengah pada Selasa (9/7/2024) dini hari tadi.

Militer Israel menyerang sekolah di Palestina menggunakan jet tempur dengan dalih ada sekelompok pejuang Islam Hamas yang sedang berkumpul di sana.

"Aktivitas teror dari dalam sekolah," tuding militer Israel tanpa bukti yang jelas sebagaimana dilansir dari Times of Israel, Selasa pagi.

"Dan menggunakannya sebagai tameng untuk melakukan teror," sambungnya.

Hingga tulisan ini ditayangkan, belum ada keterangan lebih lanjut terkait jumlah korban yang diakibatkan oleh serangan tersebut.

Baca juga: Mati Konyol! 13 dari 14 Warga Israel yang Disandera Hamas Tewas, IDF Tembak Warga Sendiri

Baca juga: Hampir Tiap Hari Militer Israel Tewas di Tangan Hamas saat Menjajah Gaza Palestina

Hizbullah Akan Hentikan Serang Israel Jika Gencatan Senjata di Gaza Tercapai

Sementara diberitakan sebelumnya, Wakil Pemimpin Pejuang Islam Hizbullah, Sheikh Naim Qassem secara baik-baik menyampaikan, satu-satunya jalan pasti menuju gencatan senjata di perbatasan Israel-Lebanon adalah gencatan senjata penuh di Gaza.

“Jika ada gencatan senjata di Gaza, kami akan berhenti tanpa diskusi apa pun,” kata Sheikh Qassem dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press (AP) di kantor politik kelompok tersebut, pinggiran selatan Beirut melansir Times of Israel, Selasa (2/7/2024).

 

 

Petinggi Hizbullah itu mengatakan, partisipasi kelompoknya dalam perang Israel-Hamas merupakan garis depan dukungan bagi sekutunya, kelompok pejuang Islam Palestina Hamas.

“Jika perang berhenti, dukungan militer ini tidak akan ada lagi,” sambungnya.

Namun, jika Israel mengurangi operasi militernya tanpa perjanjian gencatan senjata formal dan penarikan penuh dari Gaza, implikasinya terhadap konflik perbatasan Israel-Lebanon kurang jelas.

“Jika apa yang terjadi di Gaza adalah campuran antara gencatan senjata dan tidak ada gencatan senjata, perang dan tidak ada perang, kami tidak dapat menjawab [bagaimana kami akan bereaksi] sekarang, karena kami tidak tahu bentuknya, hasilnya, dampaknya,” kata Qassem.

Dalam beberapa minggu terakhir, ketika perundingan gencatan senjata Gaza gagal, kekhawatiran meningkat akan terjadinya eskalasi di garis depan utara Israel.

Baca juga: Hizbullah Kirim Kado 200 Roket 20 Drone Isi Bom dari Lebanon, Militer Israel Berpangkat Mayor Tewas

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved