Berita Banda Aceh

Dokter RSUDZA Berhasil Keluarkan Batu yang Ditelan Bocah 12 Tahun

Team Intervensi paru RSUDZA berhasil mengangkat batu bangunan yang terhirup oleh anak laki-laki yang berusia 12 tahun, Rabu (10/7/2024).

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Team Intervensi paru RSUDZA berhasil mengangkat batu bangunan yang terhirup oleh anak laki-laki yang berusia 12 tahun, Rabu (10/7/2024). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Team Intervensi paru RSUDZA berhasil mengangkat batu bangunan yang terhirup oleh anak laki-laki yang berusia 12 tahun, Rabu (10/7/2024).

Operasi yang diketuai oleh dr. Teuku Zulfikar, Sp. P (K), didampingi dokter THT-KL, dokter Anak, Dokter Anestesia dan dibantu oleh perawat ahli dan terlatih bronkoskopi serta team Intervensi Pulmonologi.

Berdasarkan keterangan dari ibu pasien, anak laki-laki terhirup batu kerikil pada, Selasa (9/7/2024) pukul 10.00 malam.

Pasien yang sedang bermain dengan temannya, tanpa sengaja batu tersebut terseret dan terbang ke mulut pasien dan tidak sengaja terhirup oleh pasien.

Ibu pasien yang melihat kejadian tersebut lansung panik dan ketakutan. Ia lansung lari mencari bantuan untuk dibawakan anak ke rumah sakit daerah.

Dari rumah sakit daerah, pasien dirujuk ke RSUDZA dan ditangani oleh team Paru yang bertugas di IGD RSUDZA dr Hulaimi dan dr Reza.

Baca juga: Tips Mengatasi Masalah Pencernaan dan Paru Paru Diulas dr Zaidul Akbar

Ibu pasien mengaku saat awal kejadian pasien mengalami sesak napas dan hilang suaranya. Pasien juga sempat membiru yang membuat ibu pasien semakin panik.

Bahkan ibu pasien juga mengaku keluhan yang dialami saat itu batuk yang disertai bercak darah.

dr. Teuku Zulfikar menyampai bahwa kasus terhirup benda asing memang sudah sangat sering ditangani. Cuma kejadian terhirup batu bangunan ini baru pertama mendapatkan kasus di RSUDZA.

Alhamdulillah tim dokter berhasil mengangkat batu bangunan yang berukuran sebesar permen atau 2 cm yang bersarang di laringnya pasien atau dekat dengan pita suaranya.

Saat ini pasien dengan kondisi pemulihan dan observasi yang dilakukan oleh dokter spesialis paru dan dokter spesialis anak.

“Tujuannya untuk mencegah salah satu efek samping dari tindakan pengambilan batu adalah pendarahan dan nyeri.

Saat ini kita telah memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik sehingga pasca kejadian trauma tersebut tidak terjadi efek samping,” ujar dr Teuku Zulfikar, didampingi oleh dr. Hafiz Audha, Sp.An-TI dan Dani indra perawat ahli dan terlatih bronkoskopi dan team intervensi pulmonologi serta team intervensi paru dr. Murtaza,dr. Mikhwanul Jumar, dr. Fitriana dan dr. Juanda Akbar

Baca juga: Ini Sederet Prestasi RSUDZA sejak Tahun 2021

dr. Teuku Zulfikar menyampaikan bahwa benda asing yang masuk ke dalam mulut umumnya benda asing, seperti batu, kancing, koin, atau peniti.

Benda itu akan masuk ke dalam saluran pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dan akhirnya sampai di anus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved