Fussballiebe dan Gol Indah Jarak jauh

Laporan Zulkarnain Jalil Kontributor Serambi di Jerman

Lamine Yamal mencetak gol ajaib saat Spanyol bangkit untuk mengalahkan Prancis 2-1 dan mencapai final Euro 2024. Goal jarak jauh penuh presisi itu mungkin akan jadi salah satu gol terbaik turnamen ini. Selain Yamal, ada beberapa pemain lainnya yang proses golnya sama, tembakan jarak jauh, melengkung penuh presisi menusuk pojok gawang. Sebutlah golnya Arda Guler (Turki) menembus udara Dortmund yang sejuk dan melengkung dengan indah untuk mengacak-acak sudut atas gawang Georgia.

Goal Xabi Simons (Belanda) ke gawang Inggrsi saat semifinal malam kemarin juga fenomenal. Lawannya Phil Foden (Inggris) terekam dua kali melakukan tendangan melengkung deras menuju ke pojok kiri gawang Belanda, namun masih terbentur tiang. Jumlah gol jarak jauh di Piala Eropa 2024 meningkat pesat, jauh melampaui Piala Dunia 2022. Sedikitnya ada 21 gol jarak jauh yang dicetak sejauh ini di Piala Eropa.

Apa yang melatarbelakangi meningkatnya gol jarak jauh ini? Pengamat menyebut adanya kebebasan yang lebih besar bagi pemain dibandingkan dengan pola penyelesaian terstruktur di klub-klub besar adalah salah satu alasannya. Namun ada alasan lain yang tak kalah menarik,  yakni penggunaan bola Fussbailliebe, yang memberikan presisi maksimum sehingga pencetak gol memiliki kendali penuh atas lintasan bola. Fussbailliebe adalah nama bola resmi Piala Eropa 2024. Berasal dari bahasa Jerman, yaitu fussball artinya sepak bola dan liebe alias cinta. Jadi bermakna cinta sepak bola.

Adidas, produsen yang merancang bola tersebut, menyebutkan bahwa Fussbailliebe dirancang khusus sehingga mampu mendeteksi setiap tendangan secara real-time. Bola tersebut dilengkapi fitur connected ball technology, sebuah terobosan mutakhir dalam dunia sepakbola. Diakui ini teknologi baru sepanjang sejarah Piala Eropa, dalam aspek pergerakan bola, sekaligus mampu memberikan informasi secara langsung kepada wasit saat proses pengambilan keputusan lewat video assistant referee (VAR).

Mengutip laman resmi Adidas, fitur connected ball technology – sistem suspensinya disematkan di tengah bola, menampung dan menstabilkan sensor gerak unit pengukuran inersia (IMU) 500 Hz ke dalam setiap elemen pergerakan bola. Sensor ini ditenagai oleh baterai yang dapat diisi ulang secara induksi. Ada 20 panel yang sangat presisi dan ditempatkan secara strategis pada kulit terluar bola.

Kulit luarnya didukung oleh sensor CTR-CORE di dalam bola, yang dirancang untuk akurasi dan konsistensi, mendukung permainan yang cepat dan presisi dengan bentuk dan retensi udara yang maksimal. Menariknya lagi, Fussbailliebe dibuat menggunakan bahan serat alam dibandingkan bola resmi Adidas sebelumnya. Setiap lapisan bola disisipi bahan alami yang diekstrak dari campuran serat jagung, tebu, pulp kayu dan karet, tanpa mempengaruhi kinerjanya.

Dilansir Opta, Piala Eropa 2012 hanya ada 8 gol jarak jauh dari total 76 gol yang dicetak dari luar kotak penalti. Euro 2016 meningkat dua kali lipat menjadi 16 dan di Euro 2020 ada 19 dari 142 gol dicetak dari jarak jauh.

Menurut The Athletic (8/7), bola Euro 2024 sebenarnya sama seperti bola-bola Adidas sebelumnya, meski tampil cepat di udara. Namun kuncinya adalah pergerakannya dilakukan dengan cara yang benar. Guler, Yamal, Simons, Foden dan beberapa pemain lainnya terlihat memulai bola dari luar gawang dan kemudian membelokkannya ke dalam. Mereka memanfaatkan perputaran bola, sedikit mengayun ke dalam sebelum melepaskan tendangan ke arah gawang. Dalam hampir semua kasus, terlihat seakan-akan bola “menuruti” apa yang diinginkan oleh sang pencetak gol.

Bagi Anda yang berminat memiliki oleh-oleh bola Fussballiebe, di toko online Intersport dijual dua jenis bola dengan harga yang berbeda. Fussballiebe biasa dengan harga 29 Euro (sekitar 500 ribu Rupiah, dan edisi Pro dibandrol 100 Euro (sekitar 1,7 juta Rupiah). Anda berminat?