Konflik Palestina vs Israel
Lagi! 3 Serangan Udara Israel dalam Satu Jam Tewaskan 48 Orang di Gaza
Menurut jumlah korban terbaru yang dilaporkan, sebanyak 25 orang tewas di Sekolah Al-Razi yang dikelola PBB di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Serangan Israel sendiri total telah menewaskan sedikitnya 38.713 orang di Jalur Gaza sejak Oktober lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagian besar korban tewas adalah warga sipil.
Baca juga: Pertempuran Milisi Palestina Vs Pasukan Israel IDF Meletus di Seluruh Tepi Barat
AS Prihatin ke Israel, Sebut Tewaskan Terlalu Banyak Warga Sipil di Gaza
Amerika Serikat mengakui terlalu banyak warga sipil telah menjadi korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza.
Ketika bertemu dengan dua pejabat tinggi Israel pada Senin (15/7/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken disebut telah menyinggung persoalan tersebut.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Blinken telah menerima dua pejabat Israel yang berpengaruh, yakni Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi.
"Dalam kesempatan itu, Menlu menyampaikan keprihatinan serius kami mengenai jatuhnya korban sipil baru-baru ini di Gaza," jelas Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada para wartawan.
Militer Israel diketahui dalam beberapa hari terakhir melancarkan sejumlah serangan mematikan ke Gaza, termasuk ke sebuah kamp pengungsi dan beberapa sekolah yang dikelola PBB di mana warga sipil berlindung.
Sebagai tanggapan, Hamas mengatakan, telah menarik diri dari negosiasi gencatan senjata, yang menyebabkan prospek gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera semakin berkurang.
"Korban jiwa tetap sangat tinggi di Jalur Gaza. Kami terus melihat terlalu banyak warga sipil yang terbunuh dalam konflik ini," ujar Miller, sebagaimana dikutip dari AFP.
Pada Sabtu (14/7/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas melaporkan, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 90 orang di kamp pengungsi Al-Mawasi dekat Khan Younis.
AFP mengabarkan sirene meraung-raung dan para perempuan berteriak ketika anak-anak ditarik dengan berdarah dan tak bergerak dari reruntuhan di Al-Mawasi, yang telah dinyatakan sebagai "zona aman" oleh Israel.
Israel mengatakan, pengeboman tersebut menargetkan dua orang, yaitu kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif, dan rekan dekatnya, Rafa Salama, yang menurut militer Israel telah tewas.
Seorang pejabat Hamas mengatakan pada Minggu (14/7/2024), bahwa Deif dalam keadaan baik dan secara langsung mengawasi operasi tersebut.
Sementara, menurut Miller, kedua pejabat Israel mengatakan kepada Blinken bahwa "mereka belum memiliki kepastian" tentang nasib Deif.
Ben Gvir akan Hentikan dan Usir Armada Kapal Terbesar yang Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza |
![]() |
---|
Israel Ancam Para Pemimpin Hamas di Luar Negeri Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarganya |
![]() |
---|
IDF Bunuh Abu Ubaida Bersama Istri dan Anak-Anaknya dalam Serangan Rudal di Gaza |
![]() |
---|
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.