Konflik Palestina vs Israel
Lagi! 3 Serangan Udara Israel dalam Satu Jam Tewaskan 48 Orang di Gaza
Menurut jumlah korban terbaru yang dilaporkan, sebanyak 25 orang tewas di Sekolah Al-Razi yang dikelola PBB di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
SERAMBINEWS.COM - Badan Pertahanan Sipil di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan tiga serangan udara beruntun yang dilakukan militer Israel dalam waktu kurang dari satu jam pada Selasa (17/7/2024), menewaskan 48 orang.
Menurut jumlah korban terbaru yang dilaporkan, sebanyak 25 orang tewas di Sekolah Al-Razi yang dikelola PBB di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Sementara itu, Direktur Badan Pertahanan Sipil di Gaza, Mohammed al-Mughair, menyebut sedikitnya 18 orang tewas dan 25 orang lainnya terluka di Al-Mawasi, dekat kota selatan Khan Younis.
Sedangkan, lima orang tewas dalam sebuah serangan terhadap orang-orang yang berdiri di dekat sebuah bundaran di Beit Lahia di Gaza utara.
Di sisi lain, Militer Israel menuding sekolah Nuseirat telah digunakan oleh pasukan Hamas untuk melancarkan serangan terhadap pasukannya dan seorang “komandan kompi” Hamas menjadi target serangan di Distrik Al-Attar, Al-Mawasi.
Sedikitnya tujuh sekolah, yang sebagian besar dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika beroperasi, telah menjadi target serangan Israel dalam 10 hari terakhir.
Sebagian besar sekolah di Gaza padahal telah menjadi tempat penampungan bagi ribuan orang yang mengungsi sejak perang dimulai pada 7 Oktober lalu.
Al-Mawasi adalah tempat di mana lebih dari 90 orang terbunuh dalam serangan bom besar-besaran Israel pada Sabtu (13/7/2024) yang ditujukan kepada kepala militer Hamas, Mohammed Deif, dan salah satu wakilnya.
Puluhan ribu orang mengungsi ke kota tenda di Al-Mawasi setelah Israel menyatakan kota tersebut sebagai zona aman dari serangan militer di Gaza.
Mohammed Zaqut, Direktur Jenderal Rumah Sakit Gaza, mengatakan pasukan Israel telah melakukan pembantaian di daerah Al-Mawasi, yang diklaimnya aman.
"Padahal mereka tahu bahwa setiap pengebiman, bahkan dengan rudal kecil sekalipun, akan menewaskan puluhan orang dan menyebabkan banyak korban luka-luka karena ini adalah daerah padat penduduk," jelasnya dikutip dari AFP.
Militer Israel mengaku sedang menyelidiki laporan yang menyatakan bahwa beberapa warga sipil terluka akibat serangan di Khan Yonis.
"Rinciannya sedang ditinjau," jelas mereka.
Militer Israel mengatakan, setelah serangan terbaru, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan pengawasan udara, amunisi yang tepat, dan intelijen tambahan.
"Hamas secara sistematis melanggar hukum internasional, mengeksploitasi bangunan dan penduduk sipil sebagai perisai manusia untuk serangan terornya," tuding mereka.
Serangan Israel sendiri total telah menewaskan sedikitnya 38.713 orang di Jalur Gaza sejak Oktober lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagian besar korban tewas adalah warga sipil.
Baca juga: Pertempuran Milisi Palestina Vs Pasukan Israel IDF Meletus di Seluruh Tepi Barat
AS Prihatin ke Israel, Sebut Tewaskan Terlalu Banyak Warga Sipil di Gaza
Amerika Serikat mengakui terlalu banyak warga sipil telah menjadi korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza.
Ketika bertemu dengan dua pejabat tinggi Israel pada Senin (15/7/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken disebut telah menyinggung persoalan tersebut.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Blinken telah menerima dua pejabat Israel yang berpengaruh, yakni Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi.
"Dalam kesempatan itu, Menlu menyampaikan keprihatinan serius kami mengenai jatuhnya korban sipil baru-baru ini di Gaza," jelas Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada para wartawan.
Militer Israel diketahui dalam beberapa hari terakhir melancarkan sejumlah serangan mematikan ke Gaza, termasuk ke sebuah kamp pengungsi dan beberapa sekolah yang dikelola PBB di mana warga sipil berlindung.
Sebagai tanggapan, Hamas mengatakan, telah menarik diri dari negosiasi gencatan senjata, yang menyebabkan prospek gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera semakin berkurang.
"Korban jiwa tetap sangat tinggi di Jalur Gaza. Kami terus melihat terlalu banyak warga sipil yang terbunuh dalam konflik ini," ujar Miller, sebagaimana dikutip dari AFP.
Pada Sabtu (14/7/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas melaporkan, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 90 orang di kamp pengungsi Al-Mawasi dekat Khan Younis.
AFP mengabarkan sirene meraung-raung dan para perempuan berteriak ketika anak-anak ditarik dengan berdarah dan tak bergerak dari reruntuhan di Al-Mawasi, yang telah dinyatakan sebagai "zona aman" oleh Israel.
Israel mengatakan, pengeboman tersebut menargetkan dua orang, yaitu kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif, dan rekan dekatnya, Rafa Salama, yang menurut militer Israel telah tewas.
Seorang pejabat Hamas mengatakan pada Minggu (14/7/2024), bahwa Deif dalam keadaan baik dan secara langsung mengawasi operasi tersebut.
Sementara, menurut Miller, kedua pejabat Israel mengatakan kepada Blinken bahwa "mereka belum memiliki kepastian" tentang nasib Deif.
"Diskusi bilateral juga difokuskan pada gencatan senjata antara Israel dan Hamas, bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan rencana pascaperang," katanya.
Kunjungan ini dilakukan beberapa hari sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan berpidato di depan Kongres AS pada 24 Juli.
"Kami terus mendengar dari Israel secara langsung bahwa mereka ingin mencapai gencatan senjata dan bahwa mereka berkomitmen pada proposal yang mereka ajukan," kata Miller.
Amerika Serikat telah membela Israel dengan keras sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas.
Namun, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mendapat tekanan politik yang meningkat atas penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.
"Kami sangat terganggu dengan kematian warga Palestina yang terus berlanjut di Gaza," kata Miller pada Senin, ketika ditanya tentang senjata AS yang diberikan kepada Israel.
Baca juga: Roket Falaq-Katyusha Hizbullah Hantam Kiryat Shmona, Mal dan Pabrik Hancur
Baca juga: Dugaan Korupsi Budidaya Ikan Kakap, Ketua BRA Jadi Tersangka
Baca juga: Tradisi Pedang Pora Sambut Kapolres Pidie
Ben Gvir akan Hentikan dan Usir Armada Kapal Terbesar yang Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza |
![]() |
---|
Israel Ancam Para Pemimpin Hamas di Luar Negeri Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarganya |
![]() |
---|
IDF Bunuh Abu Ubaida Bersama Istri dan Anak-Anaknya dalam Serangan Rudal di Gaza |
![]() |
---|
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.