Perang Gaza

Netanyahu tak Niat Selamatkan Sandera, Malah Sebut Mereka Menderita tapi tidak 'Sekarat'

Netanyahu dilaporkan mengatakan selama rapat kabinet tidak ada alasan untuk stres karena mereka yang diculik menderita, tetapi mereka tidak sekarat.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membahas rumor tentang kesehatannya untuk pertama kalinya pada hari Rabu 

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kritik keras karena mengabaikan bahaya yang dihadapi oleh mereka yang masih ditahan di Gaza.

Netanyahu dilaporkan mengatakan selama rapat kabinet tidak ada alasan untuk stres karena mereka yang diculik menderita, tetapi mereka tidak sekarat.

Keluarga korban penculikan menuntut Perdana Menteri untuk segera menjelaskan pernyataannya.

Cuplikan cuplikan yang menunjukkan peyanderaan Liri Albag, Karina Ariev, Agam Berger, Daniela Gilboa dan Naama Levy di pangkalan Nahal Oz pada 7 Oktober 2023.
Cuplikan cuplikan yang menunjukkan peyanderaan Liri Albag, Karina Ariev, Agam Berger, Daniela Gilboa dan Naama Levy di pangkalan Nahal Oz pada 7 Oktober 2023. (SERAMBINEWS.COM/The Hostages Families Forum)

Komentar tersebut, “Tidak hanya sangat menyakitkan bagi keluarga para sandera tetapi juga tidak akurat secara fakta dan sangat tidak bertanggung jawab,” kata sebuah pernyataan dari Forum Sandera dan Keluarga Hilang.

Baca juga: Ini 4 Tuntutan Keras Kepala Netanyahu yang Hambat Pembebasan Sandera dan Mengakhiri Perang Gaza

"Realitas yang mengerikan tidak dapat disangkal: para sandera telah dibunuh saat ditawan. Lebih banyak sandera mungkin kehilangan nyawa mereka saat ini," tambahnya.

Tidak jelas berapa banyak tawanan yang masih hidup di Jalur Gaza. Menurut media Israel, sekitar 120 orang diyakini masih ada di sana, sementara tentara Israel mengatakan sedikitnya 42 orang tewas.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved