Konflik Palestina vs Israel
Bobol Sudah! Bom Meledak di Tel Aviv Ibu Kota Israel, Ada yang Tewas hingga Luka-luka
Bobol sudah pertahanan, bom dari pesawat tak berawak (drone) meledak Ibu Kota Israel, Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) dini hari.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Sebelumnya diberitakan, Kabinet keamanan Israel menyetujui legalisasi Evyatar di Tepi Barat utara, Sde Efraim dan Givat Asaf di Tepi Barat tengah, serta Heletz dan Adorayim di selatan wilayah tersebut.
Kantor Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan, kabinet juga telah menyetujui rencana untuk memajukan ribuan rumah pemukiman baru di Tepi Barat.
Sebagai gantinya, Smotrich setuju untuk memperpanjang ganti rugi kepada bank-bank Israel yang bekerja sama dengan bank-bank Palestina di Tepi Barat selama empat bulan tambahan.
Pihaknya juga setuju untuk melepaskan sebagian pendapatan pajak selama tiga bulan yang dikumpulkan Israel atas nama PA.
Israel mengklaim dana tersebut akan berakhir di tangan Hamas jika dibayarkan.
Israel juga memotong puluhan juta dolar setiap bulan untuk memperhitungkan uang yang dibayarkan PA kepada narapidana Hamas dan keluarga pelaku penyerangan yang terbunuh.
"PA sedang dalam tahap akhir mereformasi kebijakan ini," kata para pejabat kepada The Times of Israel pada Maret ;a;i.
Smotrich telah menolak untuk merilis pendapatan pajak Palestina sejak April, yang membawa otoritas tersebut ke ambang kehancuran, meskipun telah berulang kali diperingatkan oleh lembaga keamanan Israel.
Pendapatan pajak tersebut mencakup sekitar 70 persen dari pendapatan tahunan PA.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden khawatir runtuhnya PA akan menyebabkan kekacauan di Tepi Barat.
Seorang pejabat AS kepada The Times of Israel bulan lalu mengatakan, kesempatan ini akan dieksploitasi oleh Hamas dan sel-sel Jihad Islam Palestina untuk membuka front baru dalam perang di Gaza.
Pejabat dari AS itu menyampaikan, kekhawatiran ini juga dirasakan oleh lembaga keamanan Israel.
Netanyahu Terang-terangan Ingin Dirikan Pemerintah Sipil di Gaza
Sementara diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu secara terang-terangan menyampaikan ingin mendirikan pemerintah sipil di Gaza pasca-perang tanpa melibatkan Otoritas Palestina (PA).
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam beberapa minggu terakhir secara pribadi telah menarik kembali penentangannya terhadap keterlibatan individu-individu yang terkait dengan Otoritas Palestina dalam mengelola Gaza setelah perang melawan Hamas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.