Pj Gubernur Aceh Bustami: Saya Manusia Biasa, Tidak Mampu Puaskan Semua orang

Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah SE MSi mengungkapkan kalau dirinya hanya manusia biasa, tidak mampu memuaskan semua orang.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
DOK. SERAMBINEWS.COM
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah SE MSi mengungkapkan kalau dirinya hanya manusia biasa, tidak mampu memuaskan semua orang. 

SERAMBINEWS.COM - Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah SE MSi mengungkapkan kalau dirinya hanya manusia biasa, tidak mampu memuaskan semua orang.

Meski demikian, dia akan terus berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dan memuaskan semua orang.

Hal itu disampaikannya menanggapi soal bongkar pasang atau mutasi di kalangan pemerintahan.

"Ketika ada misalnya anggapan ini karena ini, oh tidak. Saya mau melihat Aceh ini lebih baik ke depan,” kata Bustami dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Kamis (18/7/2024).

“Saya sebagai manusia biasa, tidak mampu saya puaskan semua orang, tapi saya berusaha memuaskan semua orang," tambahnya.

Baca juga: Bustami Hamzah: Aceh Butuh Orang Profesional yang Berpikir ke Depan, Tidak Diselingi Kepentingan

Baca juga: Empat Kunci Dipegang Teguh Bustami Hamzah Bangun Aceh: Ikhlas, Anggap Bully dan Kritik Sebuah Proses

Pj gubernur itu mengatakan, setiap keputusan yang diambil tidak lain tujuannya adalah untuk Aceh yang lebih baik.

Diakuinya, tidak ada yang sempurna termasuk dirinya, tetapi dalam beberapa hal harus mengambil keputusan yang tak biasa demi membangun Aceh lebih baik.

Pria yang akrab disapa bang Bus itu menggaransi, selalu berpegang pada aturan dan mekanisme yang berlaku saat mengambil keputusan.

"Kenapa saya lakukan ini, menurut pemikiran, pantauan, evaluasi, semua berproses. Saya hampir 30 tahun berkarier, saya tahu lho watak hamba-hamba ini," ungkap Bustami.

 

 

Bangun Aceh dengan Ikhlas, Anggap Bully Sebuah Proses

Pj gubernur itu juga mengungkapkan, setidaknya ada empat kunci yang dipegang teguhnya selama ini membangun Aceh walau dalam waktu yang singkat di pucuk kepemimpinan.

Hal itu dibuktikan dengan dikembalikannya pembangunan tol Sigli-Lhokseumawe, Langsa-Lhokseumawe hingga menyatukan kembali antara eksekutif dan legislatif yang sempat merenggang.

Kuncinya menurut Pj Gubernur Aceh itu adalah memulai apa pun dengan niat keikhlasan, kekeluargaan, kesabaran dan kesungguhan. Bila empat hal ini sudah diaktualisasikan, tantangan-tantangan yang sulit akan lebih mudah dilalui dalam membangun Aceh ke depan.

"Proses itu butuh kesabaran, oh kita misal dibully, dikritik itu adalah sebuah proses. Bagi saya diam dan menghindari pada waktu-waktu tertentu ada baiknya, biarkan waktu yang menjawab," ucap Bustami.

Baca juga: Turun Tipis, Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam pada Jumat 19 Juli 2024

Dia mengingatkan bagaimana kejayaaan Aceh di masa lalu, menjadi wilayah disegani, punya kekuatan secara politik dan ekonomi di mata dunia. Hal ini menurutnya kenapa tidak mungkin diulang di masa modern seperti sekarang.

"Saya kadang-kadang di waktu senggang coba literasi bagaimana Aceh di abad ke-17, masa kita tidak bisa. Apa sih yang salah," ungkap Bustami.

Di sisi lain, birokrat yang pernah menjabat Sekda dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) itu berharap, provinsi yang kaya dengan sumber daya alamnya ini kelak punya banyak sumber daya manusia yang hebat membangun Aceh ke depan, bukan mereka yang mengedepankan kepentingan diri dan kelompoknya saja.

"Orang-orang yang berfikir untuk Aceh ke depan, punya profesionalisme, tidak banyak diselingi kepentingan," kata Bustami.

"Siapa pun pemimpin, yuk kita dukung ke depan. Kita tidak tahu siapa yang ditunjuk, semua kuasa ilahi," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved